Produk Pindad Kembali Kibarkan Nama Indonesia di Ajang Internasional
A
A
A
BANDUNG - Lagi-lagi produk PT Pindad kembali dipakai TNI AD dalam ajang AASAM 2017 di Australia. Hingga pelaksanaannya kini, sedikitnya sudah 28 medali emas yang ditorehkan oleh TNI AD.
Menurut Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, TNI AD menggunakan senjata buatan Pindad SS2V1 yang memiliki jangkauan efektif 500 meter dengan heavy barrel 5,56 mm dalam kompetisi tersebut. Tak hanya itu, keberhasilan TNI AD dalam ajang itu pun disokong oleh produk Pindad lainnya seperti Pistol G2 Elite yang memiliki jarak tembak efektif 25 meter dengan amunisi berkaliber 9 mm.
"Senjata SS2 ini merupakan produk varian Pindad yang diunggulkan. Kami bangga, produk buatan kami bisa menyokong TNI AD dalam memenangkan banyak medali emas dalam kompetisi bergengsi tersebut," ujarnya saat dihubungi SINDO, Sabtu (27/5/2017).
Semakin banyaknya produk Pindad diunggulkan oleh TNI AD, kata Abraham, sangat berpengaruh besar terhadap pemesanan produk Pindad tersendiri. Hal ini terbukti, sejak diluncurkannya senjata seri SS2 ini pihaknya telah mengirim sedikitnya 75.000 pucuk senjata setiap tahun pada TNI AD. (Baca: Lagi, TNI AD Kalahkan Amerika dan Inggris di Lomba Tembak AASAM 2017)
Pasaran produk Pindad pun tak hanya berjaya di negeri sendiri. Negara tetangga seperti Philipina, Myanmar hingga beberapa negara di Timur Tengah sudah melirik dan bahkan memesan produk Pindad, khususnya amunisi. Meski diakui Abraham kapasitas pabrik Pindad belum mumpuni untuk memenuhi semua pesanan, akan tetapi pihaknya terus melakukan yang terbaik.
"Kapasitas pabrik kami sejauh ini baru 120 juta butir amunisi per tahun. Namun, saat ini kami sedang investasi mesin baru di Turen, Malang, yang mudah-mudahan bisa membuat kapasitas produksi amunisi kami naik menjadi 300 juta butir per tahunnya," jelas Abraham.
Dengan semakin diakuinya produk Pindad, hal ini berkat inovasi yang terus dilakukan. Abraham menambahkan, pihaknya menargetkan setiap tahun ada dua produk inovatif yang dihasilkan. Sejak 2016 hingga 2017, sedikitnya sudah ada tujuh produk inovatif yang dibuat Pindad. Bahkan ketujuh produk tersebut tengah diuji oleh Litbang TNI AD.
Salah satu produk teranyar Pindad yang mencolok perhatian dunia yakni dengan dirilisnya Medium Tank buatan Pindad hasil kolaborasi dengan Turki. Hal ini cukup membanggakan, mengingat produk ini adalah produk pertama yang selesai, dari program nasional yang ditargetkan pemerintah pusat.
"Produk ini sudah dipamerkan di Turki. Kita buat dua prototipe, satu prototipe dipamerkan di Turki dan satu lagi akan kita launching pada 5 Oktober 2017 mendatang, bertepatan dengan HUT TNI AD. Kita patut berbangga, karena Medium Tank buatan Pindad ini merupakan medium tank pertama di dunia khususnya di kelas Medium Tank," tandasnya.
Menurut Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, TNI AD menggunakan senjata buatan Pindad SS2V1 yang memiliki jangkauan efektif 500 meter dengan heavy barrel 5,56 mm dalam kompetisi tersebut. Tak hanya itu, keberhasilan TNI AD dalam ajang itu pun disokong oleh produk Pindad lainnya seperti Pistol G2 Elite yang memiliki jarak tembak efektif 25 meter dengan amunisi berkaliber 9 mm.
"Senjata SS2 ini merupakan produk varian Pindad yang diunggulkan. Kami bangga, produk buatan kami bisa menyokong TNI AD dalam memenangkan banyak medali emas dalam kompetisi bergengsi tersebut," ujarnya saat dihubungi SINDO, Sabtu (27/5/2017).
Semakin banyaknya produk Pindad diunggulkan oleh TNI AD, kata Abraham, sangat berpengaruh besar terhadap pemesanan produk Pindad tersendiri. Hal ini terbukti, sejak diluncurkannya senjata seri SS2 ini pihaknya telah mengirim sedikitnya 75.000 pucuk senjata setiap tahun pada TNI AD. (Baca: Lagi, TNI AD Kalahkan Amerika dan Inggris di Lomba Tembak AASAM 2017)
Pasaran produk Pindad pun tak hanya berjaya di negeri sendiri. Negara tetangga seperti Philipina, Myanmar hingga beberapa negara di Timur Tengah sudah melirik dan bahkan memesan produk Pindad, khususnya amunisi. Meski diakui Abraham kapasitas pabrik Pindad belum mumpuni untuk memenuhi semua pesanan, akan tetapi pihaknya terus melakukan yang terbaik.
"Kapasitas pabrik kami sejauh ini baru 120 juta butir amunisi per tahun. Namun, saat ini kami sedang investasi mesin baru di Turen, Malang, yang mudah-mudahan bisa membuat kapasitas produksi amunisi kami naik menjadi 300 juta butir per tahunnya," jelas Abraham.
Dengan semakin diakuinya produk Pindad, hal ini berkat inovasi yang terus dilakukan. Abraham menambahkan, pihaknya menargetkan setiap tahun ada dua produk inovatif yang dihasilkan. Sejak 2016 hingga 2017, sedikitnya sudah ada tujuh produk inovatif yang dibuat Pindad. Bahkan ketujuh produk tersebut tengah diuji oleh Litbang TNI AD.
Salah satu produk teranyar Pindad yang mencolok perhatian dunia yakni dengan dirilisnya Medium Tank buatan Pindad hasil kolaborasi dengan Turki. Hal ini cukup membanggakan, mengingat produk ini adalah produk pertama yang selesai, dari program nasional yang ditargetkan pemerintah pusat.
"Produk ini sudah dipamerkan di Turki. Kita buat dua prototipe, satu prototipe dipamerkan di Turki dan satu lagi akan kita launching pada 5 Oktober 2017 mendatang, bertepatan dengan HUT TNI AD. Kita patut berbangga, karena Medium Tank buatan Pindad ini merupakan medium tank pertama di dunia khususnya di kelas Medium Tank," tandasnya.
(kri)