Suarakan Persoalan Bangsa, Seniman dan Aktivis Akan Gelar Panggung Rakyat di GBK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) dan elemen masyarakat akan menggelar acara akbar bertajuk Panggung Rakyat: Bongkar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Sabtu (9/12/2023). Acara memperingati Hari Anti Korupsi dan Hari Hak Asasi Manusia (HAM).
Ekonom Faisal Basri menjelaskan, Pangung Rakyat: Bongkar merupakan kesadaran kolektif antara seniman dan aktivis untuk menyuarakan permasalahan bangsa yang tengah dihadapi, terutama masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Kami peduli tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kami peduli tentang hak asasi manusia, saatnya kami membangun kesadaran kolektif tersebut," kata Faisal Basri dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).
Faisal Basri merupakan salah satu tokoh yang akan bergabung langsung dan melakukan orasi. Ia berharap agar penyampaian pendapat dalam Panggung Rakyat tersebut bisa menyapu bersih rayap-rayap yang menganggu Indonesia.
"Ini adalah sebuah gerakan kebudayaan. Melalui orasi dan konser musik kita akan serbu agar rayap-rayap itu, segala sesuatu yang menggangu bangsa bisa kita enyahkan," katanya.
Ia meyakini pendekatan kebudayaan mampu menginisiasi sebuah perubahan besar untuk mengatasi masalah di Indonesia. Apalagi beberapa aksi akbar yang pernah digelar selalu melakukan pendekatan terhadap kebudayaan.
"Semoga Indonesia yang lebih baik akan terwujud lewat pendekatan kebudayaan ini," tutupnya.
Ekonom Faisal Basri menjelaskan, Pangung Rakyat: Bongkar merupakan kesadaran kolektif antara seniman dan aktivis untuk menyuarakan permasalahan bangsa yang tengah dihadapi, terutama masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Kami peduli tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kami peduli tentang hak asasi manusia, saatnya kami membangun kesadaran kolektif tersebut," kata Faisal Basri dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).
Faisal Basri merupakan salah satu tokoh yang akan bergabung langsung dan melakukan orasi. Ia berharap agar penyampaian pendapat dalam Panggung Rakyat tersebut bisa menyapu bersih rayap-rayap yang menganggu Indonesia.
"Ini adalah sebuah gerakan kebudayaan. Melalui orasi dan konser musik kita akan serbu agar rayap-rayap itu, segala sesuatu yang menggangu bangsa bisa kita enyahkan," katanya.
Ia meyakini pendekatan kebudayaan mampu menginisiasi sebuah perubahan besar untuk mengatasi masalah di Indonesia. Apalagi beberapa aksi akbar yang pernah digelar selalu melakukan pendekatan terhadap kebudayaan.
"Semoga Indonesia yang lebih baik akan terwujud lewat pendekatan kebudayaan ini," tutupnya.
(abd)