Risiko Perjuangan, Relawan Jokowi Dibuang demi Dukungan Lebih Besar

Rabu, 12 Agustus 2020 - 13:41 WIB
loading...
Risiko Perjuangan, Relawan Jokowi Dibuang demi Dukungan Lebih Besar
Relawan Bersatu Jaga Jokowi (RBJJ) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (11/8/2020). Foto/ist
A A A
JAKARTA - Habis manis sepah dibuang. Begitulah perasaan para relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini. Seperti diungkapkan Relawan Bersatu Jaga Jokowi (RBJJ) sendiri, pemantik kekecewaan itu adalah dicopotnya para relawan Jokowi dari jajaran petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Buah yang mereka terima sebagai hasil jerih payah pemenangan Jokowi dalam kontestasi pemilihan presiden itu justru diambil setelah Jokowi menjabat. Koordinator RBJJ Aidil Fitri mengungkapkan ada sekitar 42 orang relawan Jokowi yang tersingkir dari jabatan komisaris di BUMN. ”Kita seperti kehilangan induk hari ini. Itu yang terjadi hari ini," ujarnya dalam jumpa pers, Senin (11/8/2020).

(Baca: Tersingkir dari Komisaris BUMN, Relawan Jokowi Merasa Kehilangan Induk)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai pencopotan para relawan Jokowi dari posisi komisaris BUMN itu merupakan konsekuensi logis dalam perjuangan kekuasaan politik.

"Itu risiko perjuangan. Ada yang bertahan, ada juga yang terbuang," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Rabu (12/8/2020).

Kendati berpendapat sebaiknya dipertahankan, Ujang berpendapat semestinya para relawan sudah mengetahui betul risiko apa yang akan dihadapai. Menurut dia, seiring berjalannya waktu Presiden Jokowi membutuhkan dukungan partai-partai yang banyak dan besar.

(Baca: Relawan Sebut Jokowi Pantas Marah ke Menteri: Obatnya Reshuffle!)

Hal ini untuk menjamin agar pemeritahannya menjalankan berjalan dengan relatif stabil. Karena itu, akhirnya banyak jabatan komisaris diberikan pada ”orang-orang partai”.

"Karena banyak diberikan ke orang partai dan kelompok lain. Maka relawan-relawan Jokowi tersebut jadi tersingkir," ujar dia.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)