Menjadi Santri yang Sadar Politik

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 14:15 WIB
loading...
Menjadi Santri yang...
Purnama Dhedy Setyawan Sekretaris Bidang Keuangan dan Perbankan DPP PKB. Foto/istimewa
A A A
Purnama Dhedy Setyawan
Sekretaris Bidang Keuangan dan Perbankan DPP PKB


DALAM lima tahun terakhir, keberadaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang identik dengan kaum sarungan membuat citra politik santri semakin positif di kancah nasional. Hal ini menegaskan kembali kehadiran politik santri yang pada sejarah Indonesia pernah menorehkan tinta emas. Kehadiran para santri itu pun seirama dengan visi besar PKB tentang demokrasi dan pluralisme.

Namun demikian, hal semacam ini belum sepenuhnya bisa dikatakan mewakili santri (baik yang masih di pesantren maunpun yang sudah alumni) secara keseluruhan. Namun demikian, suka tidak suka, kesadaran politik santri masih dianggap sebelah mata dalam perpolitikan Indonesia.

Tidak hanya itu, sadar atau tidak, pendidikan politik di dalam pesantren dianggap kurang penting. Hal ini bisa dilihat dari kitab-kitab kuning yang dikaji di berbagai pesantren masih jauh dari tema-tema politik. Selama ini literatur pesantren selalu didominasi oleh fikih, ilmu alat dan tasawuf.

Sedang kitab klasik seperti al-Ahkam al-Sulthaniyyah, misal, kurang mendapat perhatian dalam kajian-kajian di pesantren. Bisa dikatakan karya Imam Mawardi tersebut bukan referensi utama dalam pelajaran pesantren dan sepertinya memang kurang begitu dianjurkan.

Lalu pertanyaannya kemudian adalah, kenapa pesantren kurang familiar dengan tema-tema politik. Saya kira hal itu tidak bisa dilepaskan dengan anggapan yang terjadi di masyarakat luas, bahwa politik hanyalah sekadar alat untuk memperebutkan kekuasaan, tidak lebih.

Asumsi secamam itu tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Bagaimanapun politik tidak sekadar memperebutkan kekuasaan, lebih dari itu, politik juga mengenai hal-hal yang sangat prinsipil. Ya, politik menentukan persoalan-persoalan yang paling pribadi pada setiap warga negara ini.

Dalam berbagai kesempatan, saya selalu menyampaikan, bahwa politik adalah sebuah keniscayaan. Ya, semua kehidupan kebangsaan kita ditentukan oleh politik, baik ekonomi; pendidikan; kehidupan keagamaan; hubungan sosial dan lain-lain.

Dengan arti yang sederhana, kehidupan sehari-hari kita tidak bisa dilepaskan dari politik. Karena siapa yang menguasai politik, dialah yang akan mengatur. Pun sebaliknya, siapa yang tidak menguasasi politik, dia akan diatur (dikendalikan).

Dengan demikian, menjadi santri yang melek politik adalah keharusan. Bagaimanapun juga, santri adalah bagian dari “zoon politicon” atau “personal is political”. Ya, setiap manusia adalah politis, tak terkecuali santri. Dengan demikian, setiap santri punya posisi pilitis, kepentingan politis yang sekaligus digunakan untuk kepentingan politik. Dalam konteks ini, santri sama seperti indvidu-invidu lainnya, yakni keberadaannya adalah objek sekaligus subjek politik. Suka tidak suka, mau tidak mau, santri tidak bisa lepas dari hiruk pikuk politik.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Desak Teror ke Kantor...
Desak Teror ke Kantor Tempo Diusut, PKB: Tanpa Pers, Demokrasi Terkikis
Fraksi PKB Setujui RUU...
Fraksi PKB Setujui RUU TNI dengan 6 Syarat
Gelar Silaturahim Ramadan,...
Gelar Silaturahim Ramadan, Cak Imin Minta Kader PKB Konsisten dan Perkuat Network
Respons PKB Tanggapi...
Respons PKB Tanggapi Jokowi Mau Bentuk Partai Super Tbk
Program Pengelolaan...
Program Pengelolaan Sampah, 10 Pesantren Kerja Sama dengan P3M dan CCEP Indonesia
Politikus Golkar Ahmad...
Politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung Hadirkan Forum PCB Bahas Masalah Politik
Di Munas IKA PMII ke-VII,...
Di Munas IKA PMII ke-VII, Cak Imin Minta Alumni Berkontribusi Perkokoh Kebangsaan
Di Munas Himasal dan...
Di Munas Himasal dan LIM, Gus Imin: Alumni Ponpes Ujung Tombak Aswaja, NU, dan Islam
PN Jakarta Pusat Tolak...
PN Jakarta Pusat Tolak Gugatan Mantan Bupati Pasuruan ke Cak Muhaimin
Rekomendasi
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda...
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda Kapal 25 Tahun Berlebaran di Laut Akhirnya Salat Id Bareng Keluarga di Darat
Berita Terkini
Hadapi Arus Balik, Jasa...
Hadapi Arus Balik, Jasa Marga Siapkan Pengalihan Lalin dari Transjawa ke Jakarta
2 jam yang lalu
Lebaran: Diplomasi,...
Lebaran: Diplomasi, Solidaritas, dan Harapan bagi Peradaban Global
3 jam yang lalu
Budi Arie Sowan ke Jokowi,...
Budi Arie Sowan ke Jokowi, Dapat Pesan soal Koperasi Desa Merah Putih
4 jam yang lalu
2 Makna Silaturahmi...
2 Makna Silaturahmi Didit Prabowo ke Mega, SBY, dan Jokowi
4 jam yang lalu
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
5 jam yang lalu
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
6 jam yang lalu
Infografis
Waspadai Penyakit yang...
Waspadai Penyakit yang Rentan Menyerang saat Mudik Lebaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved