Ingin SDA Tak Jadi Sumber Sengketa, Mahfud: Kuncinya Komitmen dan Keberanian

Minggu, 21 Januari 2024 - 20:22 WIB
loading...
Ingin SDA Tak Jadi Sumber Sengketa, Mahfud: Kuncinya Komitmen dan Keberanian
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD berharap Sumber Daya Alam (SDA) dikelola untuk kemakmuran rakyat. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD berharap Sumber Daya Alam (SDA) dikelola untuk kemakmuran rakyat. Sebab menurutnya kekinian SDA menjadi sumber sengketa antara rakyat dan pemerintah.

"Sumber daya alam menjadi sumber sengketa di antara rakyat dengan rakyat, antara pemerintah dengan pemerintah," kata Mahfud, Minggu (21/1/2024).

Mahfud lantas mengutip ayat Al-Quran yang mengingatkan kerusakan alam merupakan ulah manusia. Menurutnya ayat itu mengingatkan agar manusia sadar untuk tidak merusak alam. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu pun menegaskan kerusakan alam untuk mengelola SDA bisa dihindari. Mahfud pun memberikan dua kuncinya. "Saudara, saya katakan tidak mudah tapi hanya dua kuncinya komitmen dan keberanian," tegas dia.


Mahfud kemudian memamerkan dirinya yang memiliki komitmen mengelola lingkungan dengan benar. Hal itu dilakukan saat dirinya duduk sebagai Ketua MK pada 2011 lalu.

"Pada 16 Juni 2011, sebagai ketua MK saya sudah mengatakan apa-apa yang diperlukan untuk ini, saya membuat vonis tanggal 16 Juni bahwa sumber alam itu untuk memelihara rakyat. Ukurannya ada empat, satu pemanfaatan, dua pemerataan, tiga partisipasi masyarakat dan kemudian juga penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan secara luhur kita," katanya.



Mahfud menegaskan pasangan Ganjar dan Mahfud akan menggunakan empat tolak ukur itu untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mahfud kemudian menyinggung Program Food Estate yang gagal.

"Kami akan gunakan empat tolak ukur itu, tapi kami tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah apa sih yang diperlukan Ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita. Maka kami punya program petani bangga bertani di laut jaya, nelayan sejahtera," "Jangan misalnya seperti Food Estate yang gagal dan merusak lingkungan, yang bener aja rugi dong kita," tandasnya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3306 seconds (0.1#10.140)