KKB Kembali Teror Warga, Tim Gabungan TNI-Polri Lakukan Penyisiran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan penyisiran untuk menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan teror di daerah Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kali ini KKB membakat Gedung SMPN 1 Gome, Kabupaten Puncak.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menegaskan, pihaknya terus mengidentifikasi pelaku di balik aksi teror ini.
"Aparat gabungan sedang melakukan penyisiran dan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku di balik serangkaian kejadian ini," kata Ignatius Benny dalam keterangannya, Selasa (14/11/2023).
Ignatius Benny menjelaskan, peristiwa teror ini bermula ketika Gedung SMPN 1 Gome terbakar. Kata Benny, terbakarnya Gedung SMPN 1 Gome disertai tembakan flare sebanyak 10 kali yang memunculkan berwarna merah dari tiga arah yang berbeda.
Tak hanya itu, Benny menuturkan, sekitar 400 meter terdengar tembakan yang mengarah ke pos Kodim. Tembakan tersebut diduga dilakukan oleh KKB, sehingga terjadi kontak tembak dengan aparat keamanan. Adapun KKB lari menuju Kampung Kunga.
"Selain membakar sekolah, KKB meneror dan membakar satu unit rumah adat Honai, pascabeberapa jam membakar SMPN 1 Gome. Pukul 20.45 WIT, laporan terbaru menyebutkan bahwa satu Honai juga telah menjadi korban pembakaran, dugaan kuat dilakukan oleh kelompok yang sama," ungkap Benny.
Sebelumnya, KKB juga telah melakukan aksi kejam melakukan pembunuhan dua warga sipil, pada Rabu 8 November 2023. Hal itu terjadi di Kampung Wuyuneri dan Kampung Pruleme.
"Tragedi itu sungguh mengejutkan, karena selama ini situasi di daerah itu sangat kondusif. Apalagi pemerintah juga sangat ketat membatasi jam aktivitas masyarakat di malam hari," terang Pelaksana Harian (Plh) Sekda Puncak Jaya, Esau Karoba.
Padahal berdasarkan keterangan Karoba, lokasi tersebut dikenal kondusif. Pun dengan upaya pemerintah yang membatasi jam malam dan menjaga dengan sangat ketat.
"Jadi, kami benar-benar berusaha untuk mencegah berbagai kemungkinan buruk yang menimpa masyarakat," tutur Esau Karoba.
Menurut Esau Karoba, Kampung Wayuneri berangsur kondusif dan masyarakat kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Karoba menjelaskan, pemerintah telah melakukan pendekatan kepada masyarakat. Pun mengimbau agar semua komponen selalu menjaga situasi agar tetap kondusif.
"Kami sudah berulang kali mengingatkan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kabar bohong atau isu hoaks yang berkembang di wilayah masing-masing," tutupnya.
Lihat Juga: Pilot Susi Air Kapten Philip Bebas dari KKB, Susi Pudjiastuti: Alhamdulillah, Terima Kasih
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menegaskan, pihaknya terus mengidentifikasi pelaku di balik aksi teror ini.
"Aparat gabungan sedang melakukan penyisiran dan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku di balik serangkaian kejadian ini," kata Ignatius Benny dalam keterangannya, Selasa (14/11/2023).
Ignatius Benny menjelaskan, peristiwa teror ini bermula ketika Gedung SMPN 1 Gome terbakar. Kata Benny, terbakarnya Gedung SMPN 1 Gome disertai tembakan flare sebanyak 10 kali yang memunculkan berwarna merah dari tiga arah yang berbeda.
Tak hanya itu, Benny menuturkan, sekitar 400 meter terdengar tembakan yang mengarah ke pos Kodim. Tembakan tersebut diduga dilakukan oleh KKB, sehingga terjadi kontak tembak dengan aparat keamanan. Adapun KKB lari menuju Kampung Kunga.
"Selain membakar sekolah, KKB meneror dan membakar satu unit rumah adat Honai, pascabeberapa jam membakar SMPN 1 Gome. Pukul 20.45 WIT, laporan terbaru menyebutkan bahwa satu Honai juga telah menjadi korban pembakaran, dugaan kuat dilakukan oleh kelompok yang sama," ungkap Benny.
Sebelumnya, KKB juga telah melakukan aksi kejam melakukan pembunuhan dua warga sipil, pada Rabu 8 November 2023. Hal itu terjadi di Kampung Wuyuneri dan Kampung Pruleme.
"Tragedi itu sungguh mengejutkan, karena selama ini situasi di daerah itu sangat kondusif. Apalagi pemerintah juga sangat ketat membatasi jam aktivitas masyarakat di malam hari," terang Pelaksana Harian (Plh) Sekda Puncak Jaya, Esau Karoba.
Padahal berdasarkan keterangan Karoba, lokasi tersebut dikenal kondusif. Pun dengan upaya pemerintah yang membatasi jam malam dan menjaga dengan sangat ketat.
"Jadi, kami benar-benar berusaha untuk mencegah berbagai kemungkinan buruk yang menimpa masyarakat," tutur Esau Karoba.
Menurut Esau Karoba, Kampung Wayuneri berangsur kondusif dan masyarakat kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Karoba menjelaskan, pemerintah telah melakukan pendekatan kepada masyarakat. Pun mengimbau agar semua komponen selalu menjaga situasi agar tetap kondusif.
"Kami sudah berulang kali mengingatkan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kabar bohong atau isu hoaks yang berkembang di wilayah masing-masing," tutupnya.
Lihat Juga: Pilot Susi Air Kapten Philip Bebas dari KKB, Susi Pudjiastuti: Alhamdulillah, Terima Kasih
(maf)