Guru Besar Unhas Kritik Presiden Jokowi, Rektor: Mereka Tidak Mewakili Institusi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Jamaluddin Jompa mengeluarkan maklumat pascasejumlah guru besar dan dosen Unhas mengeritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam maklumat bernomor 05426/UN4.1/HK.05/2024 itu berisi enam poin imbauan kepada seluruh sivitas akademika di Unhas menjelang Pemilu 2024. “Soal pernyataan sikap yang dikeluarkan forum guru besar itu tidak mewakili institusi Unhas,” ujarnya, Jumat (2/2/2024).
Sebagai Rektor, Jamaluddin mengaku, perlu secara tegas mengingatkan kepada semua sivitas akademi agar menjaga situasi kondusif di tengah kontestasi politik yang semakin panas dan mengkhawatirkan. Terutama debat dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden.
Berikut poin maklumat Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, ProfJamaluddin Jompa:
1. Harus aktif menjaga situasi dan kondisi termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif.
2. Kebebasan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.
3. Meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai. Hindari menyebarkan informasi hoax dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.
4. Mari kita menjaga atmosfir akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.
5. Mari kita menjaga silaturahim dan persaudaraan kampus yang kita cintai bersama. Mari kita jaga dan dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan.
6. Adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan "Menyelamatkan Demokrasi", tidak mewakili Unhas sebagai institusi.
Sebelumnya diketahui sejumlah guru besar dan dosen Universitas Hasanuddin, Makassar mengeluarkan pernyataan menyikapi kondisi menjelang Pemilihan Umum 2024. Mereka mengingatkan agar Presiden Jokowi tetap mengedepankan demokrasi.
Gerakan bernama Unhas Bergerak untuk Demokrasi ini muncul setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan akademika Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan pernyataan sikap yang sama.
Pernyataan ini dibacakan oleh guru besar Fakultas Teknik Unhas Prof. Triyatni Martosenjoyo di halaman rektorat kampus Unhas Tamalanrea, di hari yang sama.
Dalam maklumat bernomor 05426/UN4.1/HK.05/2024 itu berisi enam poin imbauan kepada seluruh sivitas akademika di Unhas menjelang Pemilu 2024. “Soal pernyataan sikap yang dikeluarkan forum guru besar itu tidak mewakili institusi Unhas,” ujarnya, Jumat (2/2/2024).
Sebagai Rektor, Jamaluddin mengaku, perlu secara tegas mengingatkan kepada semua sivitas akademi agar menjaga situasi kondusif di tengah kontestasi politik yang semakin panas dan mengkhawatirkan. Terutama debat dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden.
Berikut poin maklumat Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, ProfJamaluddin Jompa:
1. Harus aktif menjaga situasi dan kondisi termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif.
2. Kebebasan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.
3. Meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai. Hindari menyebarkan informasi hoax dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.
4. Mari kita menjaga atmosfir akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.
5. Mari kita menjaga silaturahim dan persaudaraan kampus yang kita cintai bersama. Mari kita jaga dan dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan.
6. Adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan "Menyelamatkan Demokrasi", tidak mewakili Unhas sebagai institusi.
Sebelumnya diketahui sejumlah guru besar dan dosen Universitas Hasanuddin, Makassar mengeluarkan pernyataan menyikapi kondisi menjelang Pemilihan Umum 2024. Mereka mengingatkan agar Presiden Jokowi tetap mengedepankan demokrasi.
Gerakan bernama Unhas Bergerak untuk Demokrasi ini muncul setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan akademika Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan pernyataan sikap yang sama.
Pernyataan ini dibacakan oleh guru besar Fakultas Teknik Unhas Prof. Triyatni Martosenjoyo di halaman rektorat kampus Unhas Tamalanrea, di hari yang sama.
(cip)