Hidup Pas-pasan saat Sekolah di Yogya, Mahfud MD Sering Tidur di Kuburan Cina

Rabu, 10 Januari 2024 - 07:31 WIB
loading...
Hidup Pas-pasan saat...
Cawapres Mahfud MD saat live TikTok di akun @mohmahfudmdofficial, Selasa (9/1/2024) malam. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Fakta unik datang dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD . Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu ternyata saat sekolah di Yogyakarta sering tidur di kuburan Cina.

Kisah menarik Mahfud MD itu terungkap saat melakukan live TikTok di akun @mohmahfudmdofficial, Selasa (9/1/2024) malam. Seorang TikToker bernama Chandra Dirgantara bertanya kepada Mahfud soal kehidupannya saat sekolah dan kuliah di Yogya.

"Prof, kabarnya dulu waktu sekolah di Yogya sering tidur di kuburan Cina. Apa yang membuat Prof tidak punya rasa takut?" tanya Chandra yang dibacakan Mahfud.



Sontak pertanyaan itu membuat Mahfud tergelitik. Sambil tertawa kecil, Mahfud menjelaskan alasan tidur di kuburan Cina saat itu. Kira-kira kenapa ya?

"Dulu waktu saya sekolah, tempat kos saya itu hanya anyaman bambu. Rumahnya sederhana sekali, tidak ada listrik," kata Mahfud mulai bercerita.

Mahfud menjelaskan kalau di tempat kosnya itu memiliki kamar yang sempit dan tidak ada listrik. Penerangannya hanya ada dari lampu 'templok' yang mengeluarkan cahaya kuning.

"Sementara kuburan Cina mewah waktu itu. Pakai porselen, ada lampunya, ada yang bersihkan," lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.



Kondisi kuburan Cina yang disebut Mahfud mewah itu akhirnya menjadi tempat belajar tiap malam. Di sela-sela belajarnya, seringkali Mahfud tertidur karena merasa nyaman.

"Saya tidur di situ sambil belajar, maksudnya bukan untuk tidur, tapi untuk belajar, tidak usah bayar listrik dan tidak menakutkan," kata pasangan Capres Ganjar Pranowo ini.

Kehidupannya yang serba pas-pasan tidak membuat Mahfud merasa terhalang untuk terus belajar, mengejar impian di Kota Pelajar, Yogyakarta.

"Kuburannya kan ramai, bersih, ada lampunya dan terang benderang, bukan kayak kuburan di kampung gelap menakutkan gitu," sambungnya.

Pada 1974, Mahfud mendapat beasiswa, berangkat dari Pulau Madura ke Kota Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan. Sebagai anak kampung yang terlahir dari keluarga yang sederhana, Mahfud tidak merasa minder.

Mahfud juga tercatat sebagai anak yang unggul dan berprestasi, baik saat sekolah di Pendidikan Hakim Islam Negeri (saat ini menjadi MAN 1 Yogyakarta), maupun saat kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan Mahfud berhasil meraih Guru Besar Hukum Tata Negara di umur 41 tahun, usia yang sangat muda untuk meraih gelar professor pada saat itu.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)