Kabar Baik bagi Dinamika Demokrasi, Manuver Selamatkan Indonesia Ditunggu

Senin, 03 Agustus 2020 - 11:48 WIB
loading...
Kabar Baik bagi Dinamika Demokrasi, Manuver Selamatkan Indonesia Ditunggu
Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh saat deklarasi Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia, Minggu (2/8/2020). Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Munculnya gerakan masyarakat sipil yang dimotori Din Syamsuddin dkk merupakan angin segar bagi dinamika demokrasi politik di Indonesia. Kendati sebenarnya merupakan perkara biasa dalam iklim demokrasi, hadirnya Koalisi Aksi Masyarakat Indonesia (KAMI) terasa istimewa lantaran menjadi wadah "para vokalis".

"Zaman (Presiden) SBY hampir setiap hari deklarasi model begini. Cuma saat ini terasa spesial karena jarang sekali ada tokoh dan koalisi masyarakat yang kritis terhadap pemerintah," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno saat dihubungi SINDOnews, Senin (3/8/2020).

(Baca: Gerakan Din dkk Lahir karena Oposisi Mandul, PPP: Apakah Berpengaruh?)

KAMI yang dideklarasikan Minggu (2/8/2020) diinisiasi mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin bersama sejumlah tokoh seperti Rocky Gerung, Said Didu, Refly Harun , sampai Sri Bintang Pamukas. Acara deklarasi yang diketuai mantan anggota DPR Ahmad Yani itu juga didukung mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, politikus Partai Gerindra Rahmawati Soekarnoputri dan ekonom senior Rizal Ramli perkara biasa.

Menurut Adi, para deklarator dan pendukung KAMI tersebut selama ini dikenal cenderung vokal dan kritis terhadap pemerintah. Hanya, sikap mereka masih sebatas individu, belum menjelma sebagai sebuah wadah organisasi. Karena itu, Adi menilai munculnya koalisi ini tentu kabar baik untuk mendinamisasi demokrasi. "Demokrasi kita memang sangat minim kelompok kritis," tutur Adi.

(Baca: Tokoh dan Aktivis Bikin Koalisi, Fadli Zon: Selamatkan Indonesia Relevan!)

Sementara itu, pada saat yang sama Adi menilai gerakan Din dkk belum menunjukkan secara gamblang apa yang menjadi agenda utama mereka. Sehingga, tak perlu ada kekhawatiran yang terlampau berlebihan.

"Tinggal tunggu apa manuvernya. Yang jelas publik nunggu gebrakan mereka, terutama untuk hal-hal yang berdampak langsung terhadap kehidupan rakyat langsung saat ini," ujar analis politik asal UIN Jakarta ini.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0904 seconds (0.1#10.140)