Presiden Jokowi: Rakyat Butuh Pemimpin yang Tidak Banyak Bicara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengungkapkan bahwa rakyat butuh pemimpin yang tidak banyak bicara. Menurut dia, pemimpin ke depan harus bekerja untuk rakyatnya.
Pernyataan itu dilontarkan Jokowi dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Relawan Pro Jokowi (ProJo) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).
"Sekali lagi, rakyat butuh pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja. Yang mau bekerja untuk rakyatnya," kata Jokowi disambut sorak-sorai para relawan.
Jokowi juga menuturkan, rakyat menginginkan pemimpin yang bekerja untuk bangsa dan negara. Pemimpin ke depan, kata Jokowi, juga harus tak gampang menyerah.
"Ditekan saja takut, ditekan saja mundur, Ndak. Kita membutuhkan sekali lagi pemimpin yang punya nyali besar karena tantangan yang kita hadapi semakin kompleks," terang Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyatakan bahwa pemimpin kedepan harus memiliki visi yang taktis dan keberanian dalam mengambil risiko.
"Oleh sebab itu, diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil risiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar," kata Jokowi dalam pidatonya.
"Jangan baru digugat di WTO saja sudah mundur, jangan ditekan, diancam saja sudah mundur. Itu yang diperlukan, pemimpin ke depan," tambahnya.
Pernyataan itu dilontarkan Jokowi dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Relawan Pro Jokowi (ProJo) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).
"Sekali lagi, rakyat butuh pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja. Yang mau bekerja untuk rakyatnya," kata Jokowi disambut sorak-sorai para relawan.
Jokowi juga menuturkan, rakyat menginginkan pemimpin yang bekerja untuk bangsa dan negara. Pemimpin ke depan, kata Jokowi, juga harus tak gampang menyerah.
"Ditekan saja takut, ditekan saja mundur, Ndak. Kita membutuhkan sekali lagi pemimpin yang punya nyali besar karena tantangan yang kita hadapi semakin kompleks," terang Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyatakan bahwa pemimpin kedepan harus memiliki visi yang taktis dan keberanian dalam mengambil risiko.
"Oleh sebab itu, diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil risiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar," kata Jokowi dalam pidatonya.
"Jangan baru digugat di WTO saja sudah mundur, jangan ditekan, diancam saja sudah mundur. Itu yang diperlukan, pemimpin ke depan," tambahnya.
(rca)