Mengebor Investasi di Pusaran Transisi Energi

Sabtu, 16 September 2023 - 08:29 WIB
loading...
A A A
Target tersebut juga tercatat lebih tinggi dibanding pertumbuhan investasi global yang sebesar 6,5%. Namun demikian, Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, walaupun iklim investasi terus membaik, Indonesia masih harus bersaing dengan negara-negara lain dalam menarik investor.

Hingga 2030 secara rata-rata dibutuhkan investasi sebesar USD18 miliar per tahun. Realisasi investasi dalam tiga tahun terakhir yang terus meningkat menunjukkan saat ini iklim investasi hulu migas di Indonesia terus membaik, namun harus harus terus diperbaiki dan ditingkatkan karena saat ini Indonesia masih menempati peringkat 9 dari 14 negara di Asia Pasifik dari segi daya tarik investasi.

Nanang menambahkan, isu-isu yang masih menghambat upaya-upaya untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor hulu migas perlu segera dicarikan solusi. Peningkatan investasi akan mendorong kegiatan operasional hulu migas yang lebih masif, sehingga kegiatan seperti workover, well service, pemboran eksplorasi dan pemboran eksploitasi akan terus tertambah.

Untuk menambah pundi-pundi negara dari licinnya harga minyak, ditargetkan ada pemboran sumur pengembangan sebanyak 991 sumur dengan prognosa bisa diselesaikan 919 sumur. Jika investasi terus meningkat, maka suatu saat pemboran sumur pengembangan bisa mencapai di atas 1.000 sumur, sehingga perlu disiapkan juga mengenai perizinan, lahan, lingkungan dan sosial masyarakat lainnya.

Karena itu, ke depan butuh penguatan iklim investasi yang lebih memberikan kepastian sehingga payung hukum dalam bentuk undang-undang Migas tentu sangat diharapkan. Pun konvensi di Nusa Dua, Bali pada 20-22 September 2023 yang akan diikuti oleh ratusan perusahaan migas dunia, tak sekadar seremonial semata.

baca juga: SKK Migas Ajak Stakeholder Berkolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Konvensi bertaraf internasional ini juga berupaya mencari solusi terkait pelaksanaan kegiatan operasi yang rendah karbon sehingga industri hulu migas bisa turut berkontribusi dalam pencapaian target Net Zero Emission di Indonesia.

Solusi tersebut diharapkan bisa sejalan dengan upaya meningkatkan produksi migas nasional demi tercapainya target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Selain itu, peluang-peluang terkait penerapan Carbon Capture Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) di Indonesia turut dijajaki.

Melalui ICIOG 2023, para pemangku kepentingan dan pelaku usaha di industri hulu migas diharapkan bisa mengoptimalkan peluang dari tren yang tengah berkembang di tingkat global. Kondisi perekonomian dunia, trilema energi, tren investasi, serta peran gas sebagai energi transisi bisa menjadi momentum bagi industri hulu migas Indonesia untuk meningkatkan produksi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Target mencapai produksi di 2030 tidaklah mudah dan butuh cara-cara yang tidak biasa, serta terus mendorong sinergi, kolaborasi dan dukungan dari para pemangku kepentingan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1974 seconds (0.1#10.140)