Antologi Kedua Pemikiran Sudirman Said, Bergerak dengan Kewajaran
loading...
A
A
A
Sementara peneliti LIPI, Prof Siti Zuhro yang menjadi panelis dalam acara diskusi ini menjelaskan, buku Bergerak dengan Kewajaran ini sebagai pengingat bagi kita untuk melakukan hal-hal baik.
"Kini, kita berdemokrasi tanpa etika. Indonesia memerlukan pemimpin teladan yang meneladani," ujarnya.
Sedangkan Siti Hardianti Darma Pertiwi (Anti), panelis yang mewakili orang muda, menyatakan ketertegunannya saat membaca buku Bergerak dengan Kewajaran ini, sebab ia berefleksi dari sekelilingnya, saat ini ia mendapati banyak yang mewajarkan apa yang tidak wajar.
Erry Riyana Hardjapamekas membungkus diskusi soal 'kewajaran' ini. "Saya setuju dengan judul buku ini. Kita semua memang perlu bergerak dengan kewajaran," tegasnya.
Acara peluncuran dan diskusi buku Bergerak dengan Kewajaran-Antologi Kedua Sudirman Said dipandu oleh Amin Subekti dan menghadirkan tokoh-tokoh seperti Prof Siti Zuhro, Erry Riyana Hardjapamekas, Siti Hardianti Darma Pertiwi yang bertindak sebagai panelis. Adapun sebagai penanggap adalah Budiman Tanuredjo, Dadang Juliantara dan penulis, Sudirman Said.
"Kini, kita berdemokrasi tanpa etika. Indonesia memerlukan pemimpin teladan yang meneladani," ujarnya.
Sedangkan Siti Hardianti Darma Pertiwi (Anti), panelis yang mewakili orang muda, menyatakan ketertegunannya saat membaca buku Bergerak dengan Kewajaran ini, sebab ia berefleksi dari sekelilingnya, saat ini ia mendapati banyak yang mewajarkan apa yang tidak wajar.
Erry Riyana Hardjapamekas membungkus diskusi soal 'kewajaran' ini. "Saya setuju dengan judul buku ini. Kita semua memang perlu bergerak dengan kewajaran," tegasnya.
Acara peluncuran dan diskusi buku Bergerak dengan Kewajaran-Antologi Kedua Sudirman Said dipandu oleh Amin Subekti dan menghadirkan tokoh-tokoh seperti Prof Siti Zuhro, Erry Riyana Hardjapamekas, Siti Hardianti Darma Pertiwi yang bertindak sebagai panelis. Adapun sebagai penanggap adalah Budiman Tanuredjo, Dadang Juliantara dan penulis, Sudirman Said.
(maf)