Di Tengah Pandemi, Mensos Instruksikan Jajarannya Mudahkan Layanan Masyarakat

Kamis, 06 Agustus 2020 - 08:35 WIB
loading...
Di Tengah Pandemi, Mensos...
Ilustrasi warga mencairkan bantuan sosial yang dikeluarkan Kemensos. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
BANDUNG - Menteri Sosial ( Mensos ) Juliari P Batubara menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) untuk melakukan perubahan-perubahan agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik, khususnya di tengah pandemi corona (Covid-19).

Juliari menekankan, di tengah pandemi, jajaran Kemensos harus mampu memberikan kemudahan-kemudahan dalam pelayanan masyarakat yang kini terpuruk akibat Covid-19 . Terlebih saat ini Kemensos menjadi kementerian dengan anggaran yang sangat besar.

"Anggaran kita naik lebih dua kali lipat selama pandemi. Oleh karena itu dibutuhkan perubahan-perubahan yang simpel-lah seperti revisi aturan yang terlalu berbelit, prosedur yang tidak efisien bisa disederhanakan, seperti itu. Terlihat kecil, tapi dampaknya sangat signifikan," papar Juliari seusai membuka kegiatan workshop penguatan agen perubahan Kemensos 2020 di Hotel El Royale, Kota Bandung, kemarin. (Baca: Klaim Asuransi Tak Dibayar, Anggota Dewan DKI Merasa Ditipu)

Oleh karenanya, lanjut Juliari, melalui workshop itu dirinya mendorong seluruh pegawai Kemensos yang jumlahnya mencapai sekitar 4.000 orang untuk segera berinovasi dan melakukan perubahan-perubahan di satuan kerja masing-masing.

"Tadi saya sampaikan, yang abadi itu perubahan. Artinya kita berharap ada agen-agen perubahan. Ini juga sesuai dengan perintah Bapak Presiden agar bekerja itu jangan hanya rutinitas, hanya sekadar bussiness as usual, tapi juga benar-benar bisa melakukan inovasi baru yang ujungnya pelayanan lebih baik kepada masyarakat," tegasnya.

Dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Jawa Barat, Juliari juga meluncurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Gelombang II atau tahap keempat. BST Gelombang II merupakan kelanjutan komitmen Presiden Jokowi untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat miskin dan rentan mampu yang terdampak Covid-19. Adapun nilai BST Gelombang II sebesar Rp300.000 yang diberikan kepada 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama enam bulan, terhitung sejak bulan Juli hingga Desember 2020. (Baca juga: Ini Biang Kerok Penyebab Bisnis BPR Alami Kebangkrutan)

“Program ini merupakan kelanjutan dari BST sebelumnya dengan nilai sebesar Rp600.000 per bulan yang telah dibagikan melalui tiga tahap sejak April hingga Juni 2020. Jumlah anggaran yang kami gelontorkan untuk BST Gelombang I dan II mencapai Rp32,5 triliun rupiah,” katanya.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama mengatakan realisasi penyaluran BST Gelombang I sudah hampir memenuhi target. Realisasi BST di Wilayah I sudah mencapai 97,98% dengan jumlah 3.441.321 KPM, sedangkan untuk Wilayah II mencapai realisasi tertinggi sebesar 98,62% dengan jumlah 2.986.655 KPM, dan untuk Wilayah III mencapai 97,01% dengan jumlah 2.385.819 KPM. (Lihat videonya: Suasana Terkini Pascaledakan Maut di Beirut Ibu Kota Lebanon)

"Keberhasilan realisasi tersebut tidak terlepas dari dukungan daerah sehingga penyaluran BST ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta membantu kebutuhan dasar bagi keluarga fakir miskin dan rentan,” kata Asep. (Agung Bakti Sarasa)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2133 seconds (0.1#10.140)