Info Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo Bertemu di GOR Bulu Tangkis, Ini Kata Saksi Mata
loading...
A
A
A
Menurut sumber, GOR Tangki yang memiliki dua lapangan sering menjadi tempat latihan dan main sejumlah pejabat, pengusaha dan atlet. Kebanyakan relasi pemilik GOR. “Pokoknya orang-orang yang banyak pengawalnya,” kata sumber MPI.
Firli beberapa kali main di sana. Dia sering memesan camilan singkong rebus, kacang tanah hingga jagung rebus. Hingga berita ini diturunkan, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dan Kuasa Hukum SYL, Febri Diansyah belum memberi tanggapan mengenai foto Firli dan SYL di lapangan bulu tangkis.
Demikian pula Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dan Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. MPI menanyakan apakah foto tersebut menjadi salah satu alat bukti penyelidikan.
Sejak Kamis (5/10/2023) siang, Ali Fikri, Febri, dan ketiga pejabat Polda Metro Jaya di atas juga dimintai konfirmasi mengenai adanya kronologis pemberian uang dalam tiga termin total Rp3 miliar pecahan dolar singapura. Salah satu lokasi pemberian uang adalah di lapangan bulu tangkis. Namun mereka juga belum memberikan respons.
Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak hanya mengamini pihaknya sedang menyelidiki dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL. Hal itu dilakukan berdasarkan pengaduan masyarakat yang masuk pada 12 Agustus 2023. Menurut Ade, SYL sudah diperiksa tiga kali.
Pada Kamis malam di Gedung KPK, Firli mengaku memang kerap berada di lapangan bulu tangkis. "Mungkin rekan-rekan mengikuti bahwa untuk menjaga kesehatan dan kebugaran saya memang saya sering melakukan olahraga bulu tangkis, setidaknya itu dua kali dalam seminggu dan tempat itu adalah tempat terbuka," kata Firli.
Namun dia membantah bertemu pejabat penting tatkala tengah bermain bulu tangkis apalagi menerima uang hingga satu miliar dolar untuk “membereskan” perkara yang sedang ditangani KPK. "Jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya, atau apalagi kalau seandaianya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dolar itu saya baca, saya pastikan itu tidak ada," tegasnya.
Dugaan adanya pemerasan terhadap SYL pertama kali terungkap dari beredarnya salinan surat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya. Surat panggilan tersebut ditujukan kepada ajudan Mentan bernama Panji Harianto dan seorang sopir bernama Heri.
Dalam surat panggilan tertanggal 25 Agustus 2023 tersebut, keterangan keduanya dibutuhkan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK terkait penanganan perkara di Kementan. Dalam surat itu tidak disebutkan spesifik nama pimpinan KPK yang dimaksud.
Firli beberapa kali main di sana. Dia sering memesan camilan singkong rebus, kacang tanah hingga jagung rebus. Hingga berita ini diturunkan, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dan Kuasa Hukum SYL, Febri Diansyah belum memberi tanggapan mengenai foto Firli dan SYL di lapangan bulu tangkis.
Demikian pula Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dan Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. MPI menanyakan apakah foto tersebut menjadi salah satu alat bukti penyelidikan.
Sejak Kamis (5/10/2023) siang, Ali Fikri, Febri, dan ketiga pejabat Polda Metro Jaya di atas juga dimintai konfirmasi mengenai adanya kronologis pemberian uang dalam tiga termin total Rp3 miliar pecahan dolar singapura. Salah satu lokasi pemberian uang adalah di lapangan bulu tangkis. Namun mereka juga belum memberikan respons.
Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak hanya mengamini pihaknya sedang menyelidiki dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL. Hal itu dilakukan berdasarkan pengaduan masyarakat yang masuk pada 12 Agustus 2023. Menurut Ade, SYL sudah diperiksa tiga kali.
Pada Kamis malam di Gedung KPK, Firli mengaku memang kerap berada di lapangan bulu tangkis. "Mungkin rekan-rekan mengikuti bahwa untuk menjaga kesehatan dan kebugaran saya memang saya sering melakukan olahraga bulu tangkis, setidaknya itu dua kali dalam seminggu dan tempat itu adalah tempat terbuka," kata Firli.
Namun dia membantah bertemu pejabat penting tatkala tengah bermain bulu tangkis apalagi menerima uang hingga satu miliar dolar untuk “membereskan” perkara yang sedang ditangani KPK. "Jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya, atau apalagi kalau seandaianya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dolar itu saya baca, saya pastikan itu tidak ada," tegasnya.
Dugaan adanya pemerasan terhadap SYL pertama kali terungkap dari beredarnya salinan surat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya. Surat panggilan tersebut ditujukan kepada ajudan Mentan bernama Panji Harianto dan seorang sopir bernama Heri.
Dalam surat panggilan tertanggal 25 Agustus 2023 tersebut, keterangan keduanya dibutuhkan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK terkait penanganan perkara di Kementan. Dalam surat itu tidak disebutkan spesifik nama pimpinan KPK yang dimaksud.
(rca)