Ganjar Pranowo: Kalau Ibu Kota Pindah, Kemacetan di Jakarta Bakal Terurai

Kamis, 30 November 2023 - 17:02 WIB
loading...
Ganjar Pranowo: Kalau Ibu Kota Pindah, Kemacetan di Jakarta Bakal Terurai
Capres Ganjar Pranowo mengatakan jika Ibu Kota Negara pindah, maka kemacetan di DKI Jakarta bisa terurai. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Calon presiden (Capres) yang diusung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ganjar Pranowo mengatakan jika Ibu Kota Negara pindah, maka kemacetan di DKI Jakarta bisa terurai. Apalagi, sudah ada Undang-undang (UU) IKN Nomor 3 Tahun 2022 untuk pembangunan IKN Nusantara yang berada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Kemacetannya kalau kemudian nanti ibu kotanya pindah, akan terurai itu, akan terurai,” kata Ganjar saat ditanya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta dalam dialog Sang Kandidat bersama Ganjar, Kamis (30/11/2023).

Selain itu, kata Ganjar, penggunaan transportasi massal juga menjadi salah satu upaya untuk mengurai kemacetan. “Kedua transportasinya mesti massal. Transportasi massal adalah transportasi publik. Maka saya senang di Jakarta sudah ada MRT, sudah ada subway di sana ya, ada LRT, aduh banyak sekali lah di Jakarta ya,” katanya.



Oleh karena itu, kata Ganjar, transportasi massal di daerah harus dikembangkan. Sehingga, masyarakat nyaman menggunakan transportasi massal. “Dan kemudian kita butuh di kota-kota besar lain untuk terkoneksi menggunakan transportasi massal, kalau baik itu semua (pengguna) naik. Kalau itu jelek, orang nggak mau. Nah, hari ini kita sudah menunjukkan yang baik soal itu (transportasi massal). Maka, di sinilah kita teruskan,” ujarnya.



“Tapi, mesti butuh didukung. Kadang, orang naik transportasi umum (dianggap) nggak punya mobil ya, kemudian itu menjadi baperan, oh dianggap miskin kita. Padahal sekarang di negara maju sudah terbiasa naik transportasi umum karena merasa nyaman,” tambah Ganjar.

Ganjar menambahkan, agar pertumbuhan ekonomi merata maka harus tersebar tidak hanya di Jakarta. Dengan begitu, orang tidak akan mencari pekerjaan ke Jakarta. “Tapi, pusat pertumbuhan ekonomi harus tersebar, gap-gapnya itu harus diciptakan. Kalau pusat pertumbuhan ekonomi muncul di daerah, orang tidak akan ke Jakarta, sudah cukup bekerja di sana,” katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)