Jenderal Kopassus Ini Rela Lari 7 Km hingga Kehujanan Seharian Demi Jaga Keamanan Presiden
loading...
A
A
A
Benar saja, kendaraan Presiden melambat dan kaca jendela terbuka. Ketika kendaraan Presiden semakin melambat, tanpa komando lagi Paspampres menuju ke arah mobil Presiden dan membentuk formasi melingkar di sekitar kendaraan VVIP. Kebiasaannya, jika mobil Presiden melambat, inilah indikasi kuat mobil Presiden akan berhenti dan mulai membagikan lagi suvenir dari kanan-kiri jendela.
”Saya segera mengambil posisi di samping jendela kendaraan, dan Presiden mulai membagikan suvenir dari dalam mobil,” ucapnya.
Selain ingin mendapat buku atau kaus, banyak juga masyarakat yang ingin bersalaman, bahkan mencium tangan Presiden. Paham dengan kondisi yang mulai sedikit chaos, Presiden Jokowi meminta sopir untuk jalan, dan mobil melaju perlahan. ”Saya dan anggota Paspampres berlari-lari kecil di pinggir kendaraan sampai posisi mobil Presiden jauh dari kerumunan massa,” kata pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 13 Maret 1971 ini.
Prosedur tetap (protap) seperti ini dilakukan Paspampres hampir di setiap kunjungan Presiden, yang memang sering sekali memperlambat kendaraan atau berhenti di jalan untuk menyapa masyarakat dan membagikan cendera mata. Kerumunan massa yang mulai ramai di pinggir jalan yang akan dilalui Presiden membuat Paspampres harus waspada.
Para pengawal harus siap-siap turun dari mobil pengamanan dan berlari-lari kecil di sisi mobil Presiden. Apalagi jika Presiden membuka kaca jendela untuk menyapa dan memberi salam serta melambaikan tangan. Mau tak mau, Paspampres yang "menempel" pengamanan Presiden pun ikut berlari-lari di pinggir jalan di sekitar mobil Presiden. Sebagai Komandan Grup, M. Hasan mengaku ikut berlari bersama anggota lain.
Setelah melewati beberapa kelompok masyarakat, mobil melaju lagi lebih cepat. Namun, belum sekitar 1 Km, konvoi Presiden kembali berjalan pelan ketika memasuki sebuah kampung dan warga telihat lebih ramai dari lokasi sebelumnya.
Jokowi memerintahkan pengemudi sopir mobil untuk melambat untuk melambaikan tangan ke arah warga. Ketika kendaraan semakin melambat, otomatis Paspampres kembali keluar kendaraan pengamanan dan melakukan pengamanan.
Presiden Jokowi mengunjungi Kepulauan NIas, Sumut. Foto/istimewa
”Saya dan anggota Paspampres pun kembali berlari-lari kecil di samping kendaraan Presiden. Mobil tetap melaju meski berjalan pelan, Presiden kemudian mengeluarkan buku dan kaus. Peristiwa seperti ini berulang kali terjadi, sambil kami, Paspampres, berlari-lari kecil,” tuturnya.
Hari sudah menjelang siang, waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB. Matahari hampir tepat berada di atas ubun-ubun. Cuaca yang cukup panas membuat baju safari yang dikenakan mulai basah oleh keringat.
”Saya segera mengambil posisi di samping jendela kendaraan, dan Presiden mulai membagikan suvenir dari dalam mobil,” ucapnya.
Selain ingin mendapat buku atau kaus, banyak juga masyarakat yang ingin bersalaman, bahkan mencium tangan Presiden. Paham dengan kondisi yang mulai sedikit chaos, Presiden Jokowi meminta sopir untuk jalan, dan mobil melaju perlahan. ”Saya dan anggota Paspampres berlari-lari kecil di pinggir kendaraan sampai posisi mobil Presiden jauh dari kerumunan massa,” kata pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 13 Maret 1971 ini.
Prosedur tetap (protap) seperti ini dilakukan Paspampres hampir di setiap kunjungan Presiden, yang memang sering sekali memperlambat kendaraan atau berhenti di jalan untuk menyapa masyarakat dan membagikan cendera mata. Kerumunan massa yang mulai ramai di pinggir jalan yang akan dilalui Presiden membuat Paspampres harus waspada.
Para pengawal harus siap-siap turun dari mobil pengamanan dan berlari-lari kecil di sisi mobil Presiden. Apalagi jika Presiden membuka kaca jendela untuk menyapa dan memberi salam serta melambaikan tangan. Mau tak mau, Paspampres yang "menempel" pengamanan Presiden pun ikut berlari-lari di pinggir jalan di sekitar mobil Presiden. Sebagai Komandan Grup, M. Hasan mengaku ikut berlari bersama anggota lain.
Setelah melewati beberapa kelompok masyarakat, mobil melaju lagi lebih cepat. Namun, belum sekitar 1 Km, konvoi Presiden kembali berjalan pelan ketika memasuki sebuah kampung dan warga telihat lebih ramai dari lokasi sebelumnya.
Jokowi memerintahkan pengemudi sopir mobil untuk melambat untuk melambaikan tangan ke arah warga. Ketika kendaraan semakin melambat, otomatis Paspampres kembali keluar kendaraan pengamanan dan melakukan pengamanan.
Presiden Jokowi mengunjungi Kepulauan NIas, Sumut. Foto/istimewa
”Saya dan anggota Paspampres pun kembali berlari-lari kecil di samping kendaraan Presiden. Mobil tetap melaju meski berjalan pelan, Presiden kemudian mengeluarkan buku dan kaus. Peristiwa seperti ini berulang kali terjadi, sambil kami, Paspampres, berlari-lari kecil,” tuturnya.
Hari sudah menjelang siang, waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB. Matahari hampir tepat berada di atas ubun-ubun. Cuaca yang cukup panas membuat baju safari yang dikenakan mulai basah oleh keringat.