Ledakan di Beirut, Jokowi: Indonesia Bersama Lebanon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka citanya atas ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut , Lebanon beberapa waktu lalu. Akibat insiden ini dilaporkan 135 orang tewas dan lebih dari 4.000 luka-luka.
Ucapan duka cita itu disampaikan melalui akun Twitter @jokowi dalam bahasa Inggris. Hingga kini unggahan Kepala Negara itu telah mendapatkan 2.075 retweets dan 11.8K like. (Baca juga: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan)
"Turut berbelasungkawa saya ucapkan dari hati yang paling dalam untuk saudara-saudari kami di Lebanon. Kejadian yang tragis dan menyakitkan ini, Indonesia berdiri bersama Lebanon. Pikiran dan doa kami panjatkan untuk para keluarga dan korban ledakan dahsyat di Beirut," ungkap Jokowi dalam akun Twitter resminya, Kamis (6/8/2020). (Baca juga: Misteri Tragedi Beirut, Amonium Nitrat dan Peringatan Mossad Setahun Lalu)
Sebagaimana diketahui, Presiden Michel Aoun mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di sebuah gudang. Amonium nitrat digunakan sebagai pupuk dalam pertanian dan sebagai bahan peledak.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan terus memantau perkembangan situasi di Lebanon pasca ledakan. "Menlu RI terus melakukan komunikasi dengan Dubes RI di Beirut, terutama guna peroleh informasi perkembangan situasi dan memastikan keselamatan serta keamanan WNI," demikian bunyi keterangan Kemenlu.
Sejauh ini, satu WNI berinisial NNE mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan serta telah kembali ke rumah. Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI yang tinggal menetap di Lebanon. Dari jumlah itu, 1.234 orang di antaranya merupakan Kontingen Garuda yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB UNIFIL, sedang 213 lainnya merupakan WNI sipil.
Kontingen Garuda yang tergabung dalam UNIFIL FC membantu penanganan pasca ledakan termasuk evakuasi korban. Kemenlu juga memberikan nomor hotline yang dapat dihubungi bagi WNI yaitu KBRI Beirut (+961 70 817 310), hotline pelindungan WNI Kemlu RI (+62 812-9007-0027).
Ucapan duka cita itu disampaikan melalui akun Twitter @jokowi dalam bahasa Inggris. Hingga kini unggahan Kepala Negara itu telah mendapatkan 2.075 retweets dan 11.8K like. (Baca juga: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan)
"Turut berbelasungkawa saya ucapkan dari hati yang paling dalam untuk saudara-saudari kami di Lebanon. Kejadian yang tragis dan menyakitkan ini, Indonesia berdiri bersama Lebanon. Pikiran dan doa kami panjatkan untuk para keluarga dan korban ledakan dahsyat di Beirut," ungkap Jokowi dalam akun Twitter resminya, Kamis (6/8/2020). (Baca juga: Misteri Tragedi Beirut, Amonium Nitrat dan Peringatan Mossad Setahun Lalu)
Sebagaimana diketahui, Presiden Michel Aoun mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di sebuah gudang. Amonium nitrat digunakan sebagai pupuk dalam pertanian dan sebagai bahan peledak.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan terus memantau perkembangan situasi di Lebanon pasca ledakan. "Menlu RI terus melakukan komunikasi dengan Dubes RI di Beirut, terutama guna peroleh informasi perkembangan situasi dan memastikan keselamatan serta keamanan WNI," demikian bunyi keterangan Kemenlu.
Sejauh ini, satu WNI berinisial NNE mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan serta telah kembali ke rumah. Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI yang tinggal menetap di Lebanon. Dari jumlah itu, 1.234 orang di antaranya merupakan Kontingen Garuda yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB UNIFIL, sedang 213 lainnya merupakan WNI sipil.
Kontingen Garuda yang tergabung dalam UNIFIL FC membantu penanganan pasca ledakan termasuk evakuasi korban. Kemenlu juga memberikan nomor hotline yang dapat dihubungi bagi WNI yaitu KBRI Beirut (+961 70 817 310), hotline pelindungan WNI Kemlu RI (+62 812-9007-0027).
(nbs)