Cerita KSAL hingga Panglima TNI Panik, Rudal Buatan China yang Ditembakkan Jokowi Tak Meledak

Rabu, 27 September 2023 - 06:15 WIB
loading...
A A A
Tak hanya itu, Marinir dengan persenjataan Howitzer, Roket Multilaras tipe GRAD 70, tank, dan kendaraan pendarat amfibi juga disertakan. Mereka tergabung dalam Komando Tugas Laut (Kogasla), Komando Tugas Amfibi (Kogasfib), Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasratmin), Komando Tugas Pertahanan Pantai (Kogashantai), dan Pasukan Pendarat (Pasrat).

Dari geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592 yang berlayar antara laut utara Pulau Madura, Jawa Timur, Presiden Jokowi menyaksikan latihan tempur TNI Angkatan Laut dengan Sandi Armada Jaya XXXIV/2016. Inilah latihan tempur pertama yang disaksikan Presiden Jokowi di awal pemerintahannya bersama Wapres Jusuf Kalla (JK).

Dalam peninjauan latihan tempur ini, Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Setibanya di Lounge Room Perwira, Presiden menerima paparan singkat dari Komandan Satuan Tugas Laksamana Pertama TNI Tolhas Sininta Nauli Basana (TSNB) Hutabarat mengenai penembakan senjata strategis. Presiden Jokowi kemudian menuju Geladak Isyarat KRI Banjarmasin-592.

Di geladak KRI, Presiden Jokowi menyaksikan demo keterampilan pajurit TNI AL. Salah satunya, penembakan roket kapal selam jenis RBU 6000 oleh empat KRI Kelas Parchim. Presiden Jokowi juga menyaksikan rangkaian latihan evaluasi medis udara, yaitu antarkapal dengan helikopter.

Termasuk juga melihat latihan penembakan di laut dan pemindahan logistik maupun personel. Latihan terakhir yang disaksikan Presiden Jokowi adalah penembakan senjata antikapal permukaan dengan senjata berbagai kaliber dengan sasaran.

Dalam latihan tempur ini juga dicoba senjata-senjata strategis, seperti roket dan meriam. Pada latihan ini, sejumlah senjata yang diuji coba seperti rudal C-705 jenis SSM buatan China dengan kemampuan menghancurkan satu corvette yang berbobot 1.500 kilogram.

Rudal tersebut diluncurkan dari KRI Clurit 641 atas komando Presiden. Tak hanya senjata produk China, tetapi TNI AL juga menembakkan torpedo SUT buatan Jerman. Torpedo yang memiliki jarak efektif 12 hingga 28,5 Km dan kecepatan 18-34 knot ditembakkan dari KRI Diponegoro dan KRI Usman Harun. Adapun KRI Kujang meluncurkan rudal buatan China, tetapi batal.

Momen menegangkan terjadi ketika Presiden Jokowi memberikan aba-aba penembakan rudal C-705 jenis SSM buatan China. Rudal ini tercatat merupakan rudal yang berada di permukaan ke permukaan dan jenis terbaru yang dibeli oleh TNI AL. Setelah hitungan mundur dari 10 dilakukan, ternyata terjadi delay atau terlambat yang cukup lama mulai dari aba-aba perintah penembakan hingga meluncurnya rudal.

Keterlambatan penembakan ini sempat membuat para pejabat, termasuk Presiden Jokowi, bertanya-tanya. Mengapa roket belum meluncur juga mengenai sasaran. Berselang kurang lebih 3 menit, sebuah rudal diluncurkan lagi ke arah sasaran. Namun, terjadi lagi gangguan sehingga rudal jatuh ke laut sebelum mengenai sasaran.

”Saya melihat raut muka Panglima TNI agak sedikit gusar dan melirik ke arah Kepala Staf TNI AL Laksmanana TNI Ade Supandi yang juga terlihat kecewa dengan kondisi tersebut,” kenangnya dikutip SINDOnews, Rabu (27/9/2023).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)