Profil 4 Prajurit TNI AU yang Gugur dalam Insiden Pesawat Jatuh di Pasuruan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Empat prajurit TNI AU gugur dalam insiden pesawat jatuh di kaki Gunung Bromo, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023). Dua pesawat jatuh merupakan pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU), yakni TT-3111 dan TT-3103.
Empat kru yang tercatat sebagai korban adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater TT-3111), Kolonel Adm Widiono (Backseater TT-3111), Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater TT-3103), dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater TT-3103).
Mengutip keterangan dari laman resmi TNI AU, Sabtu (18/11/2023), sebelumnya pesawat Super Tucano TT-3111 dan Super Tucano TT-3103 dinyatakan hilang kontak dan mengalami insiden di wilayah Watugede, Kedawung, Pasuruan. Empat prajurit TNI AU yang menjadi awaknya dinyatakan gugur dalam tugas.
Keempat prajurit TNI Angkatan Udara (AU) kru pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di Pasuruan mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Kenaikan pangkat ini sebagai bagian penghargaan dan dedikasi kepada keempat korban.
Kenaikan pangkat diterima keempat korban, yakni Mayor Pnb TNI Yuda A Seta menjadi Letkol Pnb TNI (Anumerta) Yuda A Seta; Letkol Pnb TNI Sandhra Gunawan menjadi Kolonel Pnb TNI (Anumerta) Sandhra Gunawan; Kolonel Pnb TNI Subhan menjadi Marsekal Pertama (Marsma) Pnb TNI (Anumerta) Subhan; dan Kolonel Adm TNI Widiono Hadiwijaya naik pangkat menjadi Marsma TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya.
FOTO/TNI AU
Sandhra Gunawan merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2004. Mengutip laman TNI AU, ia juga pernah meraih predikat siswa terbaik dalam pendidikan Seskoau Angkatan ke-56 di Lembang, Bandung pada 2018.
Melihat riwayatnya, Sandhra Gunawan pernah dijuluki sebagai "Chevron Barracuda". Ia mengawali tugas terbang ketika ditunjuk menjadi penerbang pesawat OV 10 F Bronco.
Setelah itu, ia juga sempat menerbangkan pesawat Cassa 212 Skadron Udara 4 dan C-130 Hercules di Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh. Sekitar 2012, Sandhra Gunawan bergabung ke Skadron Udara 21 untuk mengawaki pesawat EMB 314 Super Tucano.
Pada 2019, Sandhra Gunawan dianugerahi badge 1.000 jam terbang. Waktu itu, penyematan dilakukan langsung Komandan Skadron Udara 21 Letkol Pnb Hery Setiawan.
Sandhra Gunawan menjadi salah satu prajurit TNI AU korban insiden pesawat jatuh di Pasuruan. Pada tugasnya, sebelumnya ia tengah mengawaki pesawat Super Tucano TT-3111 bersama Kolonel Adm Widiono.
FOTO/INSTAGRAM TNI AU
Pada insiden jatuhnya pesawat tempur TNI AU di Pasuruan, Widiono Hadiwijaya tengah menjadi awak Super Tucano TT-3111. Ia pun menjadi salah satu prajurit yang gugur bersama Letkol Sandra Gunawan.
Melihat ke belakang, Widiono merupakan alumni AAU tahun 1999. Sebelum gugur dalam tugas, ia sempat menjabat Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh.
Pada catatan kariernya, sejumlah posisi strategis juga sempat ditempati Widiono. Di antaranya seperti Kepala Dinas Personel Lanud Balikpapan hingga Komandan Skadik 503 Wingdikum (2017).
FOTO/INSTAGRAM @yudagadfly
Berikutnya ada nama Yuda Anggara Seta. Ia merupakan lulusan AAU tahun 2006. Yuda diketahui sebagai salah satu penerbang di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh.
Pada 2011, ia menjadi satu dari tiga penerbang tempur 'Black Panther' Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru yang sukses terbang solo menggunakan pesawat Hawk 200.
Pada insiden jatuhnya pesawat TNI AU di Pasuruan, Yuda menjadi salah satu korban saat bertugas sebagai awak pesawat Super Tucano TT-3103.
FOTO/IST
Terakhir ada nama Subhan. Ia menjadi salah satu prajurit TNI AU yang gugur dalam ketika menjadi awak pesawat Super Tucano TT-3103 bersama Yuda A Seta.
Subhan merupakan alumni AAU tahun 1998. Setelah lulus, ia sempat menyelesaikan pendidikan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Pada 4 Februari 2023 lalu, Subhan menjadi ditunjuk menjadi Komandan Wing 2 Lanud Abdurrahman Saleh. Waktu itu, ia menggantikan Kolonel Pnb Erwin Sugiandi.
Sebelum insiden jatuhnya pesawat TNI AU, Subhan diketahui sempat menjalankan misi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Demikian ulasan mengenai profil singkat empat prajurit TNI AU yang gugur dalam insiden kecelakaan pesawat tempur di Pasuruan, Jawa Timur.
Lihat Juga: Ada Bukti Baru yang Kredibel, Misteri Tragedi Malaysia Airlines MH370 Segera Terpecahkan
Empat kru yang tercatat sebagai korban adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater TT-3111), Kolonel Adm Widiono (Backseater TT-3111), Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater TT-3103), dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater TT-3103).
