HT Ajak Anak Muda Ikut Membangun Desa

Rabu, 15 November 2017 - 19:15 WIB
HT Ajak Anak Muda Ikut Membangun Desa
HT Ajak Anak Muda Ikut Membangun Desa
A A A
YOGYAKARTA - Ketimpangan pembangunan hingga saat ini masih terjadi antara desa dan kota. Dengan kondisi ini, para pemuda diharapkan ikut berpartisipasi dalam pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan di desa untuk mengatasi ketimpangan tersebut.

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengajak anak muda untuk bersama-sama membangun Indonesia. Untuk membangun Indonesia tidak bisa hanya dilakukan di kota saja, namun pembangunan desa juga menjadi kunci penting.

“Ibarat pilar, semakin banyak semakin baik. Jangan hanya kota saja, jangan hanya di 34 ibu kota provinsi saja yang mapan, tapi harus sampai ke desa,” terang HT saat memberikan kuliah umum dengan tema “Desa Membangun Indonesia” di Sekolah Tinggi Pemberdayaan Masyarakat Desa (STPMD) APMD, Jalan Timoho, Baciro, Yogyakarta, Rabu (15/11/2017).

Menurut HT, permasalahan bangsa ini adalah adanya kesenjangan yang makin lebar. Termasuk kesenjangan antara kota dan desa, baik soal pembangunannya maupun kesejahteraan masyarakatnya. “Banyak masyarakat kita kalangan bawah yang tinggal di desa. Pembangunan (di desa) juga ketinggalan, kesejahteraan juga ketinggalan,” jelasnya.

Untuk itu, HT mengajak anak muda untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Desa. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh anak muda, baik itu dengan terlibat dalam BUMDes, koperasi dan lain sebagainya.

“Kalau kalian nanti kembali ke daerah masing-masing, banyak hal yang bisa dilakukan untuk ikut berpartisipasi membangun desa. Baik melalui BUMdes, koperasi dan lain sebaginya. Ciptakan lapangan kerja. Intinya kalian punya masa depan yang sangat bagus. Apapun latar belakang kalian, asal ada kemauan pasti bisa,” tegasnya disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut HT juga memberikan dana pendidikan bagi 20 mahasiswa STPMD APMD yang berprestasi. Sebelum acara HT juga sempat melakukan penanaman pohon Kalpataru di halaman kampus setempat.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua STPMD APMD Habib Muhsin menyebut leih dari 15.000 alumni STPMD APMD tersebar di seluruh Indonesia. Para alumni ini menjadi agen-agen pembaharu desa di wilayahnya masing-masing. “Harapan kami desa-desa di Indonesia makin kuat,” teragnya. Dalam kesempatan tersebut Habib juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan HT di Kampus Pembangunan tersebut.

HT Pompa Semangat Nasionalisme Mahasiswa UST

Sebelumnya, HT juga mengunjungi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. HT datang tepat pukul 10.30 WIB. Ada dua agenda yang dilakukan oleh Chairman MNC ini di kampus milik Yayasan Tamansiswa ini. Yang pertama HT memberikan ceramah dalam rangka Dies Natalis ke 62 dan yang kedua HT juga memberikan kuliah umum di hadapan sekitar seribu mahasiswa UST.

Dalam acara Dies Natalis, dihadapan rektor, guru besar dan tamu undangan, HT memompa semangat nasionalisme. Menurut HT pemahaman nasionalisme harus mampu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa, cita-cita dan identitas bangsa.

Menurut HT kelemahan bangsa terletak pada kesenjangan sosial yg sangat tinggi. Tingkat pendidikan masyarakat juga kalah dibanding negara-negara lain. Kondisi ini seperti senangnya juga terjadi daerah lain. Tetapi mereka bangkit dari keterpurukan dengan kebijakan yang berbeda.

"Teori barat tidak serta merta bisa diterapkan di Indonesia. Indonesia harus dibangun dengan kebijakan," jelasnya.

HT mencontohkan India dan China pada tiga puluh tahun yang lalu kondisi masyarakat dan ekonominya masih terpuruk, tertinggal dari Indonesia. Namun berkat kebijakan yang tepat, China saat ini mampu menjadi negara yang ekonominya berpengaruh di dunia.

"Sementara India menerapkan kebijakan kapitalisme, padahal kondisi masyarakat belum memungkinkan. akibatnya saat ini India masih menjadi negara miskin," terangnya.

Lebih jauh HT menjekaskan kebijakan harus berorientasi pada masyarakat, mengutamakan kesejahtaraan rakyat. Hal inilah yang mendorongnya untuk maju dan terjun dalam dunia politik.

"Masalah tidak bisa diselesaikan dengan membagikan uang kepada masyarakat. Tetapi harus ada kebijakan nasional. Masalah kita adalah kesenjangan sosial. Itu hanya bisa diatasi dengan kebijakan," terang HT.

Sementara di hadapan sekitar seribu mahasiswa UST, HT mengajak mahasiwa menjadi pengusaha-pengusaha muda yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Karena jumlah penduduk Indonesia tumbuh makin pesat, sehingga kebutuhan lapangan pekerjaan juga makin meningkat.

“Sukses tidak ditentukan berapa lama kita bekerja. Kalau kita mau sukses, ikuti prosesnya. Sejauh mana kesuksesan itu urusan Tuhan. Dan kalian masih muda, asih juah ke depan bisa membangun. Jadi jangan ragu-ragu untuk melangkah menjadi sukses,” tegasnya dalam kuliah umum bertema “Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia”.

Sekretaris Majelis Luhur Tamansiswa Saur Panjaitan mengatakan UST merupakan kampus kebangsaan yang menduduki rangking ke delapan di Yogyakarta. Silaturahmi dengan HT diharapkan mampu memberikan motivasi ke mahasiswa.

”Ini momentum kita untuk mendengarkan dan menyerap ilmu dari tokoh sekalibar bapak Hary,” tambah Presiden Mahasiswa UST, Riswan Jaya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6765 seconds (0.1#10.140)