Denny JA: Warga NU Naik Hampir 2 Kali Lipat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) menjadi komunitas yang terus tumbuh di Indonesia dalam 18 tahun terakhir. Hal itu disampaikan Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World dikutip Sabtu, (23/9/2023).
Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta YouTube Denny JA. Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis, termasuk Pilpres 2024.
Berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2023, lebih dari separuh populasi Indonesia menyatakan diri sebagai bagian dari NU.
Pada 2005, mereka yang menyatakan bagian dari NU adalah sebanyak 27,5%. Lalu, pada 2014, jumlahnya meningkat menjadi 41,7%. Kini pada 2023, jumlah mereka yang menyatakan bagian dari NU kembali meningkat menjadi 56,9%.
"Namun, aspirasi politik warga NU berpencar ke berbagai partai. PKB ternyata bukan partai favorit utama di kalangan warga NU," ungkap Denny JA.
Menurut Denny JA, warga NU yang memilih PKB hanya 11,6% . Bahkan, warga NU yang menyalurkan aspirasi politiknya banyak yang memilih Partai Gerindra dengan jumlah 13,6%.
Selain itu, warga NU yang menyalurkan aspirasi politik ke Partai Golkar sebanyak 11,2%. Warga NU terbanyak menyalurkan aspirasi politiknya ke PDIP dengan jumlah 21,9%. LSI Denny JA juga mengungkap, secara sosiologis 62,8% warga NU hanya tamat SD dan SMP.
"Ini potret warga NU dari sisi pendidikan. Mayoritas pendidikannya hanya tamat SMP dan SD. Itu sama dengan gambaran mayoritas populasi Indonesia," jelas Denny JA.
Denny mengatakan, walaupun warga NU menyebar ke seluruh Indonesia, namun 77,9% masih berpusat di Pulau Jawa. Sebanyak 48% warga NU memiliki penghasilan sekitar Rp2 juta per bulan.
Terkait pandangan dan pikiran warga NU, kata Denny, sebanyak 62,6% menyatakan ekonomi adalah isu yang paling penting. Lalu, 89,7% warga NU setuju Pancasila menjadi ideologi negara.
"Tak kurang dari 50 persen warga NU menyatakan agama tak bisa dipisahkan dari politik. Namun, ini sangat penting, 82,9% menyatakan tidak setuju jika syariat Islam menjadi basis pemerintahan," terangnya.
Denny menambahkan, soal media sosial, warga NU cukup fasih. Sebanyak 76,9% warga NU menyatakan mereka memiliki handphone dan 65,6% memiliki akses ke internet.
Warga NU juga memiliki dan menggunakan Twitter, Facebook, WhatsApp, TikTok, hingga Instagram. Sebanyak 48,5% mengatakan mereka memiliki akun Facebook.
"Di NU, lahir begitu banyak pemikir termasuk Gus Dur. Konsep Islam Nusantara dilahirkan di NU. Gus Dur menyatakan pentingnya pribumisasi Islam. Bisa dikatakan NU termasuk ormas yang paling kuat menjaga Islam moderat di Indonesia," pungkasnya.
Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta YouTube Denny JA. Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis, termasuk Pilpres 2024.
Berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2023, lebih dari separuh populasi Indonesia menyatakan diri sebagai bagian dari NU.
Pada 2005, mereka yang menyatakan bagian dari NU adalah sebanyak 27,5%. Lalu, pada 2014, jumlahnya meningkat menjadi 41,7%. Kini pada 2023, jumlah mereka yang menyatakan bagian dari NU kembali meningkat menjadi 56,9%.
"Namun, aspirasi politik warga NU berpencar ke berbagai partai. PKB ternyata bukan partai favorit utama di kalangan warga NU," ungkap Denny JA.
Menurut Denny JA, warga NU yang memilih PKB hanya 11,6% . Bahkan, warga NU yang menyalurkan aspirasi politiknya banyak yang memilih Partai Gerindra dengan jumlah 13,6%.
Selain itu, warga NU yang menyalurkan aspirasi politik ke Partai Golkar sebanyak 11,2%. Warga NU terbanyak menyalurkan aspirasi politiknya ke PDIP dengan jumlah 21,9%. LSI Denny JA juga mengungkap, secara sosiologis 62,8% warga NU hanya tamat SD dan SMP.
"Ini potret warga NU dari sisi pendidikan. Mayoritas pendidikannya hanya tamat SMP dan SD. Itu sama dengan gambaran mayoritas populasi Indonesia," jelas Denny JA.
Denny mengatakan, walaupun warga NU menyebar ke seluruh Indonesia, namun 77,9% masih berpusat di Pulau Jawa. Sebanyak 48% warga NU memiliki penghasilan sekitar Rp2 juta per bulan.
Terkait pandangan dan pikiran warga NU, kata Denny, sebanyak 62,6% menyatakan ekonomi adalah isu yang paling penting. Lalu, 89,7% warga NU setuju Pancasila menjadi ideologi negara.
"Tak kurang dari 50 persen warga NU menyatakan agama tak bisa dipisahkan dari politik. Namun, ini sangat penting, 82,9% menyatakan tidak setuju jika syariat Islam menjadi basis pemerintahan," terangnya.
Denny menambahkan, soal media sosial, warga NU cukup fasih. Sebanyak 76,9% warga NU menyatakan mereka memiliki handphone dan 65,6% memiliki akses ke internet.
Warga NU juga memiliki dan menggunakan Twitter, Facebook, WhatsApp, TikTok, hingga Instagram. Sebanyak 48,5% mengatakan mereka memiliki akun Facebook.
"Di NU, lahir begitu banyak pemikir termasuk Gus Dur. Konsep Islam Nusantara dilahirkan di NU. Gus Dur menyatakan pentingnya pribumisasi Islam. Bisa dikatakan NU termasuk ormas yang paling kuat menjaga Islam moderat di Indonesia," pungkasnya.
(hab)