Takut Mati, Jenderal Kopassus Ini Tinggalkan Satu Peti Uang Rampasan di Daerah Operasi
loading...
A
A
A
Banyak peralatan modern dan canggih yang mungkin baru mereka terima dari luar negeri. Anggota RPKAD cukup kaget dengan perlengkapan tersebut. Informasi yang beredar saat itu, PRRI mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat. Bahkan sebagian peralatan tempur itu, belum dimiliki oleh RPKAD.
Sebagian besar anggota pasukan Benny, baru mendengar jenis peralatan tersebut dan hanya pernah melihat gambarnya saja. Selain peralatan tempur dan logistik perang, pasukan PRRI juga meninggalkan semua barang lainnya di bandara. Barang-barang tersebut masih terbungkus rapi dalam sejumlah peti.
Sahabat Benny, yaitu Letda Dading Kalbuadi bahkan menemukan setumpuk uang yang tersimpan dalam sebuah peti. Dading yang kelak kemudian menjadi Kasum ABRI kaget bukan kepalang ketika melihat uang yang melimpah tersebut.
"Wah duit, Ben! Uang, bagaimana ini?" kata Dading kepada Benny, dikutip SINDOnews, Minggu (31/12/2023).
Bagaimanapun menemukan uang sebanyak itu sangat menggiurkan. Apalagi sebagian besar pasukan ini adalah perwira-perwira muda yang baru lulus dari sekolah pendidikan tentara. Tapi tidak dengan Benny Moerdani.
Benny Moerdani dengan tegas melarang sahabatnya tersebut untuk mengambil uang yang ditemukan.
"Sudahlah jangan kau hiraukan. Tinggalkan saja, nanti kamu mati," kata Benny.
Sebuah jawaban yang sangat jelas dan tegas dari seorang Komandan Kompi (Danki). Mendapat peringatan tersebut, Dading menuruti perintah atasan sekaligus sahabatnya itu. Tidak ada perdebatan. Padahal, uang sepeti yang ditemukan itu bukan jumlah yang sedikit! Mungkin lebih dari cukup untuk menggaji mereka selama bertahun- tahun.
Dalam pertempuran menumpas pemberontak PRRI, Dading Kalbuadi nyaris tewas. Dalam buku berjudul “Benny: Tragedi Seorang Loyalis” yang ditulis Julius Pour diceritakan Dading Kalbuadi terluka.
”Dari sela-sela debu yang masih mengepul, tampak Dading Kalbuadi terkapar. Darah berlepotan pada bagian lehernya. Pecahan peluru ternyata menyerempet leher Dading. Tapi Dading Kalbuadi selamat,” tulis Julius Pour.
Sebagian besar anggota pasukan Benny, baru mendengar jenis peralatan tersebut dan hanya pernah melihat gambarnya saja. Selain peralatan tempur dan logistik perang, pasukan PRRI juga meninggalkan semua barang lainnya di bandara. Barang-barang tersebut masih terbungkus rapi dalam sejumlah peti.
Sahabat Benny, yaitu Letda Dading Kalbuadi bahkan menemukan setumpuk uang yang tersimpan dalam sebuah peti. Dading yang kelak kemudian menjadi Kasum ABRI kaget bukan kepalang ketika melihat uang yang melimpah tersebut.
"Wah duit, Ben! Uang, bagaimana ini?" kata Dading kepada Benny, dikutip SINDOnews, Minggu (31/12/2023).
Bagaimanapun menemukan uang sebanyak itu sangat menggiurkan. Apalagi sebagian besar pasukan ini adalah perwira-perwira muda yang baru lulus dari sekolah pendidikan tentara. Tapi tidak dengan Benny Moerdani.
Benny Moerdani dengan tegas melarang sahabatnya tersebut untuk mengambil uang yang ditemukan.
"Sudahlah jangan kau hiraukan. Tinggalkan saja, nanti kamu mati," kata Benny.
Sebuah jawaban yang sangat jelas dan tegas dari seorang Komandan Kompi (Danki). Mendapat peringatan tersebut, Dading menuruti perintah atasan sekaligus sahabatnya itu. Tidak ada perdebatan. Padahal, uang sepeti yang ditemukan itu bukan jumlah yang sedikit! Mungkin lebih dari cukup untuk menggaji mereka selama bertahun- tahun.
Dalam pertempuran menumpas pemberontak PRRI, Dading Kalbuadi nyaris tewas. Dalam buku berjudul “Benny: Tragedi Seorang Loyalis” yang ditulis Julius Pour diceritakan Dading Kalbuadi terluka.
”Dari sela-sela debu yang masih mengepul, tampak Dading Kalbuadi terkapar. Darah berlepotan pada bagian lehernya. Pecahan peluru ternyata menyerempet leher Dading. Tapi Dading Kalbuadi selamat,” tulis Julius Pour.