Jokowi dan Ganjar Dinilai dalam Satu Keping Perjuangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan berakhir, Minggu (1/10/2023). Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dijadwalkan menutup kegiatan yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta tersebut.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, dalam amanatnya, Megawati menginstruksikan kepada kader untuk memperkuat agenda kedaulatan dan kemandirian pangan agar menjelma menjadi kebijakan publik untuk menopang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Widodo) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amien, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan disrupsi suplai pangan, akibat bencana iklim dan ketegangan geopolitik.
Menurut Said Abdullah, agenda memperkuat kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi pertalian ideologis yang begitu kuat antara Megawati dengan Jokowi dan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Dalam pembukaan Rakernas PDIP, Jumat (29/9/2023), Jokowi mendukung penuh agenda memperkuat kedaulatan dan kemandirian pangan yang dicanangkan Megawati dan meminta Ganjar Pranowo menjadikan kedaulatan dan kemandirian pangan sebagai program yang segera dilaksanakan ketika terpilih menjadi presiden.
"Artinya agenda kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi satu urat nadi ideologis yang menjadikannya satu keping perjuangan antara Ibu Mega, Presiden Jokowi, dan Mas Ganjar," kata Said Abdullah dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).
Permintaan Jokowi agar Ganjar Pranowo menjadikan kedaulatan dan kemandirian pangan sebagai program yang harus dilaksanakan bukan hanya disampaikan secara personal, tapi ungkapkan ke audiens rakernas. Dari pernyataan itu, kata Said, tak perlu tafsir ganda atas dukungan Jokowi kepada Ganjar sebagai calon presiden.
"Presiden Jokowi sangat paham siapa penerus estafet kepemimpinan nasional, yang orisinil, yang bisa memahami karakter, watak ideologis dan cara juangnya adalah Ganjar Pranowo. Selain Ganjar tentu saja imitasi," katanya.
Di Rakernas PDIP sebagai rumah politiknya, kata Said, Presiden Jokowi tidak perlu mengobral untaian kata puja dan puji. Di rumahnya sendiri, Jokowi hanya perlu mengajak seluruh kader partai untuk bekerja keras, melakukan kerja politik nyata untuk menjalankan agenda kedaulatan dan kemandirian pangan.
"Kebulatan tekad itu kami tuangkan dalam rekomendasi Rakernas yang akan dibacakan dalam penutupan hari ini," katanya.
Genderang agenda memperkuat kedaulatan dan kemandirian pangan telah ditabuh tiga tokoh sentral PDIP, yakni Megawati, Jokowi, dan Ganjar. Agenda ini yang akan dijadikan gerakan semesta bersama rakyat sebagai gerakan politik yang menyelesaikan sejumlah persoalan.
"Bukan tabiat PDIP yang gemar mengumbar janji manis dalam kampanye. Kampanye kami adalah melakukan aksi aksi kongkret yang saat ini dihadapi oleh rakyat. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibu Ketua Umum, bahwa mulut dan perut rakyat harus bisa diasupi olah makanan dan minuman dari tanah Ibu Pertiwi," katanya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, dalam amanatnya, Megawati menginstruksikan kepada kader untuk memperkuat agenda kedaulatan dan kemandirian pangan agar menjelma menjadi kebijakan publik untuk menopang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Widodo) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amien, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan disrupsi suplai pangan, akibat bencana iklim dan ketegangan geopolitik.
Menurut Said Abdullah, agenda memperkuat kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi pertalian ideologis yang begitu kuat antara Megawati dengan Jokowi dan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Dalam pembukaan Rakernas PDIP, Jumat (29/9/2023), Jokowi mendukung penuh agenda memperkuat kedaulatan dan kemandirian pangan yang dicanangkan Megawati dan meminta Ganjar Pranowo menjadikan kedaulatan dan kemandirian pangan sebagai program yang segera dilaksanakan ketika terpilih menjadi presiden.
"Artinya agenda kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi satu urat nadi ideologis yang menjadikannya satu keping perjuangan antara Ibu Mega, Presiden Jokowi, dan Mas Ganjar," kata Said Abdullah dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).
Permintaan Jokowi agar Ganjar Pranowo menjadikan kedaulatan dan kemandirian pangan sebagai program yang harus dilaksanakan bukan hanya disampaikan secara personal, tapi ungkapkan ke audiens rakernas. Dari pernyataan itu, kata Said, tak perlu tafsir ganda atas dukungan Jokowi kepada Ganjar sebagai calon presiden.
"Presiden Jokowi sangat paham siapa penerus estafet kepemimpinan nasional, yang orisinil, yang bisa memahami karakter, watak ideologis dan cara juangnya adalah Ganjar Pranowo. Selain Ganjar tentu saja imitasi," katanya.
Di Rakernas PDIP sebagai rumah politiknya, kata Said, Presiden Jokowi tidak perlu mengobral untaian kata puja dan puji. Di rumahnya sendiri, Jokowi hanya perlu mengajak seluruh kader partai untuk bekerja keras, melakukan kerja politik nyata untuk menjalankan agenda kedaulatan dan kemandirian pangan.
"Kebulatan tekad itu kami tuangkan dalam rekomendasi Rakernas yang akan dibacakan dalam penutupan hari ini," katanya.
Genderang agenda memperkuat kedaulatan dan kemandirian pangan telah ditabuh tiga tokoh sentral PDIP, yakni Megawati, Jokowi, dan Ganjar. Agenda ini yang akan dijadikan gerakan semesta bersama rakyat sebagai gerakan politik yang menyelesaikan sejumlah persoalan.
"Bukan tabiat PDIP yang gemar mengumbar janji manis dalam kampanye. Kampanye kami adalah melakukan aksi aksi kongkret yang saat ini dihadapi oleh rakyat. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibu Ketua Umum, bahwa mulut dan perut rakyat harus bisa diasupi olah makanan dan minuman dari tanah Ibu Pertiwi," katanya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(maf)