Dapat Karma, Jenderal Kopassus Orang Kepercayaan Jokowi Ini Meneteskan Air Mata

Minggu, 05 November 2023 - 06:30 WIB
loading...
A A A
”Barangkali kenangan itulah yang terpatri dalam benak Paulus. Bahwa menjadi militer itu sesuatu yang keren dan gagah,” ujar Luhut dikutip dari buku bigorafi Luhut Binsar Pandjaitan berjudul “Luhut” dikutip SINDOnews, Minggu (5/11/2023).

Permintaan itupun ditolak mentah-mentah oleh Luhut meskipun Paulus sudah memohonnya dengan menangis agar direstui menjadi seorang tentara. ”Pokoknya dia harus jadi seorang Sarjana,” tegas mantan Dansat 81 Kopassus ini.

Meski dilarang, namun hal itu tidak pernah mengendorkan niat Paulus untuk menjadi tentara. Mengikuti keinginan Luhut, Paulus memang mendaftar di Universitas Pelita Harapan (UPH), dan lulus sebagai Sarjana Hukum, empat tahun kemudian.

Menjelang wisuda pada 2002, Paulus kembali meminta waktu untuk berbicara dengan Luhut. Saat itu, Paulus kembali meminta izin ayahnya agar diperbolehkan masuk tentara. Luhut menjawab sudah terlambat bagi Paulus untuk masuk Akmil karena bakal tertinggal empat tahun di belakang teman-teman seangkatannya.

Mantan Danrem terbaik se-Indonesia ini justru menyarankan agar Paulus mengambil S2 di Amerika Serikat. Namun, Paulus bersikeras dan menyatakan masih memiliki minat untuk menjadi tentara. "Kau masuk tentara mau diapain kau nanti?" kata Luhut membatin.

Dapat Karma, Jenderal Kopassus Orang Kepercayaan Jokowi Ini Meneteskan Air Mata

Luhut menghadiri kelulusan Paulus dari Seskoad USA di Kansas, Amerika. Foto/ist

Luhut menyadari dirinya sangat keras menentang kemauan Paulus sampai dia menangis pada ibunya. Namun, Luhut tetap bersikukuh supaya putra tercintanya itu menjadi sarjana saja. Di balik sikap tegas itu, sebenarnya Luhut menyimpan rasa sedih yang mendalam. Sebagai seorang ayah, Luhut tidak mau melihat anaknya nanti mengalami kesusahan seperti yang pernah dialaminya sebagai tentara. Maka, kemudian Luhut berpikir, menjadi pengusaha atau politisi adalah jalan yang lebih baik.

"Pokoknya saya ingin masuk tentara, masuk Kopassus, karena itu adalah cita-cita saya!" kata Paulus bersikukuh sembari menekankan kalaupun dia tidak mungkin masuk lewat jalur Akademi Militer, melalui jalur Sepa PK (Sekolah Perwira Prajurit Karier) pun, tidak masalah. Kendati melalui jalur itu pun sebenarnya Luhut tetap tidak rela.

Akhirnya, karena tidak mampu lagi menolak, dengan berat hati Luhut mengirimkan Paulus ke Mayjen TNI Dr. Heriyono, Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispiad) untuk menjalani psikotes.

Hasilnya, Paulus dinilai mumpuni, baik secara kepribadian maupun intelektual. Dan, sesuai dengan janjinya, Luhut pun akhirnya mengizinkan Paulus masuk tentara, karena sudah lolos psikotes. Paulus pun mendaftar melalui jalur Perwira Prajurit Karier (PaPK) TNI.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)