Hari Kesehatan Nasional 2023 Diharapkan Jadi Momentum Atasi Stunting

Senin, 13 November 2023 - 11:14 WIB
loading...
Hari Kesehatan Nasional...
Upaya Group MIND ID menggencarkan aksi pencegahan stunting di berbagai wilayah Indonesia. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Hari Kesehatan Nasional yang digelar setiap tanggap 12 November diharapkan menjadi momentum untuk mengatasi stunting di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 masih sebesar 24,4 persen.

Angka tersebut dinilai masih jauh dari target pemerintah yang sebesar 14 persen pada 2024. Atas kondisi ini, Group MIND ID menggencarkan aksi pencegahan stunting di berbagai wilayah Indonesia.

Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan, terkait stunting pihaknya memelihara kesehatan masyarakat sekitar tambang yang merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.

"Salah satu fokus utama Group MIND ID dalam bidang kesehatan adalah meninkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitar tambang," kata Heri Yusuf dalam keterangannya, Senin (13/11/2023).

Komitmen tersebut diwujudkan dengan berbagai program kesehatan, salah satunya mengatasi masalah stunting. Stunting menjadi salah satu fokus utama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Beberapa faktor penyebab stunting di wilayah ini antara lain, kurangnya gizi untuk ibu hamil dan anak baru lahir, pola asuh terkait gizi yang buruk, standar pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan masih banyak lagi.

Anggota Group MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) juga berkomitmen mendukung pemerintah dalam mengatasi masalah stunting. Salah satu kegiatan yang dilakukan PTFI yakni menggandeng Komunitas Instro Karyawan Freeport menggelar kegiatan edukasi masyarakat bertajuk Peduli Stunting melalui Edukasi Pengolahan MPASI dengan Bahan Pangan Lokal di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Oktober 2023 lalu.

Dalam kegiatan tersebut, PTFI memberikan edukasi terkait pentingnya makanan pendamping air susu ibu (MPASI) untuk mencegah stunting pada balita. Pembuatan MPASI tidaklah sulit dan bisa memanfaatkan pangan lokal yang banyak ditemui di wilayah Papua, seperti umbi-umbian, aneka ikan, hingga sayur-sayuran.

Menurut Director & EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, pihaknya juga aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi pemerintahan dalam mengatasi masalah stunting di Papua Tengah.

"Kita berupaya untuk bisa mendapatkan informasi lebih dini sehingga bisa melakukan tindakan preventif untuk menjaga ibu dan janin tetap sehat hingga proses melahirkan," kata Claus Wamafma.

Kegiatan yang sama juga dilakukan Anggota MIND ID lainnya, seperti PT Timah Tbk yang kerap memberikan edukasi dan bantuan makanan tambahan bagi anak-anak stunting di wilayah operasional perusahaan melalui program Mobil Sehat PT Timah Tbk.

Sementara itu PT Bukit Asam Tbk sukses meningkatkan akses masyarakat, terutama masyarakat miskin, terhadap pangan bergizi. Hal ini dilakukan melalui program Rumpun Pangan Dengan Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan (Ruang Rural) bekerja sama dengan lembaga ekonomi petani PT Pengayom Tani Sejagad.

Adapun PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum melakukan sejumlah program berkelanjutan penanggulangan stunting di sekitar wilayah operasional dalam rangka mendukung Indonesia Bebas Stunting 2030. Program tersebut antara lain perbaikan gizi balita stunting, program bapak asuh, dan program preventif pencegahan stunting untuk ibu hamil.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2335 seconds (0.1#10.140)