Bongkar Jaringan Narkoba Fredy Pratama, DPR Minta Polisi Kejar Pelaku Utama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi III DPR mengapresiasi Bareskrim Polri yang berhasil membongkar Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) jaringan Fredy Pratama. Keberhasilan tersebut berkat kerja sama dengan Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police, Us-Dea, dan instansi terkait lainnya.
Perlu diketahui, Fredy Pratama merupakan pengedar narkotika jenis sabu dan ekstasi lintas negara. Dalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil menyita aset senilai Rp10,5 triliun dan 10,2 ton sabu-sabu.
Terkait pengungkapan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus besar ini. Ini merupakan wujud keseriusan Polri dalam memberantas bandar narkoba.
“Komisi III memberi apresiasi luar biasa atas kinerja Polri dalam membongkar jaringan narkoba yang diduga terbesar ini. Dari penangkapan ini kita bisa melihat kerja sama ciamik Bareskrim Polri tidak hanya dengan institusi dalam negeri tapi juga polisi negara tetangga yang sangat efektif dan tajam. Ini prestasi yang luar biasa,” katanya, Selasa (12/9/2023).
Sahroni terus mendorong Polri agar menuntaskan kasus ini dengan menangkap pelaku utama, yaitu Fredy Pratama. Karena menurutnya, jika otak di balik kejahatan besar ini belum tertangkap, akan sulit untuk benar-benar mematikan jaringannya.
“Walaupun progresnya sudah baik, sudah ada ratusan tersangka dan penyitaan, namun saya rasa, pengungkapan ini masih dalam tahap awal. Polri masih punya PR besar untuk tangkap pelaku utamanya. Karena kalau tidak, jaringannya pasti masih akan terus aktif, kembali merekrut, dan mencari celah-celah baru,” desaknya.
Oleh karena itu, Sahroni berharap Polri bisa menjadi pihak yang memimpin pemberantasan tuntas terhadap jaringan narkoba terbesar ini. Sebab Sahroni menilai, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling dirugikan atas aktivitas jaringan Fredy Pratama.
“Saya yakin Polri pasti bisa pimpin pemberantasan jaringan ini sampai ke akar-akarnya. Negara kita, dari segala aspek, sudah terlalu banyak dirugikan oleh aktivitas jahat mereka. Jadi penuntasannya harus benar-benar diprioritaskan,” katanya.
Perlu diketahui, Fredy Pratama merupakan pengedar narkotika jenis sabu dan ekstasi lintas negara. Dalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil menyita aset senilai Rp10,5 triliun dan 10,2 ton sabu-sabu.
Terkait pengungkapan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus besar ini. Ini merupakan wujud keseriusan Polri dalam memberantas bandar narkoba.
“Komisi III memberi apresiasi luar biasa atas kinerja Polri dalam membongkar jaringan narkoba yang diduga terbesar ini. Dari penangkapan ini kita bisa melihat kerja sama ciamik Bareskrim Polri tidak hanya dengan institusi dalam negeri tapi juga polisi negara tetangga yang sangat efektif dan tajam. Ini prestasi yang luar biasa,” katanya, Selasa (12/9/2023).
Sahroni terus mendorong Polri agar menuntaskan kasus ini dengan menangkap pelaku utama, yaitu Fredy Pratama. Karena menurutnya, jika otak di balik kejahatan besar ini belum tertangkap, akan sulit untuk benar-benar mematikan jaringannya.
“Walaupun progresnya sudah baik, sudah ada ratusan tersangka dan penyitaan, namun saya rasa, pengungkapan ini masih dalam tahap awal. Polri masih punya PR besar untuk tangkap pelaku utamanya. Karena kalau tidak, jaringannya pasti masih akan terus aktif, kembali merekrut, dan mencari celah-celah baru,” desaknya.
Oleh karena itu, Sahroni berharap Polri bisa menjadi pihak yang memimpin pemberantasan tuntas terhadap jaringan narkoba terbesar ini. Sebab Sahroni menilai, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling dirugikan atas aktivitas jaringan Fredy Pratama.
“Saya yakin Polri pasti bisa pimpin pemberantasan jaringan ini sampai ke akar-akarnya. Negara kita, dari segala aspek, sudah terlalu banyak dirugikan oleh aktivitas jahat mereka. Jadi penuntasannya harus benar-benar diprioritaskan,” katanya.
(cip)