Kemenag Optimalkan Candi Prambanan sebagai Pusat Wisata dan Ibadah Umat Hindu Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama (Kemenag) memiliki tiga program prioritas yang tengah dijalankan. Ketiganya adalah, digitalisasi, Candi Prambanan, dan pendidikan.
Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija memastikan, saat ini direktoratnya tengah mengimplementasikan program-program prioritas yang telah dicanangkan oleh Kementerian Agama. “Ketiga program ini sudah on progress semua,” kata Duija di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) telah menetapkan legacy pada fungsi Ditjen Bimas Hindu berupa optimalisasi pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah Umat Hindu Dunia.
Selain itu, peningkatan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH), dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, ragam program dan gebrakan pun dibuat Ditjen Bimas Hindu untuk mencapai itu.
Ditjen Bimas Hindu pun memprioritaskan terkait program digitalisasi, Candi Prambanan, dan pendidikan yang dianggapnya urgent untuk segera diimplementasikan. Bahkan, ketiga program tersebut sudah berjalan sesuai harapan.
Untuk digitalisasi, sebelumnya Ditjen Bimas Hindu memiliki beberapa aplikasi yaitu e-Pasraman, Sindu (Sistem Informasi Hindu), Wedangga (Weda dalam Genggaman Anda), dan Digital Arsip.
Berdasarkan arahan Gus Men, masing-masing aplikasi itu digabung menjadi satu yakni Pusaka Super Apps. “Jadi tinggal klik di aplikasi Pusaka, nanti kelihatan masing-masing direktorat ada di sana,” ucap Guru Besar Antropologi Budaya pada Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar tersebut.
Namun, dia mengaku masih belum puas dengan data dari aplikasi tersebut, terutama dari direktoratnya. Pasalnya, keterbatasan SDM di daerah membuat input data terkait tempat ibadah belum akurat.
Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija memastikan, saat ini direktoratnya tengah mengimplementasikan program-program prioritas yang telah dicanangkan oleh Kementerian Agama. “Ketiga program ini sudah on progress semua,” kata Duija di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) telah menetapkan legacy pada fungsi Ditjen Bimas Hindu berupa optimalisasi pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah Umat Hindu Dunia.
Selain itu, peningkatan kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH), dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, ragam program dan gebrakan pun dibuat Ditjen Bimas Hindu untuk mencapai itu.
Ditjen Bimas Hindu pun memprioritaskan terkait program digitalisasi, Candi Prambanan, dan pendidikan yang dianggapnya urgent untuk segera diimplementasikan. Bahkan, ketiga program tersebut sudah berjalan sesuai harapan.
Untuk digitalisasi, sebelumnya Ditjen Bimas Hindu memiliki beberapa aplikasi yaitu e-Pasraman, Sindu (Sistem Informasi Hindu), Wedangga (Weda dalam Genggaman Anda), dan Digital Arsip.
Berdasarkan arahan Gus Men, masing-masing aplikasi itu digabung menjadi satu yakni Pusaka Super Apps. “Jadi tinggal klik di aplikasi Pusaka, nanti kelihatan masing-masing direktorat ada di sana,” ucap Guru Besar Antropologi Budaya pada Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar tersebut.
Namun, dia mengaku masih belum puas dengan data dari aplikasi tersebut, terutama dari direktoratnya. Pasalnya, keterbatasan SDM di daerah membuat input data terkait tempat ibadah belum akurat.