Ganjar-Mahfud Komitmen Beri Insentif Nakes di Wilayah 3T hingga Bangun Industri Alkes di KEK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia kesehatan. Hal itu terlihat dari komitmen pasangan nomor urut 3 bila menang dalam kontestasi Pilpres 2024.
Koordinator Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, dr Dripa Sjabana membeberkan sejumlah komitmen Ganjar-Mahfud untuk melindungi tenaga kesehatan sekaligus memajukan industri kesehatan dan farmasi. Salah satunya mendukung penelitian dan pengembangan Iptek kedokteran.
"Karena dengan Iptek yang tepat, dokter akan berkurang risikonya melakukan kesalahan, tenaga medis juga demikian, para pengobat tradisional juga demikian," ujar Dripa dalam forum Dialog Nasional Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (Kompak) di Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).
Dengan mengembangkan Iptek di bidang kedokteran, kesehatan, dan farmasi, dia menilai segala pengobatan akan berbasis kaidah ilmiah.
"Jadi kita juga tetap harus punya kaidah ilmiah walaupun itu tentang pengobat tradisional tentu dengan tingkat yang kita sesuaikan," katanya.
Tak hanya itu, Ganjar-Mahfud juga berkomitmen memberi perlindungan dan keselamatan bagi tenaga kesehatan dan sektor pekerja lain.
"Perlindungan terhadap ancaman pekerjaan atau terjadi saat pekerjaan serta membuat jaring kesejahteraan sosial di antara pekerja. Hak-hak tenaga kesehatan dijamin, gaji cukup, hidup layak, sejahtera di semua daerah," ungkap Dripa.
"Pasti nanti bertanya, berapa naiknya dan sebagainya. Teknokrasinya tidak sesederhana itu tetapi sudah menjadi komitmen," sambungnya.
Selain itu, Ganjar-Mahfud berkomitmen mengembangkan industri alat kesehatan dan farmasi. Bahkan, pasangan yang diusung PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Hanura ini memiliki rencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk klaster kesehatan dan farmasi.
"Kemandirian industri alat kesehatan farmasi. Akselerasi pembangunan industri alat kesehatan dan industri farmasi. Kemarin Pak Ganjar sudah sampaikan akan membangun klaster industri alkes dan farmasi di KEK," ujarnya.
"Kenapa harus khusus? Secara bisnis dan ekonomi akan terjadi efisiensi logistiki serta dukungan rantai pasok akan terjadi di sana," tambahnya.
Kemudian, Dripa membeberkan sejumlah komitmen lain Ganjar-Mahfud untuk tenaga kesehatan seperti memberi insentif bagi tenaga kesehatan di wilayah 3 T.
"Perlindungan hukum nakes dan tenaga medis di sini sangat diperlukan kerja sama. Konkretnya pendirian badan bantuan dan perlindungan hukum yang bekerja sama dengan organisasi profesi," ucapnya.
Koordinator Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, dr Dripa Sjabana membeberkan sejumlah komitmen Ganjar-Mahfud untuk melindungi tenaga kesehatan sekaligus memajukan industri kesehatan dan farmasi. Salah satunya mendukung penelitian dan pengembangan Iptek kedokteran.
"Karena dengan Iptek yang tepat, dokter akan berkurang risikonya melakukan kesalahan, tenaga medis juga demikian, para pengobat tradisional juga demikian," ujar Dripa dalam forum Dialog Nasional Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (Kompak) di Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).
Dengan mengembangkan Iptek di bidang kedokteran, kesehatan, dan farmasi, dia menilai segala pengobatan akan berbasis kaidah ilmiah.
"Jadi kita juga tetap harus punya kaidah ilmiah walaupun itu tentang pengobat tradisional tentu dengan tingkat yang kita sesuaikan," katanya.
Tak hanya itu, Ganjar-Mahfud juga berkomitmen memberi perlindungan dan keselamatan bagi tenaga kesehatan dan sektor pekerja lain.
"Perlindungan terhadap ancaman pekerjaan atau terjadi saat pekerjaan serta membuat jaring kesejahteraan sosial di antara pekerja. Hak-hak tenaga kesehatan dijamin, gaji cukup, hidup layak, sejahtera di semua daerah," ungkap Dripa.
"Pasti nanti bertanya, berapa naiknya dan sebagainya. Teknokrasinya tidak sesederhana itu tetapi sudah menjadi komitmen," sambungnya.
Selain itu, Ganjar-Mahfud berkomitmen mengembangkan industri alat kesehatan dan farmasi. Bahkan, pasangan yang diusung PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Hanura ini memiliki rencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk klaster kesehatan dan farmasi.
"Kemandirian industri alat kesehatan farmasi. Akselerasi pembangunan industri alat kesehatan dan industri farmasi. Kemarin Pak Ganjar sudah sampaikan akan membangun klaster industri alkes dan farmasi di KEK," ujarnya.
"Kenapa harus khusus? Secara bisnis dan ekonomi akan terjadi efisiensi logistiki serta dukungan rantai pasok akan terjadi di sana," tambahnya.
Kemudian, Dripa membeberkan sejumlah komitmen lain Ganjar-Mahfud untuk tenaga kesehatan seperti memberi insentif bagi tenaga kesehatan di wilayah 3 T.
"Perlindungan hukum nakes dan tenaga medis di sini sangat diperlukan kerja sama. Konkretnya pendirian badan bantuan dan perlindungan hukum yang bekerja sama dengan organisasi profesi," ucapnya.
(jon)