Momentum HUT RI, Megawati Minta Cakada Sadar Sejarah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan para calon kepala daerah (Cakada) yang diusung PDIP di Pilkada Serentak 2020, untuk jangan sekali-kali melupakan sejarah.
(Baca juga: Sebut Sumut Banyak Korupsi, Ini Pesan Megawati untuk Menantu Jokowi)
Hal itu dikatakan Megawati saat memberikan arahan dalam acara Pengumuman Tahap ke 3 Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pilkada Serentak 2020 yang diusung PDIP di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
(Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin: Birokrasi Harus Proaktif Mengatasi Permasalahan)
"Saya sampaikan bagi calon kepala daerah yang nanti terpilih harus mengerti apa yang menjadi dasar perjuangan PDIP. Atas dasar itu saya berharap calon kepala daerah yang diusung PDIP sadar sejarah," kata Megawati.
Megawati menegaskan, sejarah adalah benang merah yang diaktualisasikan secara kritis di masa kini. Dengan sejarah, upaya perwujudan cita-cita di masa depan tidak akan melenceng dari cita-cita bangsa ini.
Megawati pun menerangkan bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia merupakan satu nafas dengan perumusan dasar negara kita, Pancasila. Pancasila adalah sebuah pandangan hidup yang hidup di sanubari rakyat serta menjadi sumbangsih Indonesia untuk dunia.
Sumbangsih itu tampak pada prakarsa Indonesia dalam menggelar Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. Menurut Megawati, KAA adalah sebuah capaian besar yang diraih Indonesia tepat enam tahun setelah berhasil merebut kedaulatan secara penuh.
"Hal ini bukti bagaimana Pancasila menjadi inspirasi dalam mewujudkan prinsip bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Itu juga salah satu prinsip dari Dasa Sila Bandung," ucap Megawati.
Megawati melanjutkan, gelaran KAA di Indonesia pada 1955 terbukti membawa dampak luar biasa bagi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika yang masih mengalami penjajahan. Negara-negara seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, Palestina, Pakistan dan Afrika Selatan bahkan merdeka karena dukungan aktif dari Indonesia di mana Bung Karno ikut mempersiapkan panitia kemerdekaan negara-negara tersebut.
"Hanya dalam satu dasawarsa atau 10 tahun setelah diadakannya Konferensi Asia Afrika, ada 41 negara di Asia dan Afrika yang memproklamasikan kemerdekaannya. Bung Karno bahkan ikut mempersiapkan panitia kemerdekaan di negara-negara tersebut," jelas Megawati.
(Baca juga: Sebut Sumut Banyak Korupsi, Ini Pesan Megawati untuk Menantu Jokowi)
Hal itu dikatakan Megawati saat memberikan arahan dalam acara Pengumuman Tahap ke 3 Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pilkada Serentak 2020 yang diusung PDIP di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
(Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin: Birokrasi Harus Proaktif Mengatasi Permasalahan)
"Saya sampaikan bagi calon kepala daerah yang nanti terpilih harus mengerti apa yang menjadi dasar perjuangan PDIP. Atas dasar itu saya berharap calon kepala daerah yang diusung PDIP sadar sejarah," kata Megawati.
Megawati menegaskan, sejarah adalah benang merah yang diaktualisasikan secara kritis di masa kini. Dengan sejarah, upaya perwujudan cita-cita di masa depan tidak akan melenceng dari cita-cita bangsa ini.
Megawati pun menerangkan bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia merupakan satu nafas dengan perumusan dasar negara kita, Pancasila. Pancasila adalah sebuah pandangan hidup yang hidup di sanubari rakyat serta menjadi sumbangsih Indonesia untuk dunia.
Sumbangsih itu tampak pada prakarsa Indonesia dalam menggelar Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. Menurut Megawati, KAA adalah sebuah capaian besar yang diraih Indonesia tepat enam tahun setelah berhasil merebut kedaulatan secara penuh.
"Hal ini bukti bagaimana Pancasila menjadi inspirasi dalam mewujudkan prinsip bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Itu juga salah satu prinsip dari Dasa Sila Bandung," ucap Megawati.
Megawati melanjutkan, gelaran KAA di Indonesia pada 1955 terbukti membawa dampak luar biasa bagi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika yang masih mengalami penjajahan. Negara-negara seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, Palestina, Pakistan dan Afrika Selatan bahkan merdeka karena dukungan aktif dari Indonesia di mana Bung Karno ikut mempersiapkan panitia kemerdekaan negara-negara tersebut.
"Hanya dalam satu dasawarsa atau 10 tahun setelah diadakannya Konferensi Asia Afrika, ada 41 negara di Asia dan Afrika yang memproklamasikan kemerdekaannya. Bung Karno bahkan ikut mempersiapkan panitia kemerdekaan di negara-negara tersebut," jelas Megawati.
(maf)