Jenderal Kopassus Ini Rela Lari 7 Km hingga Kehujanan Seharian Demi Jaga Keamanan Presiden

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 05:55 WIB
loading...
A A A
”Mobil tetap melaju pelan dan kami tetap berlari kecil di samping kendaraan Presiden. Saya akan naik ke mobil jika kaca jendela sudah ditutup. Karena kondisi yang masih rawan, saya pura-pura tidak mendengar perintah Presiden untuk naik karena saat itu jendela mobil Presiden masih terbuka,” ucapnya.

Tak berselang lama, kaca jendela mobil Presiden naik dan menutup. Mantan Pangdam Iskandar Muda ini pun memerintahkan anggota Paspampres naik satu per satu ke mobil pengamanan. Namun hal itu tidak berlangsung lama.

Masyarakat setempat antusias melambai-lambaikan tangan ke arah Jokowi. Hal ini menarik perhatian Jokowi yang kembali membuka kaca jendela, melambatkan kendaraan, dan mulai melambaikan tangan ke arah massa. Melihat kondisi itu, M. Hasan dengan sigap sudah berada di pinggir jendela mobil Presiden.

”Sambil berlari-lari kecil, saya membantu Presiden mengantarkan suvenir ke arah masyarakat yang ditunjuk langsung. Tak terasa keringat mulai mengalir deras. Cahaya matahari juga semakin terik,” katanya.

Menjelang Ponpes Buntet, kerumunan warga bukannya semakin sedikit, malah semakin banyak. M. Hasan bersama anggota Pampri Grup A Paspampres berlari kecil mengiringi mobil Presiden yang berjalan perlahan.

”Kami berharap Pesantren Buntet sudah dekat karena tak terasa kami sudah berlari kurang lebih 6 Km mulai dari Jalan Raya Pantura hingga mengarah ke Ponpes Buntet,” ujarnya.

Presiden Jokowi yang mengetahui Paspampres mulai kelelahan kembali meminta Paspampres naik ke mobil. Namun, karena kerumunan masa tidak semakin berkurang, M. Hasan memutuskan untuk tetap berada di samping kendaraan Presiden.

”Kami tetap bertahan menghadapi panasnya hari dan keringat yang mengucur deras membasahi tubuh. Kami juga tidak tahu berapa lagi jarak tempuh ke pesantren. Pokoknya, saya dan anggota terus belari dan berlari kecil mengawal mobil Presiden hingga tempat tujuan,” katanya.

"Berapa kilo lagi sampai ke pesantren?" tanya saya kepada komandan kawal kendaraan lewat radio HT. Kami seperti merasa perjalanan sudah cukup lama, diselang-seling dengan berlari-lari kecil.

"Siaap, satu kilometer lagi Komandan," jawab Komandan Kawal (Dankawal). "Waduh, masih lumayan jauh..," gumam saya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)