Pemerintah dan Tokoh KAMI Jangan Alergi Kritik

Selasa, 04 Agustus 2020 - 11:27 WIB
loading...
A A A
Selain itu, Karyono melihat, pandemi juga menyebabkan jumlah tenaga kerja yang di-PHK meningkat. Data Kemenaker melaporkan tenaga kerja terdampak Covid-19 sekitar 3,05 juta orang (per 2 Juni 2020) dan memperkirakan tambahan pengangguran bisa mencapai 5,23 juta.

Dia melanjutkan, dampak pandemi Covid-19 ini juga menggerus daya tahan ekonomi rakyat. Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang digelar di 8 provinsi besar di Indonesia pada pertengahan Juni 2020, terdapat 74,8 persen masyarakat yang berada di zona merah Covid-19 merasa kondisi ekonomi kian memburuk dibanding sebelum Covid.

"Adapun sebanyak 22,4 persen responden menyatakan kondisi ekonomi tidak berubah dan hanya 2,2 persen yang menyatakan kondisi ekonomi mereka lebih baik, sedangkan 0,6 persen menjawab tidak tahu," ujarnya.

Dengan demikian, Karyono lebih melihat, sederet persoalan yang menimpa Indonesia saat ini memang menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi untuk mengatasi situasi krisis akibat pandemi ini tentu memerlukan partisipasi publik, dan membutuhkan peran semua komponen bangsa tak terkecuali tokoh masyarakat yang tergabung dalam KAMI. ( ).

Karyono menyarankan, komitmen tokoh-tokoh yang tergabung di dalam KAMI tidak bergeser dari gerakan moral, yang tidak sekadar menyampaikan kritik destruktif, tapi juga memberikan masukan, saran dan solusi untuk mengatasi pelbagai persoalan bangsa.

"Saya berharap deklarasi KAMI dilandasi niat yang tulus untuk menyelamatkan Indonesia kini dan yang akan datang, bukan sekadar menjadi kumpulan orang sakit hati, dendam, iri hati apalagi kumpulan politisi yang ingin mengail di air keruh dengan memanfaatkan situasi sulit ini," pungkasnya.
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1868 seconds (0.1#10.140)