Pendampingan KSW 5.0 Wujudkan Kolaborasi Industri dan Desa Wisata di Lombok
loading...
A
A
A
Pelaku pariwisata yang dalam program ini disebut Local Champion, Lukmanul Hakim mengapresiasi Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang telah berhasil membantu Desa Wisata Jerowaru, Lombok Timur, membuat dan mematangkan berbagai paket wisata hingga menjadi nyata dan layak jual.
"Saya juga berharap informasi paket wisata ini bisa lebih disebarkan juga ke hotel-hotel agar banyak wisatawan berkunjung ke Desa Jerowaru, misalnya ke Bale Mangrove. Sudah terbukti setelah kami menyebarkan brosur di hotel, turis mancanegara mulai datang. Karena itu, kami juga sekarang memerlukan pelatihan untuk pemandu berbahasa asing," katanya.
Dampak positif berkembangnya pariwisata pascaprogram KSW 5.0, kata Lukman, sudah dirasakan warga. Misalnya para penjual di destinasi wisata bisa mendapatkan penghasilan di atas Rp300.000 per hari. Padahal sebelumnya sebagai petani atau nelayan pendapatan sekitar Rp30.000 per hari. Difasilitasi program KSW 5.0, Desa Jerowaru juga berhasil mencairkan pendanaan sebesar Rp231 juta dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengembangan pariwisata.
"Melihat progress dan potensi yang ada, kami juga telah mendapatkan anggaran dari berbagai kementerian. Ini wujud kolaborasi pentahelix antara pengelola, badan usaha, pemerintah, antarkementerian," katanya.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Florida Pardosi yang hadir dalam acara penandatanganan nota kesepahaman mengatakan, Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB), di mana Program KSW 5.0 ini ada di dalamnya, akan berakhir tahun ini. Namun berbagai kolaborasi dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dukungan bagi pengembangan desa wisata.
"Untuk menjaga keberlanjutannya, kami mengetuk pintu ke semua korporasi, lembaga internasional, maupun kementerian dan lembaga untuk jualan program desa-desa wisata yang terintervensi program ini. Banyak sekali kemungkinannya agar program ini bisa terus berjalan, dengan dukungan lintas sektor dan pentahelix," katanya.
Kepada pelaku pariwisata, Florida menyampaikan ajakan terus semangat mengembangkan pariwisata.
"Dari desa juga kami harapkan semangat dan percaya diri yang lebih besar lagi. Karena sudah mendapatkan pembekalan bagaimana melakukan pendekatan pada stake holder, untuk mendapatkan dukungan baik secara fisik maupun nonfisik, termasuk peningkatan SDM," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Budang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini M Paham telah menggarisbawahi pentingnya sinergitas unsur pentahelix dalam pembangunan sektor pariwisata, termasuk di desa-desa wisata. Utamanya untuk memastikan pariwisata mampu secara berkelanjutan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat; komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh komponen pentahelix adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan tersebut.
"Terutama sinergitas antara pemerintah daerah, dinas pariwisata, asosiasi industri, dan badan usaha yang memegang peranan penting mewujudkannya," ucap Martini.
Kolaborasi merupakan salah satu pesan kunci yang selalu ditekankan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada berbagai kesempatan. Menurutnya, desa wisata memiliki andil penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Saya juga berharap informasi paket wisata ini bisa lebih disebarkan juga ke hotel-hotel agar banyak wisatawan berkunjung ke Desa Jerowaru, misalnya ke Bale Mangrove. Sudah terbukti setelah kami menyebarkan brosur di hotel, turis mancanegara mulai datang. Karena itu, kami juga sekarang memerlukan pelatihan untuk pemandu berbahasa asing," katanya.
Dampak positif berkembangnya pariwisata pascaprogram KSW 5.0, kata Lukman, sudah dirasakan warga. Misalnya para penjual di destinasi wisata bisa mendapatkan penghasilan di atas Rp300.000 per hari. Padahal sebelumnya sebagai petani atau nelayan pendapatan sekitar Rp30.000 per hari. Difasilitasi program KSW 5.0, Desa Jerowaru juga berhasil mencairkan pendanaan sebesar Rp231 juta dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengembangan pariwisata.
"Melihat progress dan potensi yang ada, kami juga telah mendapatkan anggaran dari berbagai kementerian. Ini wujud kolaborasi pentahelix antara pengelola, badan usaha, pemerintah, antarkementerian," katanya.
Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Florida Pardosi yang hadir dalam acara penandatanganan nota kesepahaman mengatakan, Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB), di mana Program KSW 5.0 ini ada di dalamnya, akan berakhir tahun ini. Namun berbagai kolaborasi dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dukungan bagi pengembangan desa wisata.
"Untuk menjaga keberlanjutannya, kami mengetuk pintu ke semua korporasi, lembaga internasional, maupun kementerian dan lembaga untuk jualan program desa-desa wisata yang terintervensi program ini. Banyak sekali kemungkinannya agar program ini bisa terus berjalan, dengan dukungan lintas sektor dan pentahelix," katanya.
Kepada pelaku pariwisata, Florida menyampaikan ajakan terus semangat mengembangkan pariwisata.
"Dari desa juga kami harapkan semangat dan percaya diri yang lebih besar lagi. Karena sudah mendapatkan pembekalan bagaimana melakukan pendekatan pada stake holder, untuk mendapatkan dukungan baik secara fisik maupun nonfisik, termasuk peningkatan SDM," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Budang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini M Paham telah menggarisbawahi pentingnya sinergitas unsur pentahelix dalam pembangunan sektor pariwisata, termasuk di desa-desa wisata. Utamanya untuk memastikan pariwisata mampu secara berkelanjutan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat; komitmen, dukungan, dan kolaborasi seluruh komponen pentahelix adalah kunci sukses untuk mencapai tujuan tersebut.
"Terutama sinergitas antara pemerintah daerah, dinas pariwisata, asosiasi industri, dan badan usaha yang memegang peranan penting mewujudkannya," ucap Martini.
Kolaborasi merupakan salah satu pesan kunci yang selalu ditekankan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada berbagai kesempatan. Menurutnya, desa wisata memiliki andil penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.