Kunjungan ke Ende NTT, Kaesang Ungkap soal Internet

Jum'at, 29 Desember 2023 - 13:38 WIB
loading...
Kunjungan ke Ende NTT,...
Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyinggung soal jaringan internet yang lambat di Ende, NTT. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyinggung soal jaringan internet yang lambat di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kaesang pun menyinggung soal kasus korupsi proyek menara base transceiver station (BTS) 4G.

Ia menyebut akibat proyek tersebut dikorupsi, sinyal di Ende tidak sekencang di pulau Jawa. Hal itu disampaikan Kaesang saat memberi sambutan di acara ramah tamah bareng relawan Bara JP di Kabupaten Ende, NTT, Kamis (28/12/2023).

"Kalau tadi ada yang komen internet lambat, di Ende tidak begitu lambat. Tapi kalau dibandingkan di Jawa, pasti lebih cepat yang di Jawa," kata Kaesang di Ende, NTT.



Meski begitu, Kaesang mengatakan, proyek BTS tetap harus dibangun di kawasan Indonesia timur khususnya Ende, NTT. Ia berharap, dalam pembangunan proyek BTS di Indonesia timur khususnya di Ende tidak akan dikorupsi lagi.

"Semoga setelah ini banyak BTS yang akan dibangun di sini. Dan saya berharap tidak di korupsi lagi," ujarnya.

"Korupsi kan banyak yang merugikan masyarakat. Intinya internet jaringannya kurang lancar yang rugikan masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah sudah memulai membangun konektivitas, namun sempat tertunda karena adanya kasus korupsi.

Meski begitu, dia meminta proyek pembangunan konektivitas tetap berjalan. "Kita sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas, kita juga bangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses setara digital, termasuk pembangunan BTS, masalahnya ada problem korupsi sehingga berhenti," ujarnya.

"Oleh sebab itu, saat itu saya sampaikan oleh Jaksa Agung, 'Pak masalahnya tolong diselesaikan di wilayah hukum yang korupsi, tapi masalah pembangunan jangan sampai berhenti," tegas Jokowi.

"Karena biasanya kalau ada masalah korupsi langsung berhenti proyeknya, kalau enggak mangkrak nggak bisa diteruskan'. Dan saat itu Pak Jaksa Agung, 'Siap, Pak' akan kami dampingi secara administrasi hukum dan prosedur," lanjut Jokowi.

Dari situlah pembangunan proyek BTS dilanjutkan kembali. Jokowi mengatakan jika tidak dilanjutkan semua pihak akan rugi.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)