PAN Ingin Ada Pertemuan Empat Partai Kukuhkan Koalisi

Jum'at, 25 Mei 2018 - 01:06 WIB
PAN Ingin Ada Pertemuan Empat Partai Kukuhkan Koalisi
PAN Ingin Ada Pertemuan Empat Partai Kukuhkan Koalisi
A A A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menginginkan adanya pertemuan empat partai yakni Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS guna membahas pembentukan poros kedua. Pasalnya, selama ini pertemuan yang terjadi hanya antara dua partai saja secara terpisah sementara, untuk membangun poros baru perlu adanya komunikasi banyak partai secara bersama-sama.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, saat ini memang sedang dibangun komunikasi dengan lintas partai. Yandri yakin komunikasi lintas partai itu termasuk pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mengecilkan satu sama lain dan perlu adanya titik temu dari semua ego.

Yandri juga mengingatkan agar antarpartai tidak saling mengunci komunikasi koalisi."Misalnya, capres harus dari partai A cawapres harus dari partai B. Mengunci seperti itu saya kira komunikasi tidak akan berlanjut. Tapi kalau bagaimana membangun negeri ini dengan lebih baik, bagaimana tanggung jawabnya bagaimana koalisi ini saya kira itu akan berkemajuan komunikasi seperti itu. Tapi misalkan kalau mengunci kami kalau koalisi dengan Gerindra, wakil harus dari kami maka itu akan membuat situasi komunikasi dengan partai lain tentu akan menjadi tidak baik," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta pada Kamis, 24 Mei 2018 kemarin.

Untuk itu, menurut Yandri, alangkah baiknya jika partai di luar pendukung Jokowi duduk bersama untuk membentuk poros kedua bersama. Misalnya, ingin mendukung Prabowo maka partai-partai harus duduk bersama guna menyepakati koalisi dan menentukan cawapresnya.

"Tapi kalau misalkan dalam komunikasi hanya satu arah sekarang misalnya Gerindra dengan PAN tidak ada Demokratnya tidak ada PKS-nya, dengan PKB atau baru satu-satu sekarang. Saya kira itu baru tahap penjajakan saja belum pasti akan mengambil sebuah keputusan," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, dalam penentuan cawapres indikatornya tidak melulu hasil survei tapi juga akseptabilitas tokoh itu di kalangan mitra koalisi."Jadi menurut saya, hanya untuk sebagai, boleh jadi acuan tapi tidak sebagai harga mati," imbuhnya.

Yandri berpandangan, semakin banyak partai yang bergabung akan semakin baik. Tapi, politik masih dinamis dan belum ada yang pasti sampai nanti deadline pendaftaran terakhir di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, masih banyak waktu untuk membahas koalisi dan cawapres Prabowo sebagaimana pernyataan Prabowo. Gerindra tidak pernah buru-buru dalam memutuskan siapapun yang akan dicalonkan. Gerindra masih menimbang dan memperhatikan secara seksama karena perlu kehati-hatian.

"Negara kita ini sudah terlalu besar. Kalau kita mengurusnya dengan grusa-grusu. Makanya kita perlu tenang kejernihan wakilnya juga harus diambil dari beberapa elemen, sehingga mewakili," kata Edhy di Gedung DPR.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4685 seconds (0.1#10.140)