Soal Elektabilitas Ganjar-Mahfud, Hasto Ungkap Banyak Intimidasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pihaknya akan bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD .
Menurutnya, dukungan rakyat terhadap pasangan nomor urut 3 itu sangatlah besar. Namun ada intimidasi yang dilakukan pihak tertentu, yang membuat rakyat bingung untuk menentukan pilihan.
Sehingga banyak pemilih dalam beberapa survei yang bimbang dan belum memilih capres-cawapresnya.
"Sebenarnya kalau kita lihat dukungan rakyat sangat kuat, hanya memang kita akui banyak intimidasi. Sehingga menyebabkan undecided bahkan unspoken voters itu juga cukup banyak," kata Hasto sebelum debat perdana calon presiden 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Untuk itu kata Hasto, pihaknya pun berusaha turun ke bawah untuk menemui dan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
"Sehingga kami turun ke bawah dan ketika kami sosialisasikan KTP sakti, satu kartu terpadu Indonesia Ganjar-Mahfud, terbayar tanggapannya sangat luar biasa dari ibu-ibu, dari wong cilik, dari kaum muda," katanya.
"Karena mereka mendapatkan suatu kepastian bahwa komitmen di dalam memajukan pendidikan memberikan kartu Indonesia pintar, Indonesia sehat, bansos agar tidak salah sasaran, BLT agar tidak salah sasaran semua dengan satu kartu yaitu KTP Sakti," katanya.
Kendati demikian, Hasto enggan memerinci soal intimidasi yang diungkapnya tersebut. "Ya temen temen pers kan juga ada," katanya.
"Yang penting kami bekerja turun ke bawah dengan penuh semangat dan misalnya kita banyak melakukan blusukan," sambungnya.
Menurutnya, dukungan rakyat terhadap pasangan nomor urut 3 itu sangatlah besar. Namun ada intimidasi yang dilakukan pihak tertentu, yang membuat rakyat bingung untuk menentukan pilihan.
Sehingga banyak pemilih dalam beberapa survei yang bimbang dan belum memilih capres-cawapresnya.
"Sebenarnya kalau kita lihat dukungan rakyat sangat kuat, hanya memang kita akui banyak intimidasi. Sehingga menyebabkan undecided bahkan unspoken voters itu juga cukup banyak," kata Hasto sebelum debat perdana calon presiden 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Untuk itu kata Hasto, pihaknya pun berusaha turun ke bawah untuk menemui dan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
"Sehingga kami turun ke bawah dan ketika kami sosialisasikan KTP sakti, satu kartu terpadu Indonesia Ganjar-Mahfud, terbayar tanggapannya sangat luar biasa dari ibu-ibu, dari wong cilik, dari kaum muda," katanya.
"Karena mereka mendapatkan suatu kepastian bahwa komitmen di dalam memajukan pendidikan memberikan kartu Indonesia pintar, Indonesia sehat, bansos agar tidak salah sasaran, BLT agar tidak salah sasaran semua dengan satu kartu yaitu KTP Sakti," katanya.
Kendati demikian, Hasto enggan memerinci soal intimidasi yang diungkapnya tersebut. "Ya temen temen pers kan juga ada," katanya.
"Yang penting kami bekerja turun ke bawah dengan penuh semangat dan misalnya kita banyak melakukan blusukan," sambungnya.
(maf)