Sinergi Ekosistem Mendukung Talenta Olahraga
loading...
A
A
A
Hendarman
Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek,Dosen Pascasarjana Universitas Pakuan
Hasil yang diperoleh Indonesia dalam Asian Games 2022 di China beberapa waktu lalu tidak begitu menggembirakan. Tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.
Secara torehan keping emas yang diberikan tim Indonesia, hasil Hangzhou menjadi yang terbaik sejak Asian Games digelar di luar Indonesia sejak 41 tahun terakhir. Pada Asian Games New Delhi 1982, Indonesia mendapat 4 keping emas, 4 perak, 7 perunggu Meski begitu, secara target yang dicanangkan awal oleh pemerintah Indonesia, sejatinya tak memenuhi target. Semula Indonesia dipatok target perolehan 12 medali emas dan menduduki peringkat 12 dunia.
Menyimak dari capaian tersebut, tantangan untuk memunculkan dan menguatkan talenta unggul bidang olahraga menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. Olahraga merupakan salah satu dari tiga bidang yang diamanahkan dalam Disain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN). Dua bidang yang lain yaitu riset dan inovasi, dan seni budaya.
Menemukan Talenta Olahraga
Beberapa kementerian atau lembaga telah menyelenggarakan lomba yang diarahkan untuk menemukan talenta di bidang olahraga. Kementerian yang mengurusi pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi telah menyelenggarakan setiap tahun Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN.
Pertanyaannya, apakah peserta didik yang berlomba dalam O2SN kemudian diakuisisi oleh lembaga atau kementerian yang bertanggungjawab untuk mengembangkan prestasi para pemenang O2SN tersebut? O2SN sendiri diselenggarakan dengan mempertimbangkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dalam penetapan cabang yang dipertandingkan.
O2SN juga diselenggarakan secara berjenjang yaitu dimulai dari tingkat kecamatan, lalu masuk dalam seleksi di tingkat kabupaten/kota. Peserta didik yang berhasil mengalahkan pesaingnya pada tingkat kabupaten/kota beradu pada ajang tingkat provinsi. Selanjutnya yang menang pada ajang provinsi akan mewakili provinsi untuk bertanding pada ajang tingkat nasional.
Ajang dalam bidang olahraga juga diselenggarakan oleh komunitas maupun pemangku kepentingan lainnya. Inisiatif penyelenggara ini seyogianya mendapat perhatian dan diberikan apresiasi. Ajang yang diselenggarakan mereka ini belum tentu tidak lebih baik dari standar ajang yang diselenggarakan kementerian terkait.
Pemerintah tidak akan mungkin bisa menyelenggarakan ajang-ajang yang tentunya banyak jumlahnya. Ini karena keterbatasan anggaran atau kemampuan sumber daya manusia yang ada. Pengakuan terhadap ajang yang diselenggarakan komunitas atau pemangku kepentingan harus dilakukan melalui proses kurasi. Adanya pengakuan akan mendorong masyarakat atau orang tua untuk mengikutkan anak-anaknya berpartisipasi dalam ajang-ajang yang sudah memeroleh pengakuan tersebut.
Sinergi Ekosistem
Apabila diperhatikan para peraih medali dalam pesta Asian Games baru-baru ini di Hangzhou, ternyata beberapa dari mereka merupakan peserta didik atau mahasiswa. Ini mungkin salah satu indikator bahwa sudah ada sinergi antara kementerian yang ditunjuk mengampu ketiga bidang sesuai Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN).
Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek,Dosen Pascasarjana Universitas Pakuan
Hasil yang diperoleh Indonesia dalam Asian Games 2022 di China beberapa waktu lalu tidak begitu menggembirakan. Tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.
Secara torehan keping emas yang diberikan tim Indonesia, hasil Hangzhou menjadi yang terbaik sejak Asian Games digelar di luar Indonesia sejak 41 tahun terakhir. Pada Asian Games New Delhi 1982, Indonesia mendapat 4 keping emas, 4 perak, 7 perunggu Meski begitu, secara target yang dicanangkan awal oleh pemerintah Indonesia, sejatinya tak memenuhi target. Semula Indonesia dipatok target perolehan 12 medali emas dan menduduki peringkat 12 dunia.
Menyimak dari capaian tersebut, tantangan untuk memunculkan dan menguatkan talenta unggul bidang olahraga menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. Olahraga merupakan salah satu dari tiga bidang yang diamanahkan dalam Disain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN). Dua bidang yang lain yaitu riset dan inovasi, dan seni budaya.
Menemukan Talenta Olahraga
Beberapa kementerian atau lembaga telah menyelenggarakan lomba yang diarahkan untuk menemukan talenta di bidang olahraga. Kementerian yang mengurusi pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi telah menyelenggarakan setiap tahun Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN.
Pertanyaannya, apakah peserta didik yang berlomba dalam O2SN kemudian diakuisisi oleh lembaga atau kementerian yang bertanggungjawab untuk mengembangkan prestasi para pemenang O2SN tersebut? O2SN sendiri diselenggarakan dengan mempertimbangkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dalam penetapan cabang yang dipertandingkan.
O2SN juga diselenggarakan secara berjenjang yaitu dimulai dari tingkat kecamatan, lalu masuk dalam seleksi di tingkat kabupaten/kota. Peserta didik yang berhasil mengalahkan pesaingnya pada tingkat kabupaten/kota beradu pada ajang tingkat provinsi. Selanjutnya yang menang pada ajang provinsi akan mewakili provinsi untuk bertanding pada ajang tingkat nasional.
Ajang dalam bidang olahraga juga diselenggarakan oleh komunitas maupun pemangku kepentingan lainnya. Inisiatif penyelenggara ini seyogianya mendapat perhatian dan diberikan apresiasi. Ajang yang diselenggarakan mereka ini belum tentu tidak lebih baik dari standar ajang yang diselenggarakan kementerian terkait.
Pemerintah tidak akan mungkin bisa menyelenggarakan ajang-ajang yang tentunya banyak jumlahnya. Ini karena keterbatasan anggaran atau kemampuan sumber daya manusia yang ada. Pengakuan terhadap ajang yang diselenggarakan komunitas atau pemangku kepentingan harus dilakukan melalui proses kurasi. Adanya pengakuan akan mendorong masyarakat atau orang tua untuk mengikutkan anak-anaknya berpartisipasi dalam ajang-ajang yang sudah memeroleh pengakuan tersebut.
Sinergi Ekosistem
Apabila diperhatikan para peraih medali dalam pesta Asian Games baru-baru ini di Hangzhou, ternyata beberapa dari mereka merupakan peserta didik atau mahasiswa. Ini mungkin salah satu indikator bahwa sudah ada sinergi antara kementerian yang ditunjuk mengampu ketiga bidang sesuai Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN).