Capai Ketahanan Pangan, Moeldoko Minta Masyarakat Perkuat Sinergi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat khususnya petani diharapkan memperkuat sinergi dengan pemerintah agar bisa mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Hal ini dikatakan oleh Bapak Maju Tani Indonesia yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko.
Imbauan itu disampaikan Moeldoko saat berkunjung ke sejumlah desa di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Moeldoko mengungkapkan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Jika mereka makin mengenal teknologi pertanian modern, saya yakin hasil panennya akan semakin melimpah, dan tidak bergantung pada cuaca dan musim. Apabila panen melimpah maka kita semua bisa membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional," kata Moeldoko setelah berdiskusi dengan petani sayuran di Kecamatan Pulosari, Sukabumi, dalam keterangan tertulis, Senin (25/9/2023).
Menurut Moledoko, dunia berada dalam ancaman krisis pangan. Karena itu, pemerintah mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras mencegah terjadinya krisis pangan nasional.
Moeldoko menambahkan, para petani bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian. Salah satunya adalah inisiasi Gerakan Maju Tani yang diusung oleh sejumlah petani muda yang menggunakan teknologi untuk membantu para petani.
"Maju Tani, sebuah inisiatif gerakan perubahan di bidang pertanian tampil dengan konsep-konsep modern yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui integrasi teknologi dan praktik pertanian terkini, Maju Tani dengan tekad yang kuat berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian di seluruh Indonesia," ungkap Moeldoko.
Saat berkunjung ke Desa Gunung Ndut, Desa Kadununggal, dan Desa Pulosari di Kabupaten Sukabumi, Moeldoko berdialog dengan beragam kelompok tani yang memiliki peran sentral dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan di kawasan ini.
Di Desa Gunung Ndut, interaksi dengan petani madu, pengelola green house vanili, peternak lebah madu, dan para penakar ikan arwana menjadi sumber wawasan berharga mengenai tantangan dan peluang yang mereka hadapi.
"Saya lahir dari seorang petani di desa sehingga saya sangat perhatian terhadap petani dan juga kesejahteraan mereka. Pengalaman saya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Panglima TNI dan juga Kepala Staf Kepresidenan memberikan saya kesempatan untuk bisa berdialog langsung dengan petani. Saya juga memberikan apresasi kepada teman-teman yang mendaulat saya sebagai Bapak Maju Tani Indonesia," jelas Moeldoko.
Di Desa Pulosari, Moeldoko berkomunikasi dengan petani sayur-mayur lokal dan memberikan penjelasan mengenai tindakan konkret yang akan diambil oleh pemerintah untuk mendukung mereka dalam meningkatkan hasil panen dan pendapatan.
Kulminasi dari kunjungan bersejarah ini adalah Penandatanganan Pakta Integritas untuk pemilu damai di wilayah Kabupaten Sukabumi. Tindakan ini dengan tegas menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung proses demokrasi yang aman, damai, dan transparan, yang merupakan fondasi utama menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah ini.
Nama Moeldoko sempat gencar disebut-sebut ketika ratusan spanduk Konco Kulo Moeldoko tersebar di berbagai tempat di Jawa Timur. Aksi tersebut merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi masyarakat Jawa Timur atas kerja keras mantan Panglima TNI itu yang telah berpuluh tahun menjadi Jenderal Tani yang bercita-cita memakmurkan petani-petani kecil di pelosok desa.
Imbauan itu disampaikan Moeldoko saat berkunjung ke sejumlah desa di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Moeldoko mengungkapkan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Jika mereka makin mengenal teknologi pertanian modern, saya yakin hasil panennya akan semakin melimpah, dan tidak bergantung pada cuaca dan musim. Apabila panen melimpah maka kita semua bisa membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional," kata Moeldoko setelah berdiskusi dengan petani sayuran di Kecamatan Pulosari, Sukabumi, dalam keterangan tertulis, Senin (25/9/2023).
Menurut Moledoko, dunia berada dalam ancaman krisis pangan. Karena itu, pemerintah mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras mencegah terjadinya krisis pangan nasional.
Moeldoko menambahkan, para petani bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian. Salah satunya adalah inisiasi Gerakan Maju Tani yang diusung oleh sejumlah petani muda yang menggunakan teknologi untuk membantu para petani.
"Maju Tani, sebuah inisiatif gerakan perubahan di bidang pertanian tampil dengan konsep-konsep modern yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui integrasi teknologi dan praktik pertanian terkini, Maju Tani dengan tekad yang kuat berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan mutu hasil pertanian di seluruh Indonesia," ungkap Moeldoko.
Saat berkunjung ke Desa Gunung Ndut, Desa Kadununggal, dan Desa Pulosari di Kabupaten Sukabumi, Moeldoko berdialog dengan beragam kelompok tani yang memiliki peran sentral dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan di kawasan ini.
Di Desa Gunung Ndut, interaksi dengan petani madu, pengelola green house vanili, peternak lebah madu, dan para penakar ikan arwana menjadi sumber wawasan berharga mengenai tantangan dan peluang yang mereka hadapi.
"Saya lahir dari seorang petani di desa sehingga saya sangat perhatian terhadap petani dan juga kesejahteraan mereka. Pengalaman saya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Panglima TNI dan juga Kepala Staf Kepresidenan memberikan saya kesempatan untuk bisa berdialog langsung dengan petani. Saya juga memberikan apresasi kepada teman-teman yang mendaulat saya sebagai Bapak Maju Tani Indonesia," jelas Moeldoko.
Di Desa Pulosari, Moeldoko berkomunikasi dengan petani sayur-mayur lokal dan memberikan penjelasan mengenai tindakan konkret yang akan diambil oleh pemerintah untuk mendukung mereka dalam meningkatkan hasil panen dan pendapatan.
Kulminasi dari kunjungan bersejarah ini adalah Penandatanganan Pakta Integritas untuk pemilu damai di wilayah Kabupaten Sukabumi. Tindakan ini dengan tegas menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung proses demokrasi yang aman, damai, dan transparan, yang merupakan fondasi utama menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah ini.
Nama Moeldoko sempat gencar disebut-sebut ketika ratusan spanduk Konco Kulo Moeldoko tersebar di berbagai tempat di Jawa Timur. Aksi tersebut merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi masyarakat Jawa Timur atas kerja keras mantan Panglima TNI itu yang telah berpuluh tahun menjadi Jenderal Tani yang bercita-cita memakmurkan petani-petani kecil di pelosok desa.
(maf)