Prabowo-Gibran Dorong Swasembada Pangan dan Kemandirian Energi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendorong Indonesia menjadi negara yang dapat mewujudkan swasembada pangan dan kemandirian energi.
Prabowo yang memiliki latar belakang kepemimpinan di Pemuda Tani Indonesia (PTI) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengusulkan strategi komprehensif untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Mawahib Afkar dari Tim Kampanye Daerah (TKD) menuturkan strategi ini meliputi peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi.
Keterlibatan Prabowo-Gibran dalam diskusi dengan Aliansi Petani di Kabupaten Kudus menunjukkan komitmen mereka meningkatkan produksi pangan domestik dengan fokus khusus pada generasi muda petani.
Pengamat politik Citra Institute Yusak Farhan menilai pasangan nomor urut 2 serius dalam menangani isu kedaulatan pangan dan energi.
Mereka telah menyiapkan rencana konkret dalam program prioritas Asta Cita yang mencakup 17 program utama. "Prabowo-Gibran kerap berbicara soal sektor vital termasuk kedaulatan di sektor energi, kedaulatan pangan,” ujar Yusak, belum lama ini.
Salah satu target mereka yakni ekspansi lahan pertanian dengan tujuan menambah minimal 4 juta hektare lahan panen pada tahun 2029 yang akan difokuskan pada tanaman seperti padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.
Langkah ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
Dalam sektor energi, Prabowo bertekad menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi energi hijau global. Ini termasuk pengembangan biodiesel dan bioavtur dari kelapa sawit, bioetanol dari tebu dan singkong, serta pemanfaatan sumber energi terbarukan lainnya seperti angin, matahari, dan panas bumi.
Pendekatan ini tidak hanya menjanjikan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial Indonesia.
Ditambah dukungan luas dari masyarakat, khususnya basis akar rumput mencerminkan kepercayaan pada potensi kedua pemimpin ini dalam membawa perubahan signifikan.
Kebijakan mereka yang terfokus pada peningkatan produksi pangan domestik dan pengembangan energi hijau diharapkan membawa dampak positif yang luas baik dari segi lingkungan maupun ekonomi dan sosial.
Visi yang jelas dan rencana aksi konkret Prabowo-Gibran menempatkan mereka pada jalur yang benar untuk membawa Indonesia menuju masa depan lebih mandiri dan sejahtera.
Pendekatan keduanya yang inovatif dan inklusif dalam menangani isu kedaulatan pangan dan energi menunjukkan potensi besar untuk kemajuan berkelanjutan di Indonesia.
Prabowo yang memiliki latar belakang kepemimpinan di Pemuda Tani Indonesia (PTI) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengusulkan strategi komprehensif untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Mawahib Afkar dari Tim Kampanye Daerah (TKD) menuturkan strategi ini meliputi peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi.
Keterlibatan Prabowo-Gibran dalam diskusi dengan Aliansi Petani di Kabupaten Kudus menunjukkan komitmen mereka meningkatkan produksi pangan domestik dengan fokus khusus pada generasi muda petani.
Pengamat politik Citra Institute Yusak Farhan menilai pasangan nomor urut 2 serius dalam menangani isu kedaulatan pangan dan energi.
Mereka telah menyiapkan rencana konkret dalam program prioritas Asta Cita yang mencakup 17 program utama. "Prabowo-Gibran kerap berbicara soal sektor vital termasuk kedaulatan di sektor energi, kedaulatan pangan,” ujar Yusak, belum lama ini.
Salah satu target mereka yakni ekspansi lahan pertanian dengan tujuan menambah minimal 4 juta hektare lahan panen pada tahun 2029 yang akan difokuskan pada tanaman seperti padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.
Langkah ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
Dalam sektor energi, Prabowo bertekad menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi energi hijau global. Ini termasuk pengembangan biodiesel dan bioavtur dari kelapa sawit, bioetanol dari tebu dan singkong, serta pemanfaatan sumber energi terbarukan lainnya seperti angin, matahari, dan panas bumi.
Pendekatan ini tidak hanya menjanjikan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial Indonesia.
Ditambah dukungan luas dari masyarakat, khususnya basis akar rumput mencerminkan kepercayaan pada potensi kedua pemimpin ini dalam membawa perubahan signifikan.
Kebijakan mereka yang terfokus pada peningkatan produksi pangan domestik dan pengembangan energi hijau diharapkan membawa dampak positif yang luas baik dari segi lingkungan maupun ekonomi dan sosial.
Visi yang jelas dan rencana aksi konkret Prabowo-Gibran menempatkan mereka pada jalur yang benar untuk membawa Indonesia menuju masa depan lebih mandiri dan sejahtera.
Pendekatan keduanya yang inovatif dan inklusif dalam menangani isu kedaulatan pangan dan energi menunjukkan potensi besar untuk kemajuan berkelanjutan di Indonesia.
(jon)