PPI: Ganjar Pranowo dan Anies Sepakat Indonesia Perlu Dukungan Periset
loading...
A
A
A
"Kalau negara ini fokus maka meski ada penegasan yang harus kami lakukan, pemerintah memberikan penugasan riset ditingkatkan, swasta dilibatkan. Kenapa swasta juga tertarik coba kasih insentif kepada mereka, isentif kepada perusahaan, insentif kepada periset atau kami bisa menyelesaikan persoalan itu," ucap Ganjar.
Politisi PDIP berusia 54 tahun itu mengatakan, apabila insentif diberikan maka beberapa fokus hal seperti pangan, digital berbasis kecerdasan buatan dan transisi energi terbarukan dapat diselesaikan.
"Kalau itu diberikan maka yang ada dalam pikiran saya beberapa fokus isu penting itu akan bisa diselesaikan oleh satu titik dan dalam hal tertentu itu mesti betul-betul ada yang mengawasi. Kalau perlu jadi pandangan nasional dan laporannya langsung ke presiden kalau di situ makanya tidak ada yang mengganggu pasti," imbuhnya.
Ganjar pun menyoroti rendahnya jumlah dana riset di Indonesia, di mana hanya naik 0,3 persen atau sebanyak 79.638 orang. Sedangkan, Thailand personelnya sebanyak 189.940 orang dan dana risetnya naik 1,1 persen.
Kemudian, Korea Selatan sebanyak 545,424 personel dan dana risetnya naik 4,81 persen. “Kalau kami melihat Indonesia, Thailand, dan Korsel ternyata butuh digenjot (Indonesia), maka dari itu rasanya hari ini waktunya saya mendengarkan dari periset apa yang mesti kami lakukan lompatan dan membereskan persoalan dengan demografis yang kami miliki,” ujarnya.
Sementara Anies menyebut mesti ada kemauan politik dari pemerintah dengan komitmen fiskal atau meningkatkan alokasi anggaran supaya inovasi dan pilihan riset disesuaikan dengan kebutuhan organisasi penelitian.
(hab)