Denny JA: Presiden Jokowi Justru Makin Populer di Akhir Kekuasaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) justru makin populer di tahun terakhir kekuasaannya. Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi di tahun terakhir kekuasaannya masih sangat tinggi.
Hal itu disampaikan Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Minggu (17/9/2023). Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta YouTube Denny JA.
Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis. Berdasarkan survei LSI Denny JA, Mei hingga Agustus 2023, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi berkisar antara 76,2-80 persen. Ini adalah rating yang sangat tinggi dan mencengangkan.
"Apa yang membuat Jokowi tetap populer, tetap membuat rakyatnya puas? Tentu ini impresi rakyat banyak, hasil kombinasi dari apa yang mereka lihat, antara kinerja Jokowi dan personalitasnya," ujar Denny JA.
Dalam kinerja, kata Denny, publik merasakan sendiri manfaat kebijakan Jokowi, misalnya BPJS Kesehatan. Biaya kesehatan begitu dijamin dengan harga yang terjangkau, bahkan gratis. Selain kesehatan, publik juga dipuaskan dengan kebijakan di sektor pendidikan.
Tak hanya itu, bantuan sosial (bansos), terutama ketika bencana tiga tahun Covid-19, walau terdapat kebocoran anggaran, namun penilaian publik sangat tinggi. "Pasti tetap ada yang kritis kepada Jokowi, terutama dari kalangan terpelajar. Namun, kalangan terpelajar di Indonesia ini jumlahnya kurang dari 10 persen," ujar Denny.
Denny mengatakan, secara kualitas, catatan kalangan terpelajar sangatlah penting. Meski demikian, dalam ukuran approval rating, bukan kualitas tapi kuantitas opini yang terhitung.
Dia berpendapat bahwa hal lain yang mencolok soal Jokowi adalah personalitasnya. Masyarakat melihat Jokowi peduli kepada rakyat. Kepedulian Jokowi dirasakan otentik dan tidak dibuat-buat atau akting.
Jokowi juga dinilai rendah hati dan santun. Kesan atas personalitas juga besar pengaruhnya untuk tingkat kepuasaan publik. Denny juga mengisahkan pengalaman pribadinya dengan personal Jokowi.
Dia mengungkapkan, pada akhir Juli 2023, seorang ajudan Jokowi menelepon dan menyatakan presiden ingin berbicara dengannya. Dia pun segera meluncur ke Istana Negara, Jakarta untuk bertemu Jokowi.
"Kata pertama yang dinyatakan Jokowi: 'Maaf Mas Denny, jika ini mengganggu hari libur Mas Denny'. Saya jawab, 'tidak sama sekali Pak Presiden. Justru sebuah kehormatan jika dipanggil oleh seorang presiden,” ungkap Denny menirukan pembicaraannya dengan Presiden Jokowi.
Dia membeberkan, dalam pertemuan sekitar 45 menit itu, Jokowi tampak begitu santun, rendah hati, mendengar, bertanya, dan mencatat. Jokowi ingin mengetahui dari sumber yang berbeda-beda soal aspirasi rakyat.
Jokowi merasa dirinya cukup mengetahui opini publik dari Aceh hingga Papua berdasarkan hasil survei LSI Denny JA. Maka itu, Denny menilai sikap Jokowi memang otentik. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terasa rendah hati, santun, dan tidak dibuat-buat dalam rangka pencitraan.
"Itu justru menambah nilai Jokowi di mata publik. Semoga Jokowi terus seperti ini. Ia mengakhiri amanah jabatan presiden dengan happy ending. Ini tradisi baru yang berbeda dengan semua presiden Indonesia sebelumnya yang tidak berakhir dengan happy ending," pungkasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
Hal itu disampaikan Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Minggu (17/9/2023). Video tersebut adalah bagian dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, serta YouTube Denny JA.
Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA untuk aneka isu yang strategis. Berdasarkan survei LSI Denny JA, Mei hingga Agustus 2023, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi berkisar antara 76,2-80 persen. Ini adalah rating yang sangat tinggi dan mencengangkan.
"Apa yang membuat Jokowi tetap populer, tetap membuat rakyatnya puas? Tentu ini impresi rakyat banyak, hasil kombinasi dari apa yang mereka lihat, antara kinerja Jokowi dan personalitasnya," ujar Denny JA.
Dalam kinerja, kata Denny, publik merasakan sendiri manfaat kebijakan Jokowi, misalnya BPJS Kesehatan. Biaya kesehatan begitu dijamin dengan harga yang terjangkau, bahkan gratis. Selain kesehatan, publik juga dipuaskan dengan kebijakan di sektor pendidikan.
Tak hanya itu, bantuan sosial (bansos), terutama ketika bencana tiga tahun Covid-19, walau terdapat kebocoran anggaran, namun penilaian publik sangat tinggi. "Pasti tetap ada yang kritis kepada Jokowi, terutama dari kalangan terpelajar. Namun, kalangan terpelajar di Indonesia ini jumlahnya kurang dari 10 persen," ujar Denny.
Denny mengatakan, secara kualitas, catatan kalangan terpelajar sangatlah penting. Meski demikian, dalam ukuran approval rating, bukan kualitas tapi kuantitas opini yang terhitung.
Dia berpendapat bahwa hal lain yang mencolok soal Jokowi adalah personalitasnya. Masyarakat melihat Jokowi peduli kepada rakyat. Kepedulian Jokowi dirasakan otentik dan tidak dibuat-buat atau akting.
Jokowi juga dinilai rendah hati dan santun. Kesan atas personalitas juga besar pengaruhnya untuk tingkat kepuasaan publik. Denny juga mengisahkan pengalaman pribadinya dengan personal Jokowi.
Dia mengungkapkan, pada akhir Juli 2023, seorang ajudan Jokowi menelepon dan menyatakan presiden ingin berbicara dengannya. Dia pun segera meluncur ke Istana Negara, Jakarta untuk bertemu Jokowi.
"Kata pertama yang dinyatakan Jokowi: 'Maaf Mas Denny, jika ini mengganggu hari libur Mas Denny'. Saya jawab, 'tidak sama sekali Pak Presiden. Justru sebuah kehormatan jika dipanggil oleh seorang presiden,” ungkap Denny menirukan pembicaraannya dengan Presiden Jokowi.
Dia membeberkan, dalam pertemuan sekitar 45 menit itu, Jokowi tampak begitu santun, rendah hati, mendengar, bertanya, dan mencatat. Jokowi ingin mengetahui dari sumber yang berbeda-beda soal aspirasi rakyat.
Jokowi merasa dirinya cukup mengetahui opini publik dari Aceh hingga Papua berdasarkan hasil survei LSI Denny JA. Maka itu, Denny menilai sikap Jokowi memang otentik. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terasa rendah hati, santun, dan tidak dibuat-buat dalam rangka pencitraan.
"Itu justru menambah nilai Jokowi di mata publik. Semoga Jokowi terus seperti ini. Ia mengakhiri amanah jabatan presiden dengan happy ending. Ini tradisi baru yang berbeda dengan semua presiden Indonesia sebelumnya yang tidak berakhir dengan happy ending," pungkasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(rca)