Cak Imin: Kebijakan Trump Picu Radikalisme baru

Jum'at, 08 Desember 2017 - 14:14 WIB
Cak Imin: Kebijakan Trump Picu Radikalisme baru
Cak Imin: Kebijakan Trump Picu Radikalisme baru
A A A
JAKARTA - Inisiator Nusantara Mengaji, Abdul Muhaimin Iskandar mengecam keras kebijakan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pria yang biasa disapa Cak Imin ini menilai kebijakan tersebut sangat membahayakan perdamaian dunia.

Hal itu diungkapkan Cak Imin dalam acara Khataman Alquran dan Kuliah Umum di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (8/12/2017).

Cucu pendiri Nahdlatul ulama KH Bisri Syansuri ini mengecam Trump dan mendesak agar segera menghentikan tindakannya.
Apalagi, kata dia, saat ini banyak sekali terjadi pergolakan dan peperangan di Timur Tengah, misalnya di Yaman sesama Muslim sedang berperang, Suriah juga demikian. Bahkan di Afganistan sedang memanas.

“Kebijakan Trump akan membahayakan perdamaian serta dapat memicu hadirnya teroris dan menimbulkan radikalisme baru di daerah perang tersebut,” kata Cak Imin yang disambut pekik takbir ribuan mahasiswa Universitas Pamulang.

Dia menegaskan Trump harus bertanggung jawab atas kebijakannya tersebut. Dia dikatakannya juga harus bertanggung jawab untuk tidak memunculkan terorisme dan radikalisme baru di dunia Islam.

“Saya menyerukan kepada AS untuk menghentikan aktivitas politiknya yang mengganggu kolektivitas umat Islam dunia," kata pria yang dinobatkan sebagai Panglima Santri beberapa waktu lalu.

Cak Imin juga menuntut pertanggungjawaban Duta Besar AS di Indonesia untuk menjelaskan hal ini kepada publik.

“Apa masih kurang keterlibatan AS dalam konflik berdarah di Irak dan Suriah, sehingga provokasi tidak bertanggung jawab seperti ini mau diperluas lagi ke Yerusalem?" ujar Cak Imin.

Dia meminta pemerintah melakukan upaya bersama dunia internasional untuk menghentikan rencana AS itu. Cak Imin mengajak seluruh elemen bangsa termasuk mahasiswa membuktikan bahwa Indonesia bisa menjaga perdamaian dunia.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7288 seconds (0.1#10.140)