Tingkatkan Produktivitas Nelayan, Ganjar Pastikan Alokasi Bahan Bakar di SPBN Cukup

Jum'at, 15 Desember 2023 - 05:07 WIB
loading...
Tingkatkan Produktivitas Nelayan, Ganjar Pastikan Alokasi Bahan Bakar di SPBN Cukup
Capres Ganjar Pranowo memastikan kecukupan alokasi bahan bakar di SPBN untuk meningkatkan produktivitas nelayan. Foto/MPI
A A A
BEKASI - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan kecukupan alokasi bahan bakar di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN), untuk meningkatkan produktivitas nelayan di seluruh Indonesia. Selain itu, antrean panjang dalam pengisian bahan bakar juga akan dipangkas.

"SPBN adalah pom bensin khusus untuk para nelayan. Bisa kita tingkatkan alokasi bahan bakarnya, kita hidupkan kembali," kata Ganjar saat bertemu para nelayan di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), hingga akhir 2022, jumlah nelayan di seluruh Indonesia mencapai 1,27 juta orang. Jumlah itu berkurang sekitar 5,22% dibandingkan 2021, yang sebesar 1,34 juta orang.



Sementara itu, sebaran nelayan, berdasarkan data Kemendagri, paling banyak di Provinsi Jawa Timur, di mana hingga akhir 2022 jumlahnya mencapai 131.844 orang. Di Jawa Tengah sebanyak 114.229 orang, disusul Sulawesi Selatan 103.849 orang.

Jumlah nelayan di Sumatra Utara menduduki peringkat keempat yaitu 88.837 orang, Sulawesi Tenggara 64.911 orang, Aceh 55.591 orang, dan Jawa Barat 55.187 orang, termasuk di Babelan.



Ganjar mengatakan, selama ini alokasi bahan bakar di setiap wilayah, khususnya di daerah pesisir adalah berbasis data. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, membutuhkan pasokan bahan bakar setiap hari untuk melaut. Namun, produktivitasnya akan terganggu apabila pasokan bahan bakar tidak mencukupi.

"Yang dibutuhkan, sekali lagi data jumlah nelayan. Kalau kemudian mereka itu sudah jelas jumlahnya, dia profesinya nelayan, maka beban BBM-nya bisa dialokasi sesuai kebutuhan," ujarnya.

Menurut Ganjar, pemerataan pasokan bahan bakar di daerah, khususnya di luar Pulau Jawa, sudah saatnya dilakukan berdasarkan data kebutuhan masyarakat secara riil.

"Supaya tidak ada lagi masyarakat di daerah yang harus ngantre berjam-jam, bahkan berhari-hari di pom bensin untuk mendapatkan bahan bakar. Padahal, mereka membutuhkan bahan bakar untuk mencari nafkah," ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0943 seconds (0.1#10.140)