Survei LSI, Hanura dan PPP Diprediksi Tergusur dari Parlemen

Rabu, 24 Januari 2018 - 23:02 WIB
Survei LSI, Hanura dan PPP Diprediksi Tergusur dari Parlemen
Survei LSI, Hanura dan PPP Diprediksi Tergusur dari Parlemen
A A A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei tentang elektabilitas partai politik (parpol) calon peserta pemilu 2019 baik partai lama maupun partai pendatang baru.

LSI menemukan adanya kemungkinan parpol yang akan bertahan dan terlempar dari parlemen pada pemilu 2019. LSI menemukan lima partai yang dianggap belum aman lolos Parlementary Threshold (PT) pada pemilu 2019 yang ditetapkan sebesar 4 persen.

Menurut Peneliti LSI, Rully Akbar, jika mengacu pada survei LSI Denny JA, Januari 2018, maka PPP, Nasdem, PAN, PKS, dan Hanura masih dalam posisi belum aman untuk lolos PT. Perolehan dukungannya rata-rata masih dibawah 4%, kecuali Nasdem.

"Nasdem di survei ini, memperoleh dukungan sebesar 4,2%. Namun karena margin error survei ini adalah 2,9%, maka Nasdem juga tentunya belum aman dari batas minimal PT 4%," kata Rully dalam jumpa pers, Rabu (24/1/2018).

Rully menjelaskan, dari 5 partai lama yang belum aman lolos PT, Hanura berada dalam kondisi yang lebih kritis. Dalam tiga survei terakhir LSI Denny JA, elektabilitas Hanura selalu dibawah 4%, bahkan dibawah 2%.

"Artinya partai Hanura terancam terlempar dari parlemen, dan masuk kategori partai gurem, karena memperoleh dukungan dibawah 2 %," ujarnya.

Dia menambahkan, posisi Hanura berpotensi terlempar dari Parlemen setelah partai ini mengalami konflik yang berujung pada dualisme kepemimpinan. Kondisi yang dialami Hanura dianggap bisa memperburuk kredibilitas partai dan menghambat konsolidasi partai jelang pemilu.

"Hanura butuh isu baru yang kuat dan dukungan tokoh atau figur yang punya daya tarik elektoral untuk menyelamatkan partai," ucapnya.

Survei nasional ini adalah survei nasional reguler LSI Denny JA. Responden sebanyak 1200 dipilih berdasarkan multistage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 provinsi dari tanggal 7 sampai tanggal 14 Januari 2018.

Survei ini dibiayai sendiri sebagai bagian layanan publik LSI Denny JA. Margin of error plus minus 2,9 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5441 seconds (0.1#10.140)