Indonesia Bakal Ajukan Jalur Rempah Nusantara Jadi Warisan Dunia Tak Benda ke UNESCO
loading...
A
A
A
Selama masa residensi, kata Restu, peserta melakukan pencarian, penelitian, dan pengkajian terhadap naskah, manuskrip, objek, dan tinggalan sejarah lainnya yang dinilai memiliki potensi sebagai sumber jalur rempah.
"Setelah masa residensi selesai, para peserta melaksanakan publikasi preliminary research findings di masing-masing negara dan publikasi ketika kembali ke Indonesia” ujarnya.
Penelusuran jejak Jalur Rempah berupa cagar budaya sudah dilakukan sejak 2020 hingga 2023 di 67 kabupaten dan kota di 32 provinsi. Hasilnya, sebanyak 150 cagar budaya yang diduga berkaitan dengan Jalur Rempah berhasil diidentifikasi.
"Tahun depan Indonesia itu akan mengajukan jalur rempah dijadikan salah satu warisan budaya tak benda di UNESCO. Inikan tiga negara, kita akan memperdalam riset di Timur Tengah terutama. Komoditas Nusantara yang disebutkan dalam naskah-naskah Timur Tengah," ucapnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyatakan tantangan terbesar dalam kesiapan Indonesia untuk menominasikan Jalur Rempah sebagai warisan dunia adalah perlunya kajian akademis mulai dari penguatan narasi hingga penyusunan rencana pengelolaan Jalur Rempah yang logis dan konkret.
"Penetapan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia diharapkan mendorong masyarakat menjadikan kebudayaan sebagai pondasi utama pembangunan. Harapan kami, hal ini akan dimulai dari berbagai lokasi terkait Jalur Rempah kemudian meluas ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan luar negeri," ucapnya.
Program Apresiasi Pelaku Budaya di Jalur Rempah mendapatkan sambutan yang hangat serta dukungan penuh dari lembaga-lembaga mitra di negara tujuan seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha dan New Delhi, National Museum of Qatar (NMoQ) kemudian Qatar National Library (QNL), Year of Culture (YoC), Heritage Society dan lainnya.
"Setelah masa residensi selesai, para peserta melaksanakan publikasi preliminary research findings di masing-masing negara dan publikasi ketika kembali ke Indonesia” ujarnya.
Penelusuran jejak Jalur Rempah berupa cagar budaya sudah dilakukan sejak 2020 hingga 2023 di 67 kabupaten dan kota di 32 provinsi. Hasilnya, sebanyak 150 cagar budaya yang diduga berkaitan dengan Jalur Rempah berhasil diidentifikasi.
"Tahun depan Indonesia itu akan mengajukan jalur rempah dijadikan salah satu warisan budaya tak benda di UNESCO. Inikan tiga negara, kita akan memperdalam riset di Timur Tengah terutama. Komoditas Nusantara yang disebutkan dalam naskah-naskah Timur Tengah," ucapnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyatakan tantangan terbesar dalam kesiapan Indonesia untuk menominasikan Jalur Rempah sebagai warisan dunia adalah perlunya kajian akademis mulai dari penguatan narasi hingga penyusunan rencana pengelolaan Jalur Rempah yang logis dan konkret.
"Penetapan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia diharapkan mendorong masyarakat menjadikan kebudayaan sebagai pondasi utama pembangunan. Harapan kami, hal ini akan dimulai dari berbagai lokasi terkait Jalur Rempah kemudian meluas ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan luar negeri," ucapnya.
Program Apresiasi Pelaku Budaya di Jalur Rempah mendapatkan sambutan yang hangat serta dukungan penuh dari lembaga-lembaga mitra di negara tujuan seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha dan New Delhi, National Museum of Qatar (NMoQ) kemudian Qatar National Library (QNL), Year of Culture (YoC), Heritage Society dan lainnya.
(cip)