Kapolri Ingatkan Polwan Harus Jadi Cooling System Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, Polri telah melaksanakan cooling system atau sistem pendinginan terkait dengan pengamanan Pemilu Serentak 2024. Dalam hal ini, ia menekankan, dibutuhkan peran dari jajaran Polisi Wanita ( Polwan ) dalam kegiatan tersebut guna menciptakan situasi yang aman dan damai dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Kegiatan cooling system sudah dibentuk dan saya kira di sinilah nanti peran dari rekan-rekan Polwan dengan karakter rekan-rekan yang memiliki kekhususan ini akan sangat cocok. Dan tentunya ini bisa mendorong upaya cooling system kita bisa berjalan dengan lebih baik," ujarnya dalam acara syukuran HUT ke-75 Polwan di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (13/9/2023).
Dengan adanya peran Polwan sebagai cooling system dalam pemilu, Sigit menyatakan bahwa dapat menghindari adanya perpecahan di tatanan masyarakat. Karena, kata Sigit, dengan terus mempertahankan persatuan dan kesatuan maka dapat mewujudkan visi menuju Indonesia Emas 2045. Namun sebaliknya, bila terjadi hal yang mengganggu kamtibmas, maka akan sulit mewujudkan visi tersebut.
"Namun kalau kemudian ada perpecahan besar, maka akan berdampak pada kemunduran dan ini juga tentunya tidak hanya pendek. Namun kemudian akan menjadi panjang karena berbagai permasalahan baru muncul, bonus demografi yang kita harapkan untuk bisa kita manfaatkan,” tuturnya.
“Sehingga ini betul-betul bisa mendorong Indonesia keluar dari middle income trap, harapannya seperti itu. Namun ini juga bisa menjadi bencana demografi kalau kita tidak siap," sambungnya.
Adapun, tema yang diangkat adalah 'Polri Presisi untuk Negeri, Polwan Siap Mendukung Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju'. Menurutnya, tema ini sangat tepat dan menjadi tantangan saat ini untuk bersama-sama seluruh kekuatan yang dimiliki, bagaimana mewujudkan dan menyongsong pemilu damai yang tentunya menjadi harapan bagi seluruh masyarakat.
"Karena kita tahu bahwa saat ini kita berada di kondisi yang betul-betul harus kita jaga, apakah kita akan jalan di tempat atau kita akan take off, melompat menuju masa depan bangsa yang lebih baik," kata Sigit.
Sigit menjelaskan, dari pengalaman pemilu yang ada, perbedaan pendapat, pandangan, hingga pilihan itu adalah hal yang pasti terjadi. Namun, yang paling penting dari semua itu adalah seluruh personel kepolisian harus mampu menjaga serta mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Di sisi lain, Sigit menegaskan, Polwan juga harus mengambil peran besar dalam rangka terus meningkatkan serta mempertahankan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Sigit menjelaskan, dengan mempertahankan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap Polri, maka hal itu dapat menjawab segala bentuk tantangan yang akan dihadapi setiap personel kepolisian.
"Kegiatan cooling system sudah dibentuk dan saya kira di sinilah nanti peran dari rekan-rekan Polwan dengan karakter rekan-rekan yang memiliki kekhususan ini akan sangat cocok. Dan tentunya ini bisa mendorong upaya cooling system kita bisa berjalan dengan lebih baik," ujarnya dalam acara syukuran HUT ke-75 Polwan di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (13/9/2023).
Dengan adanya peran Polwan sebagai cooling system dalam pemilu, Sigit menyatakan bahwa dapat menghindari adanya perpecahan di tatanan masyarakat. Karena, kata Sigit, dengan terus mempertahankan persatuan dan kesatuan maka dapat mewujudkan visi menuju Indonesia Emas 2045. Namun sebaliknya, bila terjadi hal yang mengganggu kamtibmas, maka akan sulit mewujudkan visi tersebut.
"Namun kalau kemudian ada perpecahan besar, maka akan berdampak pada kemunduran dan ini juga tentunya tidak hanya pendek. Namun kemudian akan menjadi panjang karena berbagai permasalahan baru muncul, bonus demografi yang kita harapkan untuk bisa kita manfaatkan,” tuturnya.
“Sehingga ini betul-betul bisa mendorong Indonesia keluar dari middle income trap, harapannya seperti itu. Namun ini juga bisa menjadi bencana demografi kalau kita tidak siap," sambungnya.
Adapun, tema yang diangkat adalah 'Polri Presisi untuk Negeri, Polwan Siap Mendukung Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju'. Menurutnya, tema ini sangat tepat dan menjadi tantangan saat ini untuk bersama-sama seluruh kekuatan yang dimiliki, bagaimana mewujudkan dan menyongsong pemilu damai yang tentunya menjadi harapan bagi seluruh masyarakat.
"Karena kita tahu bahwa saat ini kita berada di kondisi yang betul-betul harus kita jaga, apakah kita akan jalan di tempat atau kita akan take off, melompat menuju masa depan bangsa yang lebih baik," kata Sigit.
Sigit menjelaskan, dari pengalaman pemilu yang ada, perbedaan pendapat, pandangan, hingga pilihan itu adalah hal yang pasti terjadi. Namun, yang paling penting dari semua itu adalah seluruh personel kepolisian harus mampu menjaga serta mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Di sisi lain, Sigit menegaskan, Polwan juga harus mengambil peran besar dalam rangka terus meningkatkan serta mempertahankan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Sigit menjelaskan, dengan mempertahankan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap Polri, maka hal itu dapat menjawab segala bentuk tantangan yang akan dihadapi setiap personel kepolisian.