Partai Perindo soal Elektabilitas Ganjar-Mahfud Naik di Gen Z: Mereka Kelompok Kritis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Perindo merespons kenaikan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud di kalangan Gen Z. Hal ini diakibatkan karena Gen Z merupakan kelompok kritis dan otonom.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Politik DPP Partai Perindo, Yusuf Lakaseng menanggapi hasil survei yang dilakukan Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang menghasilkan kenaikan elektabilitas Ganjar-Mahfud.
"Mereka paling banyak mendapat limpahan informasi karena pengguna media sosial yang aktif. Gimik-gimik itu hanya pemanis jika sesuai dengan karakter asli sesuai track record sang calon," kata Yusuf saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).
"Jika gimiknya hanya untuk menutupi karakter asli dari sang kandidat lambat laun akan terbongkar dan pada akhirnya mereka akan kembali pada substansi yaitu pemimpin dengan kapasitas yang cukup dan prestasi yang teruji," tambahnya.
Yusuf menilai, saat ini Gen Z tengah membandingkan program pasangan capres dam cawapres antara makan siang gratis untuk seluruh siswa milik Prabowo-Gibran dengan 21 program unggulan Ganjar-Mahfud yang mana lebih rasional dengan anggaran yang sama.
"Besaran anggaranya sama di antaranya internet cepat dan gratis, mana yang lebih rasional, realistis dan memberi nilai tambah yang kongkrit bagi rakyat," pungkas Yusuf.
Sebelumnya diberitakan, elektabilitas pasangan Capres Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meningkat tajam. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei ASI.
Berdasarkan lembaga survei asal tersebut dengan periode 16-21 Desember 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud mendapat perolehan 34,9 persen. Disusul Prabowo-Gibran (33,1 persen) dan Anies Baswedan (26,1 persen).
"Persis setelah debat kami membaca terhadap perkembangan sosial politik. Temuannya peta elektoral tiga paslon pertama ditempati Ganjar Mahfud 34,9 persen kemudian disusul prabowo Gibran 33,1 persen dan Amin 26,1 persen. Lalu uncided voters 5,9 persen," kata Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an, Rabu (3/1/2024).
Berdasarkan temuannya, dia mengatakan, penentu pilihan politik Gen Z terhadap capres-cawapres 2024 adalah karena gagasan dan program kerjanya (42,5 persen), kepedulian terhadap rakyat (27,5 persen) dan kecerdasan (17,7 persen).
"Program menyentuh pada persoalan pokok masyarakat hari ini yakni lapangan pekerjaan, ekonomi, pendidikan, kesehatan," tuturnya.
"Termasuk persoalan korupsi salah satu persoalan dari gen Z kalau kita perhatikan sosok Ganjar-Mahfud adalah sosok serius soal persoalan hukumnya mengagresi persoalan korupsi, hukum dan disampaikan berkali-kali di debat ketegasan tidak berpihak," ujar dia.
Adapun preferensi karakter capres-cawapres yang disukai gen Z adalah merakyat (45,1 persen), tegas (23,5 persen) dan pintar (17,8 persen). Namun pilihan tersebut dapat berubah, di mana ditemukan 54,7 persen masih mungkin merubah, 33,3 persen tidak akan berubah dan 12 persen tidak menjawab.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Politik DPP Partai Perindo, Yusuf Lakaseng menanggapi hasil survei yang dilakukan Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang menghasilkan kenaikan elektabilitas Ganjar-Mahfud.
"Mereka paling banyak mendapat limpahan informasi karena pengguna media sosial yang aktif. Gimik-gimik itu hanya pemanis jika sesuai dengan karakter asli sesuai track record sang calon," kata Yusuf saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).
"Jika gimiknya hanya untuk menutupi karakter asli dari sang kandidat lambat laun akan terbongkar dan pada akhirnya mereka akan kembali pada substansi yaitu pemimpin dengan kapasitas yang cukup dan prestasi yang teruji," tambahnya.
Yusuf menilai, saat ini Gen Z tengah membandingkan program pasangan capres dam cawapres antara makan siang gratis untuk seluruh siswa milik Prabowo-Gibran dengan 21 program unggulan Ganjar-Mahfud yang mana lebih rasional dengan anggaran yang sama.
"Besaran anggaranya sama di antaranya internet cepat dan gratis, mana yang lebih rasional, realistis dan memberi nilai tambah yang kongkrit bagi rakyat," pungkas Yusuf.
Sebelumnya diberitakan, elektabilitas pasangan Capres Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meningkat tajam. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei ASI.
Berdasarkan lembaga survei asal tersebut dengan periode 16-21 Desember 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud mendapat perolehan 34,9 persen. Disusul Prabowo-Gibran (33,1 persen) dan Anies Baswedan (26,1 persen).
"Persis setelah debat kami membaca terhadap perkembangan sosial politik. Temuannya peta elektoral tiga paslon pertama ditempati Ganjar Mahfud 34,9 persen kemudian disusul prabowo Gibran 33,1 persen dan Amin 26,1 persen. Lalu uncided voters 5,9 persen," kata Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an, Rabu (3/1/2024).
Berdasarkan temuannya, dia mengatakan, penentu pilihan politik Gen Z terhadap capres-cawapres 2024 adalah karena gagasan dan program kerjanya (42,5 persen), kepedulian terhadap rakyat (27,5 persen) dan kecerdasan (17,7 persen).
"Program menyentuh pada persoalan pokok masyarakat hari ini yakni lapangan pekerjaan, ekonomi, pendidikan, kesehatan," tuturnya.
"Termasuk persoalan korupsi salah satu persoalan dari gen Z kalau kita perhatikan sosok Ganjar-Mahfud adalah sosok serius soal persoalan hukumnya mengagresi persoalan korupsi, hukum dan disampaikan berkali-kali di debat ketegasan tidak berpihak," ujar dia.
Adapun preferensi karakter capres-cawapres yang disukai gen Z adalah merakyat (45,1 persen), tegas (23,5 persen) dan pintar (17,8 persen). Namun pilihan tersebut dapat berubah, di mana ditemukan 54,7 persen masih mungkin merubah, 33,3 persen tidak akan berubah dan 12 persen tidak menjawab.
(maf)