Ganjar-Mahfud Siapkan Program Satu Desa Satu Faskes Perkuat Pencegahan Stunting
loading...
Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Surpiyanti membeberkan strategi Ganjar-Mahfud dalam menekan angka stunting di Kawasan Wisata Kuliner, Jalan Roda, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1/2024). Foto: TPN Ganjar-Mahfud
A
A
A
MANADO - Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Siti Atikoh Surpiyanti membeberkan strategi Ganjar-Mahfud dalam menekan angka stunting di Indonesia pada masyarakat Manado di Kawasan Wisata Kuliner, Jalan Roda, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1/2024).
Atikoh menyampaikan Ganjar-Mahfud akan menyiapkan kebutuhan berupa fasilitas kesehatan (faskes) di setiap desa lewat program “Satu Desa Satu Faskes”. "Satu desa satu faskes itu harapannya juga bisa mencegah stunting," katanya.
Melalui program tersebut, Ganjar-Mahfud akan perkuat pencegahan stunting lewat pemantauan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan memastikan kesehatan sang ibu lebih dulu sebelum masa kehamilan.
"Kalau kita bicara seribu hari kehidupan anak itu yang pertama disehatkan calon ibunya dulu. Calon ibu diedukasi terkait usia hamil di atas 21 tahun atau 20 tahunlah ya. Kemudian ketika dia mengandung itu juga kondisinya benar-benar sehat," ujar Atikoh.
"Apabila memang misalnya kekurangan energi kronis itu dikasih nutrisi dulu, karena potensi anemia di Indonesia juga kan cukup tinggi sehingga misalnya dia punya potensi anemia diberi tablet untuk menambah FS (ferrous sulfat)," tambahnya.
Setelah kondisi sang ibu sudah dipastikan sehat dan siap, maka selanjutnya beri mereka edukasi soal gizi dan nutrisi demi kesehatan sang bayi.
"Nanti juga asupan gizi diedukasi terkait nutrisi karena stunting itu kekurangan energi secara kronis, bisa juga si anak terkena infeksi. Nah, infeksi juga harus disehatkan," kata Atikoh.
Atikoh menyampaikan Ganjar-Mahfud akan menyiapkan kebutuhan berupa fasilitas kesehatan (faskes) di setiap desa lewat program “Satu Desa Satu Faskes”. "Satu desa satu faskes itu harapannya juga bisa mencegah stunting," katanya.
Melalui program tersebut, Ganjar-Mahfud akan perkuat pencegahan stunting lewat pemantauan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan memastikan kesehatan sang ibu lebih dulu sebelum masa kehamilan.
"Kalau kita bicara seribu hari kehidupan anak itu yang pertama disehatkan calon ibunya dulu. Calon ibu diedukasi terkait usia hamil di atas 21 tahun atau 20 tahunlah ya. Kemudian ketika dia mengandung itu juga kondisinya benar-benar sehat," ujar Atikoh.
"Apabila memang misalnya kekurangan energi kronis itu dikasih nutrisi dulu, karena potensi anemia di Indonesia juga kan cukup tinggi sehingga misalnya dia punya potensi anemia diberi tablet untuk menambah FS (ferrous sulfat)," tambahnya.
Setelah kondisi sang ibu sudah dipastikan sehat dan siap, maka selanjutnya beri mereka edukasi soal gizi dan nutrisi demi kesehatan sang bayi.
"Nanti juga asupan gizi diedukasi terkait nutrisi karena stunting itu kekurangan energi secara kronis, bisa juga si anak terkena infeksi. Nah, infeksi juga harus disehatkan," kata Atikoh.
(jon)
Explore More