BKKBN Gencarkan Sosialisasi Hari Keluarga Nasional 2018

Senin, 04 Juni 2018 - 13:23 WIB
BKKBN Gencarkan Sosialisasi Hari Keluarga Nasional 2018
BKKBN Gencarkan Sosialisasi Hari Keluarga Nasional 2018
A A A
JAKARTA - Menyambut peringatan Hari Keluarga Nasional yang jatuh setiap 29 Juni, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) gencar mengkampanyekan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kampanye dilakukan melalui televisi nasional agar jangkauan menjadi lebih luas dan menyebar.

Tahun ini Hari Keluarga Nasional ke-XXV mengusung tema “Cinta Keluarga, Cinta Terencana”. “Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusuri melalui berbagi indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Hal tersebut tercantum dalam PP No 87/2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga,” kata Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal saat buka puasa bersama, Kamis 31 Mei 2018.

Dalam PP disebutkan delapan fungsi keluarga. (1) Fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan.
Nofrijal mengatakan, pada prinsipnya program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

“Keberhasilan program KKBPK dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, aspek pengendalian kuantitas penduduk. Kedua, aspek peningkatan kualitas penduduk yang dalam hal ini diukur dengan peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarganya,” ujarnya.

Nofrijal berharap, program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, khususnya keluarga, wanita usia subur (WUS), pasangan usia subur (PUS), dan remaja tentang program KKBPK. Sekaligus sosialisasi melalui media televisi nasional yang tepat sasaran.

Berdasarkan survei indikator kinerja RPJMN program KKB 2015, masyarakat masih mempunyai pengetahuan, pemahaman, serta kesadaran yang rendah mengenai informasi program KKBPK. Permasalahan yang dihadapi BKKBN meliputi, pertama, masih rendahnya PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang semua jenis metode kontrasepsi modern (tahun 2017 sebesar 30%). Diharapkan pada 2019 mencapai 70%

Kedua, masih rendahnya pengetahuan remaja tentang Generasi Berencana/KRR (sebesar 52,4%). Ini sudah lebih dari yang diharapkan pada 2019 menjadi 52. Ketiga, masih rendahnya pemahaman dan kesadaran keluarga tentang 8 fungsi keluarga (sebesar 29,5%). Diharapkan tahun 2019 mencapai 50%.

Keempat, masih rendahnya keluarga yang mengetahui tentang isu kependudukan (sebesar 22,7%). Diharapkan pada 2019 mencapai 50%.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8758 seconds (0.1#10.140)