Mungkinkah Ada Promosi Kilat Calon KSAD? Begini Analisis Pengamat Militer

Selasa, 07 November 2023 - 10:06 WIB
loading...
Mungkinkah Ada Promosi Kilat Calon KSAD? Begini Analisis Pengamat Militer
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto. Foto/Tangkapan latar YouTube Sekretariat Presiden
A A A
JAKARTA - Pengamat militer Anton Aliabbas menyebut ada kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan promosi kilat soal posisi KSAD . Hal ini juga terjadi dalam pengajuan calon Panglima TNI beberapa waktu lalu.

Diketahui, Jenderal TNI Agus Subiyanto yang baru beberapa hari menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) langsung diusulkan Presiden Jokowi menjadi calon tunggal Panglima TNI. Proses pergantian Panglima TNI kini berada di DPR.

Jika Agus Subiyanto resmi menjadi Panglima TNI, posisi KSAD akan kosong. Anton menyebut ada 16 perwira tinggi (pati) berpangkat letnan jenderal (letjen) berpeluang menjadi KSAD. Dari 16 nama itu, ada dua calon terkuat yakni Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Di sisi lain, kata Anton, tetap saja ada kemungkinan Jokowi melakukan promosi kilat seperti yang terjadi dalam pengajuan calon Panglima TNI. Artinya, Jokowi dapat mempromosikan pati berpangkat mayor jenderal (mayjen) untuk mendapatkan dua kali kenaikan pangkat dalam waktu singkat.



"Pati tersebut usai mendapatkan promosi ke jabatan letjen maka kemudian Jokowi menunjuknya menjadi KSAD. Hal ini memungkinkan mengingat penunjukan KSAD adalah prerogatif presiden," kata Anton kepada SINDOnews, Senin (6/11/2023).

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) ini menambahkan, jika merujuk pada skenario tersebut setidaknya ada lima pati berpangkat mayjen yang pernah bertugas di lingkaran Jokowi. Mereka adalah Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono (mantan Ajudan Presiden/Akmil 1993), Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan (mantan Dan Grup A Paspampres/Akmil 1993), dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo (mantan Dan Paspampres/Akmil 1994). Dua nama lainnya adalah Danjen Kopassus Mayjen TNI Deddy Suryadi (mantan Ajudan Presiden/Akmil 1996) dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay (Akmil 1993)

"Meski demikian, dalam penunjukan pos strategis hendaknya Jokowi lebih bijak dan mengedepankan kepentingan organisasi TNI daripada kepentingan personal. Sebab, promosi yang mengedepankan kepentingan dan preferensi personal akan berdampak buruk pada performa organisasi dalam jangka panjang," pungkas Anton.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1625 seconds (0.1#10.140)