Ganjar-Mahfud Janjikan Insentif untuk Guru Ngaji, PBNU: Sudah Selayaknya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai perlu segera ada standardisasi insentif bagi guru ngaji. Sebab saat ini banyak guru ngaji mendapat upah kecil bahkan tidak dibayar sama sekali.
"Memang perlu segera adanya standardisasi supaya mereka bisa menjadi profesi yang layak disertifikasi dan diapresiasi seperti guru-guru pelajaran lainnya," kata Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi, Senin (25/12/2023).
Gus Fahrur, sapaan akrab Ahmad Fahrurrozi, mengakui sementara ini sudah ada insentif bagi guru ngaji dari pemerintah. Namun guru ngaji, utamanya guru pesantren di madrasah diniyah masih banyak yang belum tersentuh oleh program sertifikasi atau insentif dari pemerintah.
Gus Fahrur mencontohkan Jawa Timur yang diakuinya lebih maju dalam memberikan perhatian untuk guru ngaji. Namun, ditegaskan Gus Fahrur, upaya Jatim pun belum sepenuhnya mampu memberikan kesejahteraan terhadap guru ngaji.
"Di Jatim itu ada ada sekitar 6.500 pesantren, dengan mungkin santrinya di atas 1 juta, sehingga memang tidak mudah mengalokasikan anggaran yang sedemikian besar. Tapi setidaknya Jatim memberikan apresiasi terhadap guru ngaji," katanya.
Gue Fahrur menerangkan usia pesantren jauh lebih tua dibanding Indonesia. Bahkan, pesantren telah ada sejak 200 atau 300 tahun sebelum Indonesia merdeka. "Jadi sudah selayaknya pemerintah memberikan afirmasi kepada pendidikan pesantren dan beberapa alumninya agar mereka tidak terpinggirkan," katanya.
Gus Fahrur berharap nantinya pemerintah dapat membentuk lembaga khusus yang ditugaskan untuk memperhatikan keberlangsungan pondok pesantren dan guru-gurunya. "Misalnya dengan mengangkat salah satu Dirjen Pesantren agar anggaran dari pemerintah itu bisa dikawal dengan baik dan bisa lebih luas, dan merata," kata ulama asal Jawa Timur itu.
Untuk diketahui, calon presiden dan wakil presiden (capres-cawaprea) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjanjikan gaji untuk gurungaji. Program ini akan direalisasikan jika paslon nomor urut 3 itu menang Pilpres 2024.
Janji merealisasikan gaji guru mengaji menjadi salah satu dari 21 program unggulan. Puluhan program unggulan ini diproyeksikan bisa berjalan selama lima tahun dengan total anggaran mencapai Rp2.500 triliun.
"Memang perlu segera adanya standardisasi supaya mereka bisa menjadi profesi yang layak disertifikasi dan diapresiasi seperti guru-guru pelajaran lainnya," kata Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi, Senin (25/12/2023).
Gus Fahrur, sapaan akrab Ahmad Fahrurrozi, mengakui sementara ini sudah ada insentif bagi guru ngaji dari pemerintah. Namun guru ngaji, utamanya guru pesantren di madrasah diniyah masih banyak yang belum tersentuh oleh program sertifikasi atau insentif dari pemerintah.
Gus Fahrur mencontohkan Jawa Timur yang diakuinya lebih maju dalam memberikan perhatian untuk guru ngaji. Namun, ditegaskan Gus Fahrur, upaya Jatim pun belum sepenuhnya mampu memberikan kesejahteraan terhadap guru ngaji.
"Di Jatim itu ada ada sekitar 6.500 pesantren, dengan mungkin santrinya di atas 1 juta, sehingga memang tidak mudah mengalokasikan anggaran yang sedemikian besar. Tapi setidaknya Jatim memberikan apresiasi terhadap guru ngaji," katanya.
Gue Fahrur menerangkan usia pesantren jauh lebih tua dibanding Indonesia. Bahkan, pesantren telah ada sejak 200 atau 300 tahun sebelum Indonesia merdeka. "Jadi sudah selayaknya pemerintah memberikan afirmasi kepada pendidikan pesantren dan beberapa alumninya agar mereka tidak terpinggirkan," katanya.
Gus Fahrur berharap nantinya pemerintah dapat membentuk lembaga khusus yang ditugaskan untuk memperhatikan keberlangsungan pondok pesantren dan guru-gurunya. "Misalnya dengan mengangkat salah satu Dirjen Pesantren agar anggaran dari pemerintah itu bisa dikawal dengan baik dan bisa lebih luas, dan merata," kata ulama asal Jawa Timur itu.
Untuk diketahui, calon presiden dan wakil presiden (capres-cawaprea) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjanjikan gaji untuk gurungaji. Program ini akan direalisasikan jika paslon nomor urut 3 itu menang Pilpres 2024.
Janji merealisasikan gaji guru mengaji menjadi salah satu dari 21 program unggulan. Puluhan program unggulan ini diproyeksikan bisa berjalan selama lima tahun dengan total anggaran mencapai Rp2.500 triliun.
(cip)