Mengutip keterangan dari laman resmi TNI AU, Sabtu (18/11/2023), sebelumnya pesawat Super Tucano TT-3111 dan Super Tucano TT-3103 dinyatakan hilang kontak dan mengalami insiden di wilayah Watugede, Kedawung, Pasuruan. Empat prajurit TNI AU yang menjadi awaknya dinyatakan gugur dalam tugas.
Keempat prajurit TNI Angkatan Udara (AU) kru pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di Pasuruan mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Kenaikan pangkat ini sebagai bagian penghargaan dan dedikasi kepada keempat korban.
Kenaikan pangkat diterima keempat korban, yakni Mayor Pnb TNI Yuda A Seta menjadi Letkol Pnb TNI (Anumerta) Yuda A Seta; Letkol Pnb TNI Sandhra Gunawan menjadi Kolonel Pnb TNI (Anumerta) Sandhra Gunawan; Kolonel Pnb TNI Subhan menjadi Marsekal Pertama (Marsma) Pnb TNI (Anumerta) Subhan; dan Kolonel Adm TNI Widiono Hadiwijaya naik pangkat menjadi Marsma TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya.
Profil Prajurit TNI AU yang Gugur dalam Insiden Pesawat Jatuh di Pasuruan
1. Kolonel Pnb TNI (Anumerta) Sandhra Gunawan
FOTO/TNI AU
Sandhra Gunawan merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2004. Mengutip laman TNI AU, ia juga pernah meraih predikat siswa terbaik dalam pendidikan Seskoau Angkatan ke-56 di Lembang, Bandung pada 2018.
Melihat riwayatnya, Sandhra Gunawan pernah dijuluki sebagai "Chevron Barracuda". Ia mengawali tugas terbang ketika ditunjuk menjadi penerbang pesawat OV 10 F Bronco.
Setelah itu, ia juga sempat menerbangkan pesawat Cassa 212 Skadron Udara 4 dan C-130 Hercules di Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh. Sekitar 2012, Sandhra Gunawan bergabung ke Skadron Udara 21 untuk mengawaki pesawat EMB 314 Super Tucano.
Pada 2019, Sandhra Gunawan dianugerahi badge 1.000 jam terbang. Waktu itu, penyematan dilakukan langsung Komandan Skadron Udara 21 Letkol Pnb Hery Setiawan.
Sandhra Gunawan menjadi salah satu prajurit TNI AU korban insiden pesawat jatuh di Pasuruan. Pada tugasnya, sebelumnya ia tengah mengawaki pesawat Super Tucano TT-3111 bersama Kolonel Adm Widiono.
2. Marsma Adm TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya
FOTO/INSTAGRAM TNI AU
Pada insiden jatuhnya pesawat tempur TNI AU di Pasuruan, Widiono Hadiwijaya tengah menjadi awak Super Tucano TT-3111. Ia pun menjadi salah satu prajurit yang gugur bersama Letkol Sandra Gunawan.
Melihat ke belakang, Widiono merupakan alumni AAU tahun 1999. Sebelum gugur dalam tugas, ia sempat menjabat Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh.
Pada catatan kariernya, sejumlah posisi strategis juga sempat ditempati Widiono. Di antaranya seperti Kepala Dinas Personel Lanud Balikpapan hingga Komandan Skadik 503 Wingdikum (2017).
3. Letkol Pnb TNI (Anumerta) Yuda A Seta
FOTO/INSTAGRAM @yudagadfly
Berikutnya ada nama Yuda Anggara Seta. Ia merupakan lulusan AAU tahun 2006. Yuda diketahui sebagai salah satu penerbang di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh.
Pada 2011, ia menjadi satu dari tiga penerbang tempur 'Black Panther' Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru yang sukses terbang solo menggunakan pesawat Hawk 200.
Pada insiden jatuhnya pesawat TNI AU di Pasuruan, Yuda menjadi salah satu korban saat bertugas sebagai awak pesawat Super Tucano TT-3103.
4. Marsma Pnb TNI (Anumerta) Subhan
FOTO/IST
Terakhir ada nama Subhan. Ia menjadi salah satu prajurit TNI AU yang gugur dalam ketika menjadi awak pesawat Super Tucano TT-3103 bersama Yuda A Seta.
Subhan merupakan alumni AAU tahun 1998. Setelah lulus, ia sempat menyelesaikan pendidikan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Pada 4 Februari 2023 lalu, Subhan menjadi ditunjuk menjadi Komandan Wing 2 Lanud Abdurrahman Saleh. Waktu itu, ia menggantikan Kolonel Pnb Erwin Sugiandi.
Sebelum insiden jatuhnya pesawat TNI AU, Subhan diketahui sempat menjalankan misi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Demikian ulasan mengenai profil singkat empat prajurit TNI AU yang gugur dalam insiden kecelakaan pesawat tempur di Pasuruan, Jawa Timur.
Lihat Juga: Ada Bukti Baru yang Kredibel, Misteri Tragedi Malaysia Airlines MH370 Segera Terpecahkan
(abd)